Konten dari Pengguna

Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir Apakah Cocok?

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
20 November 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk anak pertama menikah dengan anak terakhir. Sumber: pexels.com/Josh Willink
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk anak pertama menikah dengan anak terakhir. Sumber: pexels.com/Josh Willink
ADVERTISEMENT
Anak pertama menikah dengan anak terakhir apakah cocok? Hal ini sering ditanyakan pasangan anak pertama dan anak terakhir yang ingin menjalin hubungan khusus. Pertanyaan itu muncul karena adanya anggapan urutan kelahiran dalam keluarga dapat menyebabkan perbedaan sifat satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Anggapan bahwa perbedaan sifat karena urutan kelahiran dapat memengaruhi sebuah hubungan memang kerap diterima masyarakat. Oleh karena itu banyak pasangan yang mencari tingkat kecocokan berdasarkan urutan kelahiran masing-masing.

Kecocokan Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir

Ilustrasi untuk anak pertama menikah dengan anak terakhir. Sumber: pexels.com/Jonathan Borba
Menurut buku Emotional Intelligent Parenting oleh Amaryllia Puspasari (2009: 74), anak sulung yang lahir pada urutan pertama umumnya bersikap dominan dibandingkan dengan anak-anak yang lahir setelahnya. Anak sulung juga dianggap lebih dekat dengan kedua orang tuanya.
Anak sulung atau anak pertama juga sering diasosiasikan dengan sifat bertanggung jawab, dapat diandalkan, mandiri, dan cepat dewasa karena harus menjadi contoh bagi adik-adiknya sekaligus juga membantu orang tua dalam menjaga dan mengasuh adik-adiknya.
Anak pertama memiliki tanggung jawab yang besar dalam keluarganya. Anak pertama sering dianggap sebagai harapan dalam keluarga. Berbeda dengan anak bungsu yang sering dianggap lemah dan harus dilindungi.
ADVERTISEMENT
Anak bungsu karena posisinya sebagai anak terakhir, orang tua cenderung bersikap protektif. Namun ada juga orang tua yang memberikan kepercayaan kepada anak bungsi sehingga tidak bersikap terlalu protektif.
Perbedaan sifat ini dianggap dapat memengaruhi hubungan pasangan. Anak pertama menikah dengan anak terakhir apakah cocok? Anak pertama dan anak terakhir sering disebut sebagai pasangan yang ideal karena dapat saling mengisi.
Menurut buku From Single to Couple oleh Ajen Dianawati (2010: 129), anak pertama dan terakhir adalah pasangan yang ideal. Namun pasangan yang merupakan anak terakhir seringkali minta perhatian. Oleh karena itu, pasangannya yang anak pertama harus menjaga perasaannya. Satu hal yang harus diperhatikan adalah komunikasi.
Menjaga komunikasi adalah kunci suatu pernikahan. Perbedaan sifat dan pandangan di antara pasangan adalah suatu hal yang biasa. Perbedaan itu dapat disikapi dengan komunikasi yang intensif.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai kecocokan anak pertama menikah dengan anak terakhir. Perlu diingat bahwa hal-hal yang memengaruhi suatu hubungan bukan hanya perbedaan sifat karena urutan kelahiran tetapi juga latar belakang dan pandangan hidup. Perbedaan tersebut dapat diatasi dengan komunikasi yang baik. (IND)