Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Pantangan Pengantin Baru Setelah Menikah yang Perlu Dihindari
3 November 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernikahan memiliki arti yang sama dengan memulai kehidupan baru. Kehidupan setelah menikah pastinya banyak mengalami transisi besar. Dengan demikian perlu mengetahui pantangan pengantin baru setelah menikah yang perlu dihindari.
ADVERTISEMENT
Menjauhi pantangan tersebut diharapkan dapat menciptakan rumah tangga yang harmonis dan menyenangkan. Selain itu juga menjauhkan seseorang dari keretakan rumah tangga.
Ketahui Pantangan Pengantin Baru Setelah Menikah
Menikah merupakan perjanjian perkawinan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan ketentuan hukun serta ajaran agama masing-masing.
Dikutip dari buku Menikah Denganmu (Sebuah Bingkisan Manis untuk Pasangan Sehalal), Nana Gracioso (2017:45), menikah bukan hanya perkara cinta yang menggebu dan dapat lenyap ketika kebersaamaan menjadi sesuatu yang sangat membosankan.
Namun, menikah menjadi usaha untuk saling bertahan dan memperjuangkan, serta menikah merupakan upaya mensyukuri secara terus menerus dan saling mendekatkan diri dengan pasangan dan Tuhannya.
Dengan demikian bagi pengantin baru sangat penting mengetahui beberapa pantangan setelah menikah agar pernikahan yang dijalankan dapat terjalin harmonis dan baik. Berikut penjelasan beberapa pantangan pengantin baru setelah menikah .
ADVERTISEMENT
1. Mencertikana Masalah Rumah Tangga Kepada Orang Lain
Pantangan yang pertama yaitu tidak boleh menceritakan masalah apapun mengenai kehidupan rumah tangga kepada orang lain, bahkan kepada orang tua masing-masing. Apabila masalah rumah tangga diketahui orang lain, maka dapat memperbesar potensi adu domba.
Selain itu juga akan banyak fitnah yang menyebar luas. Dengan demikian harus menyimpan masalah rumah tangga dengan pasangan. Tutup rapat dan selesaikan bersama.
2. Mengabaikan Kebutuhan Pasangan
Kebutuhan pasangan menjadi kewajiban untuk memenuhinya. Menikah harus saling berusaha untuk membahagiakan dan saling memberikan hal yang dibutuhkan oleh pasangan.
Suami dan istri sama-sama mempunyai kebutuhan masing-masing yang wajib dipenuhi. Mulai dari kepuasan seks, kebahagiaan, nafkah, maupun rasa cinta serta kasih sayang. Dengan demikian harus berlatih untuk selalu mendengarkan pasangan dan memahami apa yang menjadi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
3. Mengungkit Kesalahan Pasangan
Membicarakan kesalahan pasangan secara berulang tentu akan menimbulkan masalah besar selanjutnya. Sama saja dengan mengingat keburukan pasangan dan tidak ikhlas memaafkan.
Tentu sebagai manusia akan selalu berbuat kesalahan. Namun, sudah seharusnya untuk saling belajar memberikan maaf secara tulus dan ikhlas. Sebanyak apapun kebaikan pasangan tidak akan ada harganya apabila sudah mengingat kesalahannya. Ketika hal semacam ini mulai muncul, maka tahanlah dan buang napas secara perlahan.
Pantangan pengantin baru setelah menikah harus dipahami oleh seseorang yang baru saja melangsungkan pernikahan. Pantangan tersebut perlu diterapkan sebagai upaya menjadikan rumah tangga agar tetap harmonis sepanjang masa. (PAM)