Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Penyebab Dysania yang Belum Banyak Diketahui Orang
7 April 2024 23:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dysania merupakan kondisi di mana seseorang sulit untuk bangun dari tempat tidur. Ada beberapa penyebab dysania yang belum banyak diketahui oleh orang karena banyak yang menganggap bahwa hal ini adalah hal yang sepele dan wajar.
ADVERTISEMENT
Padahal, dysania merupakan penyakit yang harus ditangani dengan benar agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak dalam pembahasan berikut ini.
Penyebab Dysania yang Kadang Disepelekan oleh Masyarakat
Dikutip dari buku Who Am I? Psychopedia Version karya Shinta (2015), dysania adalah kondisi di mana orang sulit untuk bangun dari tidur. Dysania juga dikenal sebagai sindrom bangun tidur dengan perasaan tidak enak.
Sindrom ini adalah kebalikan dari euforia pagi. Alih-alih merasa segar dan berenergi setelah bangun tidur, penderita dysania justru merasakan kecemasan, ketakutan, dan depresi.
Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan sepanjang hari, membuat mereka sulit untuk memulai aktivitas dan menjalani kehidupan. Penyebab dysania masih belum diketahui secara pasti.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dysania mungkin terkait dengan faktor-faktor berikut ini.
1. Gangguan Tidur
Faktor pertama yang menyebabkan seseorang mengalami dysania dalam banyak penelitian disebabkan karena memiliki gangguan tidur.
Misalnya, orang yang memiliki gangguan tidur, seperti insomnia, sleep apnea, dan restless leg syndrome akan lebih mudah mengalami gangguan ini.
Selain itu, jika seseorang terbiasa bergadang atau kurang tidur dan memiliki kualitas tidur yang buruk, hal ini juga akan memperburuk gejala dysania.
2. Gangguan Mental
Penderita depresi, kecemasan, dan PTSD lebih berisiko mengalami dysania. Kondisi mental ini dapat memengaruhi cara pandang seseorang terhadap kehidupan dan membuat mereka lebih rentan terhadap perasaan negatif saat bangun tidur.
3. Ketidakseimbangan Kimia Otak
Dysania juga disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan dopamin. Neurotransmiter ini berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi. Orang yang memiliki masalah ini justru pada saat bangun tidur akan merasa capek.
ADVERTISEMENT
4. Trauma Masa Kecil
Pengalaman traumatis di masa kecil, seperti pelecehan atau pengabaian, dapat meningkatkan risiko dysania. Trauma dapat memengaruhi perkembangan otak dan membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan.
Dysania adalah kondisi yang nyata dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Penyebab dysania sangat beragam dan jika hal ini sudah mengganggu, maka harus berkonsultasi dengan profesional. (WWN)