Konten dari Pengguna

Lokomotif CC 201, Sejarah dan Perannya di Dunia Kereta Api Indonesia

26 Januari 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lokomotif CC 201 Livery Vintage PJKA. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Lokomotif CC 201 Livery Vintage PJKA. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Lokomotif CC 201 merupakan lokomotif yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Lokomotif ini awalnya diperuntukkan untuk melayani kereta penumpang dan kereta barang pada dekade 70-an akhir. Peran tersebut tergeser oleh kehadiran lokomotif CC 203 pada dekade 90-an. Saat ini, lokomotif CC 201 hanya melayani kereta ekonomi maupun kereta campuran di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Lokomotif CC 201 merupakan salah satu jenis lokomotif diesel elektrik yang dioperasionalkan oleh PT KAI. Dilansir dari PT KAI, lokomotif diesel elektrik merupakan lokomotif yang di dalam perpindahan dayanya menggunakan transmisi elektrik. Komponen utama lokomotif diesel elektrik adalah motor diesel, main generator, dan traksi motor.
Lokomotif ini memiliki sejarah panjang dalam melayani penumpang kereta api di Indonesia. Lalu, bagaimana perjalanan lokomotif CC 201 di Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya.

Sejarah Lokomotif CC 201 di Indonesia

Lokomotif CC 201 di Stasiun Sawah Besar. Foto: Dok. Pribadi
Lokomotif CC 201 mulai didatangkan oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tahun 1977. Lokomotif ini didatangkan sebagai upaya PJKA memodernisasi sarananya. Dilansir dari Bank Dunia, pengadaan lokomotif ini juga merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) bagi perusahaan PJKA. Pengadaan lokomotif CC 201 terus berlanjut dari tahun 1977 hingga tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Beberapa lokomotif CC 201 ada yang dikonversi dari lokomotif BB 203. Dilansir dari BPTT, lokomotif BB 203 merupakan lokomotif yang dibeli oleh PJKA untuk ditempatkan di jalur yang belum bisa dilalui oleh lokomotif CC 201, seperti di jalur Semarang. Saat itu, jalur kereta Cirebon-Semarang hingga Surabaya Pasar Turi belum mampu menampung lokomotif berat seperti lokomotif CC 201. Hal itu dikarenakan jalur ini merupakan jalur tram sehingga memiliki axle load yang rendah.
Seiring dengan pengembangan prasarana, lokomotif ini kemudian ditingkatkan menjadi lokomotif CC 201. Proses peningkatan tersebut dilakukan dengan mudah sebab lokomotif BB 203 memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda.
Lokomotif CC 201 saat ini berjumlah 144 unit. Beberapa lokomotif saat ini sudah ada yang dipurnatugaskan akibat mengalami peristiwa luar biasa hebat (PLH). Teknologi yang dibawa oleh lokomotif CC 201 saat itu tergolong baru untuk tahun 1977.
ADVERTISEMENT
Lokomotif ini diberi kode GEU18C oleh General Electric selaku pabrik pembuatnya. Lokomotif ini menggunakan mesin GE 7FDL8.
Dilansir dari PT KAI, mesin yang digunakan oleh lokomotif CC 201 berjenis mesin empat tak. Mesin ini banyak digunakan di Indonesia. Mesin ini dilengkapi turbocharger. Turbocharger adalah alat yang diputar oleh aliran gas buang untuk memompa udara ke dalam ruang bakar mesin diesel untuk meningkatkan kinerja mesin diesel sehingga keluaran daya yang dihasilkan akan tinggi. Mesin ini ditenagai oleh bahan bakar solar jenis HSD (high speed diesel).
Saat ini, lokomotif CC 201 hampir menginjak usia 40 tahun lebih. Kini, lokomotif CC 201 dapat dilihat melayani kereta api jarak jauh kelas ekonomi maupun campuran hingga kereta barang. PT KAI saat ini melakukan pengecatan lokomotif dengan livery era PJKA sebagai nostalgia masa lampau. Lokomotif yang dilakukan pengecatan livery era PJKA adalah lokomotif CC 201 83 31 dan CC 201 83 34. Kedua lokomotif ini dimiliki oleh Dipo Lokomotif Semarang Poncol.
ADVERTISEMENT

Kisah Misteri Lokomotif CC 201 45

Lokomotif CC 201 45 Menarik Kereta Derek Untuk Proses Evakuasi Kecelakaan Kereta. Foto: Dok. Pribadi
Salah satu lokomotif CC 201 memiliki kisah misteri. Lokomotif tersebut adalah CC 201 45 (CC 201 83 07). Dilansir dari Kisah Tanah Jawa, lokomotif ini dikenal dengan lokomotif “Bader” dan sering mengalami peristiwa tragis. Lokomotif ini pernah mengalami kecelakaan yang tidak diketahui penyebabnya pasca perbaikan di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta. Tabrakan tersebut terjadi di jalur uji coba lokomotif di Balai Yasa Pengok Yogyakarta.
Teknisi General Electric yang didatangkan dari Amerika Serikat sampai menyerah untuk memperbaiki lokomotif ini. Menurut Kisah Tanah Jawa, terdapat dua jin usil yang menghuni lokomotif ini. Jin tersebut terbawa dari bahan pembuatan lokomotif yang didapatkan dari besi-besi rumah tua di Marryland, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pihak Balai Yasa Pengok akhirnya mengadakan acara ruwatan untuk menghilangkan kutukan. Lokomotif ini dipasang lapisan chrome, beberapa gram emas serta tapal kuda di bagian depan sebagai fungsi menetralkan. Hasil ruwatan akhirnya berhasil meredam kejadian di luar nalar yang sering terjadi pada lokomotif tersebut.
(RFN)