Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
8 Cara Menghadapi Teman yang Menusuk dari Belakang
7 Januari 2025 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah merasa dikhianati oleh teman yang paling dekat? Rasa sakit dan kecewa tentu sangat mendalam. Ketika seseorang yang dipercaya ternyata menusuk dari belakang, sulit untuk tidak merasa marah dan sedih. Tentunya hal ini tidak mudah dan diperlukan cara menghadapi teman yang menusuk dari belakang.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Sebelum Luka Menjadi Duka, Denieda Fanun (2021:15), pengkhianatan adalah sikap dan perilaku yang sangat tidak terpuji dan menimbulkan kerugian di pihak yang dikhianati. Tak jarang, rasa sakit yang ditimbulkan oleh pengkhianatan dapat membuat seseorang kehilangan kepercayaan pada orang lain dan merasa terisolasi.
Ketahui Cara Menghadapi Teman yang Menusuk dari Belakang
Siapa pun bisa mengalami pengalaman tak menyenangkan yang terkait pengkhianatan. Pengalaman ini dapat meninggalkan luka mendalam di hati dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Dari pengalaman pahit ini, semua orang bisa belajar banyak hal tentang diri sendiri dan orang lain.
Namun biar bagaimana pun, kondisi ini harus diselesaikan agar kehidupan dapat terus berjalan dengan baik. Salah satu cara menghadapi teman yang menusuk dari belakang adalah dengan melepaskan hubungan pertemanan dengan orang tersebut. Berikut uraian lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Akui Perasaan Sakit
Langkah pertama yang penting adalah mengakui dan menerima semua perasaan yang dialami. Jangan berusaha untuk menampik atau menyembunyikan rasa sakit, marah, atau kecewa. Izinkan diri sendiri untuk merasa semua emosi tersebut. Dengan mengakui perasaan itu, maka akan lebih mudah untuk melepaskannya.
2. Cari Dukungan
Berbagi perasaan dengan orang yang dipercaya, seperti keluarga atau teman dekat lainnya, dapat sangat membantu. Menceritakan semua permasalahan, biasanya akan membuat merasa lebih baik asalkan bercerita pada orang yang tepat.
3. Jaga Jarak
Setelah kejadian ini, perlu menjaga jarak dengan orang yang telah menyakiti. Tidak perlu langsung memutuskan hubungan, namun berikan diri sendiri waktu dan ruang untuk menyembuhkan luka.
4. Melepaskan Hubungan Pertemanan
Seringkali menjaga jarak saja tidak cukup. Jadi, jika hubungan pertemanan ini terus-menerus menyakiti, mungkin sudah saatnya untuk melepaskannya. Memutuskan hubungan dengan seseorang yang disayangi memang sulit, namun ini adalah langkah yang perlu diambil demi kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
5. Tanyakan Alasannya
Jika merasa perlu, cobalah untuk berbicara dengan orang tersebut dan menanyakan alasan di balik perbuatannya. Namun, lakukan hal ini dengan hati-hati dan siapkan diri untuk berbagai kemungkinan jawaban. Jangan berharap akan mendapatkan jawaban yang memuaskan, yang terpenting adalah telah berusaha untuk mencari tahu.
6. Jika Memungkinkan, Maafkan
Memaafkan bukanlah berarti melupakan atau membenarkan perbuatan orang lain. Memaafkan adalah sebuah pilihan yang dibuat untuk melepaskan diri dari rasa sakit dan kebencian. Memang tidak mudah, tetapi memaafkan akan membawa kedamaian batin bagi diri sendiri.
7. Fokus pada Diri Sendiri
Manfaatkan waktu ini untuk fokus pada diri sendiri. Kembangkan minat dan hobi baru, perbanyak waktu bersama orang-orang yang menyayangi, dan jaga kesehatan fisik dan mental.
8. Belajar dari Pengalaman
Setiap pengalaman, baik itu baik maupun buruk, adalah sebuah pelajaran. Dari kejadian ini, semua yang mengalami hal ini bisa belajar untuk lebih selektif dalam memilih teman dan lebih berhati-hati dalam mempercayai orang lain.
ADVERTISEMENT
Ada beragam cara menghadapi teman yang menusuk dari belakang yang dirasa paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Diharapkan beberapa cara di atas dapat membantu untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih baik.(VAN)
Baca juga: 8 Cara Terbaik Mengungkapkan Amarah