Konten dari Pengguna

Mengenal Macam-macam Komponen Sistem Kopling pada Mobil

7 Juli 2021 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. (Foto: Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki menginjak pedal kopling pada mobil manual. (Foto: Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Pemilik mobil manual, tentunya sudah tidak asing lagi kopling yang merupakan komponen sistem transmisi dan menghubungkan antara poros engkol dan poros gigi. Namun, pada sistem kerjanya, kopling terdiri dari banyak komponen yang saling terhubung.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pemilik mobil pun wajib memahami apa saja komponen-komponen penting yang membuat kopling bekerja dengan baik.
Lalu apa saja komponen yang terdapat pada kopling?

Komponen Sistem Kopling Pada Mobil

Dikutip dari halaman resmi auto2000.co.id terdapat 11 komponen penting yang memastikan kopling mobil bekerja dengan maksimal. Apa sajakah itu?
Model pedal pada Toyota Kijang generasi kedua (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparanOTO)

1. Pedal kopling (clutch pedal)

Pedal kopling ini terletak didalam kabin mobil, komponen ini lengkapnya dengan pedal gas dan rem.
Pedal kopling ini terletak disebelah kiri dari pedal gas dan pedal rem. Mengapa ditempatkan disitu, karena guna memudahkan kaki kiri pengemudi untuk pengoprasiannya.
Di bagian pangkal pedal, terdapat engsel yang terhubung langsung dengan push rod yang menghubungkan pedal dengan piston master silinder kopling.
ADVERTISEMENT

2. Master silinder kopling

Komponen kopling kedua yaitu master silinder. Mempunyai fungsi untuk mengubah tenaga mekanis dari pedal menjadi tekanan hidrolik.
Pada bagian master silinder kopling ini dilengkapi oleh sebuah piston. Disamping itu terhubung juga dengan sistem pengereman melalui selang minyak rem.
Komponen ini juga memiliki water jacket yang berfungsi sebagai saluran air pendingin untuk mendinginkan mesin dari overheat.

3. Master silinder kopling atas

Selanjutnya master silinder kopling atas ini terhubung langsung dengan push rod sehingga fungsinya yaitu untuk menerima tekanan dari pedal kopling.
Tekanan tersebut kemudian diteruskan ke master silinder kopling bawah melalui fluida atau cairan khusus.

4. Master silinder kopling bawah

Master silinder kopling bawah ini memiliki fungsi untuk menerima tekanan dari master silinder kopling atas.
ADVERTISEMENT
Tekanan tersebut disalurkan oleh fluida khusus. Lalu dari master silinder kopling bawah, barulah tekanan diteruskan ke release fork atau garpu pembebas yang fungsinya sebagai semacam media pendorong.

5. Garpu pembebas (release fork)

Realease fork bertugas untuk mengubah tenaga mekanis dari actuator cylinder agar dapat diteruskan ke release bearing.
Komponen ini bekerja mirip dengan pedal kopling, yaitu prinsip pengungkit.
Realease fork dengan lengan panjang umumnya ditemukan pada kendaraan dengan beban berat seperti truk dan bus. Sedangkan yang pendek umumnya pada mobil berjenis MPV dan sedan.

6. Hydrolic clutch pipe

Hydrolic clutch pipe ini komponen yang bertugas mengalirkan tekanan hidrolik. Biasanya pipa ini terbuat dari material high pressure flexible.

7. Actuator cylinder

Actuator cylinder mempunyai fungsi untuk mengubah tekanan hidrolik kembali menjadi tenaga mekanis.
ADVERTISEMENT
Ada dua jenis actuator cylinder, yaitu tipe luar dan tipe dalam. Tipe luar terdapat di luar rumah kopling. Sedangkan yang dalam, berada di rumah kopling.

8. Release bearing

Realease bearing mempunyai fungsi untuk menyalurkan tekanan yang berasal dari garpu pembebas atau actuator cylinder. Dengan begitu, tekanan dapat digunakan untuk menekan pegas diafragma.

9. Tutup kopling (clutch cover)

Tutup kopling memiliki fungsi sebagai "rumah" bagi beberapa komponen seperti pegas diafragma serta pelat penekan.
Letaknya menyelimuti kampas kopling dan terhubung langsung dengan roda gila (flywheel). Konfigurasi seperti ini membuat tutup kopling ikut berputar saat roda gila berputar.

10. Pelat penekan (pressure plate)

Selanjutnya untuk fungsi pelat penekan ini untuk meneruskan tekanan dari pegas diafragma menuju kampas kopling. Dengan begitu, kampas kopling pun akan terhimpit roda gila.
ADVERTISEMENT
Bentuknya sendiri serupa piringan yang terbuat dari material besi tuang dengan lubang di bagian tengah.

11.Pelat kopling

Terakhir, pelat kopling yang memiliki fungsi sebagai penerima putaran mesin agar dapat diteruskan ke transmisi.
Letaknya berada di antara pelat oenekan dan roda gila. Pada saat kopling digunakan, maka komponen ini pun akan terhimpit pelat penekan dan roda gila.
Dengan begitu, putaran mesin dapat terhubung. Sedangkan saat kopling tidak digunakan, komponen ini akan terlepas dari pelat penekan dan roda gila.
(HDZ)