Konten dari Pengguna

7 Penyebab Smiling Depression yang Wajib Dihindari

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
7 April 2024 23:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi smilling depression. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi smilling depression. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengetahui penyebab smiling depression merupakan bagian penting dalam mengungkap menurunnya kesejahteraan mental pada beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Meskipun tampak bahagia di luar, beberapa pengidapnya ternyata merasa menderita dalam keheningan.
Untuk lebih memahami tentang pengertian dan penyebab smiling depression, simak pembahasannya di sini.

Pengertian Smiling Depression

ilustrasi smilling depression. Sumber foto: Pexels
Mengutip buku Reasons to Stay Alive : Kisah Nyata Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri karya Matt Haig, smiling depression adalah kondisi yang kompleks di mana seseorang menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti perasaan sedih, kekosongan, atau kelelahan, namun tetap menyembunyikan gejalanya di balik senyum atau penampilan ceria.
Hal ini dapat membuat orang di sekitarnya sulit untuk mendeteksi bahwa mereka sebenarnya sedang berjuang dengan masalah mental yang serius.

Penyebab Smiling Depression

Berikut ini adalah beberapa penyebab utama smiling depression yang penting untuk dihindari.
ADVERTISEMENT

1. Harapan Tinggi dari Lingkungan Sekitar

Tekanan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau atasan di tempat kerja, untuk mencapai standar yang tinggi atau mencapai kesuksesan tertentu dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang menyebabkan smiling depression.

2. Peristiwa Traumatis

Pengalaman traumatis, seperti pelecehan, kehilangan orang yang dicintai, atau kekerasan, dapat menjadi pemicu untuk mengalami depresi terselubung.
Sering kali, individu yang mengalami peristiwa traumatis ini memilih untuk menyembunyikan gejalanya dari orang lain.

3. Tingkat Stres Kronis

Kehidupan yang penuh tekanan, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi, dapat menyebabkan stres kronis yang dapat mengarah pada smiling depression.
Kesulitan dalam mengatasi stres secara efektif juga dapat memperburuk kondisi ini.

4. Kehidupan Sosial yang Tidak Sehat

Kurangnya dukungan sosial, konflik interpersonal, atau perasaan kesepian dapat menjadi faktor risiko untuk mengalami smiling depression.
ADVERTISEMENT
Kehidupan sosial yang tidak sehat dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak dihargai, yang dapat memperburuk gejala depresi.

5. Pemendam Emosi

Individu yang cenderung menahan atau menekan emosi mereka, bahkan ketika mereka merasa tertekan atau sedih, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami smiling depression.
Memendam emosi hanya akan memperburuk kondisi mental seseorang.

6. Perasaan Tidak Berarti

Kurangnya rasa pencapaian atau tujuan yang jelas dalam hidup seseorang dapat menyebabkan perasaan tidak berarti atau kekosongan, yang merupakan faktor risiko untuk mengalami smiling depression.

7. Kurangnya Tujuan Hidup

Tidak memiliki tujuan yang jelas atau kurangnya rasa tujuan dalam hidup dapat membuat seseorang merasa kehilangan arah dan motivasi, yang dapat memicu atau memperburuk gejala smiling depression.
Smiling depression adalah kondisi serius yang mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mengenali dan menghindari penyebab smiling depression, serta mencari bantuan profesional jika mengalami gejala-gejalanya.
Dengan dukungan yang tepat, setiap orang dapat mengelola dan mengatasi kondisi ini untuk mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik. (AZS)