Konten dari Pengguna

4 Cara Menghadapi Teman yang Curhat Masalah Keluarga

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
7 Januari 2025 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga. Sumber foto: Pexels/fauxels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga. Sumber foto: Pexels/fauxels
ADVERTISEMENT
Ketika menghadapi masalah keluarga, seseorang biasanya curhat ke sahabat dekat agar beban terasa lebih ringan. Cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga penting diketahui supaya tidak menyinggung perasaan dan membantunya agar lebih kuat menghadapi apa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Masalah dalam keluarga kerap terjadi dan tidak terhindarkan. Kadang butuh ada jeda bagi diri sendiri untuk mencerna apa yang terjadi sehingga bisa mengambil keputusan terbaik.

Ketahui Cara Menghadapi Teman yang Curhat Masalah Keluarga

Ilustrasi cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga. Sumber foto: Pexels/Christina Morillo
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Konseling, Drs. Abu Bakar M. Luddin, M.Pd., Ph.D (hal. 155), keluarga adalah mereka yang mempunyai hubungan fisik, sosial dan emosi yang paling rapat dengan individu sejak dilahirkan.
Saat menghadapi masalah keluarga, tiap orang memiliki cara masing-masing agar tidak stres. Salah satunya dengan bercerita ke orang lain.
Dipilih oleh teman menjadi tempat curhat untuk masalah keluarga merupakan tantangan tersendiri. Ada cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga agar bisa menanggapinya dengan baik dan tepat, tidak sekadar meminta mereka untuk bersabar saja.
ADVERTISEMENT
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menanggapi curhatan teman terkait masalah keluarganya.

1. Mendengarkan Cerita Sampai Selesai

Ketika teman menceritakan masalah keluarganya, maka cara terbaik adalah mendengarkan cerita sampai selesai dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian tanpa dipotong atau disela sedikit pun.
Mendengarkan sampai selesai tujuannya agar bisa fokus mencerna apa inti masalah yang dihadapinya. Jadi, nantinya tanggapan yang akan diberikan tidak menyudutkan teman tapi mampu membuatnya memiliki semangat untuk menyelesaikan.

2. Coba Pahami Perasaannya

Sebagai tempat curhat, coba untuk memahami bagaimana perasaannya. Tidak perlu ragu untuk bertanya daripada berasumsi sendiri. Dengan demikian, masalah yang terjadi bisa diurai dan tahu solusinya.
Hindari juga kalimat-kalimat yang membuat teman menjadi ‘down’ saat curhat seperti, “Ada apa lagi sih?” Hal ini akan membuat suasana hatinya semakin buruk, yang awalnya antusias untuk curhat tapi akhirnya mengurungkan niatnya.
ADVERTISEMENT
Kalimat yang menyudutkan tersebut bisa diganti dengan ungkapan lebih hangat. Seperti, “Kalau lagi ada masalah, feel free untuk cerita. Aku di sini untuk dengerin. Semoga bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.” Kalimat hangat seperti itu akan membuat perasaan teman tenang dan nyaman.

3. Validasi Perasaannya

Apabila teman menceritakan masalah keluarga, bantu dia dalam validasi perasaannya. Bantu teman menerima bahwa semua emosi yang dirasakannya adalah nyata dan wajar. Tak hanya itu saja, bantu teman untuk menerima emosi tersebut baik negatif ataupun positif.
Dengan demikian, teman tersebut tidak akan menyangkal atas emosi dan perasaannya. Teman akan berusaha menerima dan akhirnya akan memproses semua rasa tersebut.

4. Biarkan Teman Menemukan Solusinya

Kadang kala teman curhat hanya ingin didengarkan saja. Mereka tidak ingin ada pendapat, saran atau kritik. Jadi, setelah selesai mendengar curhatannya hindari melontarkan kritik dan pendapat kalau tidak diminta. Cukup dengarkan, fokus dan gali ceritanya sebisa mungkin dengan tidak menghakimi.
ADVERTISEMENT
Cara tersebut bertujuan agar teman bisa mengungkapkan isi hati dan menemukan akar masalah serta solusi dari dirinya sendiri.
Topik masalah keluarga adalah hal sensitif bagi sebagian besar orang. Ketika teman memutuskan untuk curhat masalah keluarga, hal ini berarti dia mempercayakan ceritanya dan tidak akan dibocorkan.
Cara menghadapi teman yang curhat masalah keluarga bisa diterapkan agar bisa merespon dengan kalimat yang tepat serta tidak menghakimi. (RAN)