Konten dari Pengguna

7 Cara Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
2 Januari 2025 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi karyawan yang sering terlambat adalah salah satu cara yang penting dan perlu diketahui khususnya oleh perusahaan. Hal ini karena karyawan yang sering terlambat dapat berdampak negatif pada produktivitas tim, lingkungan kerja, dan pencapaian target perusahaan.
ADVERTISEMENT
Karyawan terlambat adalah individu yang tidak datang ke tempat kerja atau memulai aktivitas kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah pribadi, gangguan transportasi, kebiasaan kurang disiplin, atau kurangnya manajemen waktu yang baik.

Cara Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat

Ilustrasi Cara Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat. Sumber: Pexels/Stas Knop
Mengutip buku 110 Solusi Jadi Pengusaha yang Berkah, Endang Koswara, dkk (2021:59), setiap perusahaan memiliki aturan dan standar dalam mengatasi karyawan yang melakukan kecurangan dalam bekerja. Termasuk juga cara mengatasi karyawan yang sering terlambat.
Mengatasi karyawan yang sering terlambat memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terstruktur karena pada dasarnya tidak semua karyawan bisa mendapatkan dan menerima aturan yang ditetapkan. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi karyawan yang sering terlambat.
ADVERTISEMENT

1. Buat Aturan yang Jelas

Kebijakan mengenai jam kerja harus tertulis dan memiliki sanksi yang jelas untuk setiap pelanggaran. Hal ini memastikan bahwa seluruh karyawan memiliki pemahaman yang sama terkait ekspektasi perusahaan. Aturan yang tegas, tetapi adil dapat meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.

2. Komunikasi Terbuka

Diskusi secara langsung dengan karyawan yang sering terlambat dapat mengungkap penyebab utama masalah ini. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menemukan solusi yang tepat. Misalnya, dengan menyesuaikan jam kerja atau memberikan bantuan tertentu jika ada hambatan pribadi.

3. Berikan Contoh yang Baik

Pemimpin yang konsisten datang tepat waktu menciptakan budaya kerja yang disiplin. Keteladanan dari atasan seringkali menjadi motivasi bagi karyawan untuk mengikuti pola kerja yang baik. Budaya ini akan lebih efektif jika didukung oleh seluruh manajemen.

4. Terapkan Sistem Penghargaan dan Sanksi

Penghargaan, seperti bonus atau apresiasi formal, dapat meningkatkan semangat karyawan untuk tepat waktu. Sebaliknya, sanksi yang sesuai, seperti pengurangan tunjangan, dapat menjadi pengingat bahwa ketepatan waktu adalah aspek penting dalam pekerjaan.
ADVERTISEMENT

5. Evaluasi dan Monitoring Rutin

Pencatatan data kehadiran secara berkala membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pola keterlambatan. Hasil evaluasi dapat menjadi dasar untuk menyusun langkah-langkah perbaikan yang lebih efektif dan strategis.

6. Manfaatkan Teknologi Absensi

Penggunaan aplikasi absensi memungkinkan perusahaan untuk memantau kehadiran karyawan secara real-time. Teknologi ini juga dapat menyediakan data akurat yang membantu dalam membuat keputusan terkait kebijakan kehadiran.

7. Adakan Pelatihan Manajemen Waktu

Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada karyawan tentang pentingnya perencanaan waktu dan prioritas. Kemampuan mengatur waktu yang baik akan membantu karyawan menyelesaikan tanggung jawabnya dengan lebih efisien, termasuk datang tepat waktu.
Dengan menerapkan berbagai cara mengatasi karyawan yang sering terlambat secara konsisten, diharapkan frekuensi keterlambatan karyawan dapat berkurang. Sehingga produktivitas perusahaan meningkat dan target perusahaan dapat tercapai. (BAI)
ADVERTISEMENT