Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Penyebab Smiling Depression yang Wajib Dihindari
7 April 2024 23:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengetahui penyebab smiling depression merupakan bagian penting dalam mengungkap menurunnya kesejahteraan mental pada beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Meskipun tampak bahagia di luar, beberapa pengidapnya ternyata merasa menderita dalam keheningan.
Untuk lebih memahami tentang pengertian dan penyebab smiling depression, simak pembahasannya di sini.
Pengertian Smiling Depression
Mengutip buku Reasons to Stay Alive : Kisah Nyata Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri karya Matt Haig, smiling depression adalah kondisi yang kompleks di mana seseorang menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti perasaan sedih, kekosongan, atau kelelahan, namun tetap menyembunyikan gejalanya di balik senyum atau penampilan ceria.
Hal ini dapat membuat orang di sekitarnya sulit untuk mendeteksi bahwa mereka sebenarnya sedang berjuang dengan masalah mental yang serius.
Penyebab Smiling Depression
Berikut ini adalah beberapa penyebab utama smiling depression yang penting untuk dihindari.
ADVERTISEMENT
1. Harapan Tinggi dari Lingkungan Sekitar
Tekanan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau atasan di tempat kerja, untuk mencapai standar yang tinggi atau mencapai kesuksesan tertentu dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang menyebabkan smiling depression.
2. Peristiwa Traumatis
Pengalaman traumatis, seperti pelecehan, kehilangan orang yang dicintai, atau kekerasan, dapat menjadi pemicu untuk mengalami depresi terselubung.
Sering kali, individu yang mengalami peristiwa traumatis ini memilih untuk menyembunyikan gejalanya dari orang lain.
3. Tingkat Stres Kronis
Kehidupan yang penuh tekanan, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi, dapat menyebabkan stres kronis yang dapat mengarah pada smiling depression.
Kesulitan dalam mengatasi stres secara efektif juga dapat memperburuk kondisi ini.
4. Kehidupan Sosial yang Tidak Sehat
Kurangnya dukungan sosial, konflik interpersonal, atau perasaan kesepian dapat menjadi faktor risiko untuk mengalami smiling depression.
ADVERTISEMENT
Kehidupan sosial yang tidak sehat dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak dihargai, yang dapat memperburuk gejala depresi.
5. Pemendam Emosi
Individu yang cenderung menahan atau menekan emosi mereka, bahkan ketika mereka merasa tertekan atau sedih, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami smiling depression.
Memendam emosi hanya akan memperburuk kondisi mental seseorang.
6. Perasaan Tidak Berarti
Kurangnya rasa pencapaian atau tujuan yang jelas dalam hidup seseorang dapat menyebabkan perasaan tidak berarti atau kekosongan, yang merupakan faktor risiko untuk mengalami smiling depression.
7. Kurangnya Tujuan Hidup
Tidak memiliki tujuan yang jelas atau kurangnya rasa tujuan dalam hidup dapat membuat seseorang merasa kehilangan arah dan motivasi, yang dapat memicu atau memperburuk gejala smiling depression.
Smiling depression adalah kondisi serius yang mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mengenali dan menghindari penyebab smiling depression, serta mencari bantuan profesional jika mengalami gejala-gejalanya.
Dengan dukungan yang tepat, setiap orang dapat mengelola dan mengatasi kondisi ini untuk mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik. (AZS)
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.