Konten dari Pengguna

5 Dampak Negatif Perfeksionis dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
22 Desember 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak negatif perfeksionis. Sumber: Pexels/Alexas Fotos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak negatif perfeksionis. Sumber: Pexels/Alexas Fotos
ADVERTISEMENT
Sifat perfeksionis membawa dampak baik terhadap kinerja seseorang. Akan tetapi sifat tersebut juga mendatangkan beberapa dampak negatif yang tidak baik bagi diri sendiri dan orang lain. Apa saja dampak negatif perfeksionis?
ADVERTISEMENT
Perfeksionis adalah sifat yang selalu berusaha tampil sempurna dengan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri atau orang lain. Sikap tersebut kerap disertai dengan kritis berlebihan terhadap diri sendiri juga orang lain.

Dampak Negatif Perfeksionis

Ilustrasi dampak negatif perfeksionis. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
Sifat perfeksionis yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi nilai tambah jika diimbangi dengan sikap yang adaptif dan dikelola dengan baik. Karena sikap tersebut akan membantu seseorang untuk mencapai prestasi di sekolah maupun tempat kerja.
Namun, jika tidak diimbangi dengan baik, sikap ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mental maupun lingkungan sekitar. Berikut beberapa dampak negatif perfeksionis.

1. Stres dan Kecemasan

Dikutip dalam buku Introduction to Burnout at Workplace Agung Nugroho Adi, ‎Armanu, ‎Noora Fithriana (2021:33) individu yang terlalu perfeksionis adalah orang yang cenderung memiliki tingkatan burnout (kondisi stres kronis yang menyebabkan kelelahan fisik, mental, dan emosional) yang tinggi dan tingkatan stresnya akan memiliki kecenderungan untuk melebihi burnout itu sendiri.
ADVERTISEMENT

2. Rasa Kecewa Berlebih

Seorang perfeksionis ingin tampil secara sempurna dan memiliki harapan yang besar. Jika hal itu tidak terpenuhi akan menimbulkan rasa kecewa yang berlebihan. Penderitanya akan cenderung menyalahkan diri sendiri dan berlarut-larut pada perasaan negatif.

3. Tidak Bisa Menikmati Hidup

Orang yang perfeksionis tidak akan bisa menikmati hidup. Orang tersebut selalu mengkhawatirkan atau mengkritik apa saja yang terjadi di sekitarnya. Orang dengan sikap ini juga resah akan masa depan atau menyesali sesuatu yang telah terjadi pada hari ini.

4. Hubungan dengan Orang Lain Terganggu

Orang perfeksionis selalu ingin orang lain bisa melakukan sesuatu sesuai standarnya. Bahkan, orang dengan sikap ini tidak percaya pada kualitas kerja orang lain sehingga cenderung memiliki kontrol yang berlebihan terhadap pekerjaan orang lain.

5. Produktivitas Menurun

Sifat ini juga bisa membuat produktivitas menurun karena terlalu berfokus untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Sehingga akhirnya malah tidak fokus pada tujuan utama dari pekerjaannya.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Perfeksionis

Ilustrasi dampak negatif perfeksionis. Sumber: Pexels/Natalie Bond
Tidak mudah menghilangkan sifat perfeksionis sepenuhnya atau mengubah diri seseorang yang memiliki sifat tersebut. Namun, jika ingin mengendalikannya, cara mengatasi perfeksionis berikut bisa dicoba, di antaranya yaitu:
Demikian informasi mengenai dampak negatif perfeksionis dan cara mengatasinya. Jika seorang perfeksionis sudah merasa tidak nyaman, hingga mengalami depresi, maka dirinya perlu penanganan lebih lanjut seperti ke psikiater. (MRZ)
ADVERTISEMENT