Konten dari Pengguna

4 Pertanyaan Tentang Toxic Positivity Lengkap dengan Penjelasannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
8 Maret 2023 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pertanyaan tentang toxic positivity. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertanyaan tentang toxic positivity. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Belakangan topik dan pertanyaan tentang toxic positivity ramai diperbincangkan. Secara sederhana, kondisi ini merupakan sikap menuntut diri sendiri maupun orang lain untuk senantiasa menunjukkan sikap positif serta menolak emosi negatif. Orang yang terjebak dalam toxic positivity cenderung selalu berusaha menepis atau menghindari berbagai emosi negatif.
ADVERTISEMENT

Berikut Contoh Pertanyaan Tentang Toxic Positivity dan Jawabannya

Ilustrasi pertanyaan tentang toxic positivity. Foto: Pixabay
Membahas pertanyaan tentang toxic positivity tentu sangat menarik. Anda harus mengetahui apa saja hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ini sehingga bisa cepat mengambil langkah jika terjebak di dalamnya.
Inilah berbagai hal yang berhubungan dengan toxic positivity seperti dilansir situs resmi Siloam Hospitals, siloamhospitals.com.

1. Apa ciri-ciri toxic positivity?

Perilaku toxic positivity kerap tidak disadari. Padahal itu sangat berbahaya dan bisa memicu gangguan kesehatan mental. Ciri-ciri toxic positivity antara lain senang menyembunyikan emosi atau perasaan yang sebenarnya, cenderung menghindari masalah berat, memberi semangat pada orang lain disertai penyataan meremehkan, menghakimi orang yang meluapkan emosi negatifnya, dan merasa bersalah ketika diri sendiri meluapkan emosi negatif.

2. Bagaimana menghindari toxic positivity?

Cara menghindari toxic positivity sebenarnya sangat sederhana, tetapi banyak yang menolak dan enggan melakukannya. Anda hanya perlu menerima semua emosi yang dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain, kelola emosi negatif misalnya dengan bercerita pada orang lain atau menulis jurnal.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu pula membandingkan kondisi Anda dengan teman, terlebih menghakiminya. Tak lupa untuk menggunakan media sosial dengan bijak supaya tidak terjebak toxic positivity yang selalu ingin terlihat bahagia, sempurna, dan positif di mata orang lain.

3. Apa dampak toxic positivity bagi kesehatan mental?

Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Begitu pula dengan kecenderungan untuk selalu bersikap positif dan mengabaikan emosi negatif. Terjebak dalam toxic positivity menjadikan seseorang sulit untuk mengungkapkan emosi negatif yang dirasakan.
Emosi negatif yang terendap mampu memicu gangguan kesehatan mental seperti post traumatic disorder hingga anxiety disorder. Mereka yang terjebak dalam kondisi ini juga kerap merasa rendah diri juga mengabaikan keadaan buruk bahkan yang membahayakan dirinya seperti kekerasan, perundungan, dan sebagainya.

4. Mengapa toxic positifvity berbahaya?

Toxic positivity amat berbahaya sebab dapat mendorong seseorang untuk selalu mengabaikan perasaan yang sebenarnya dirasakan dan fokus pada hal-hal positif. Ini tentu bisa merusak komunikasi serta kemampuan seseorang untuk memecahkan suatu masalah, hingga memicu berbagai gangguan kesehaan mental yang mempengaruhi kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tentang toxic positivity dan jawabannya telah diulas. Anda harus lebih peka melihat sekeliling. Mungkin di antara orang-orang terdekat Anda ada yang mengalami hal ini. Jangan ragu memberikan pertolongan, bantuan, atau membawanya ke pusat layanan kesehatan untuk memperoleh penanganan tepat. (DN)