Konten dari Pengguna

Apakah Emosi Bisa Menular? Ini Penjelasan Lengkapnya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
27 September 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah emosi bisa menular - Sumber: pixabay.com/concord90
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah emosi bisa menular - Sumber: pixabay.com/concord90
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah emosi bisa menular? Pertanyaan ini sering muncul ketika memperhatikan bagaimana perasaan seseorang dapat memengaruhi suasana hati orang lain di sekitarnya. Dalam interaksi sehari-hari, manusia bisa merasakan dampak emosi orang lain, baik kebahagiaan, kemarahan, atau kecemasan.
ADVERTISEMENT
Penularan emosi ini tidak hanya terjadi secara sadar, tetapi juga melalui mekanisme psikologis yang kompleks. Termasuk juga adanya neuron cermin yang membuat manusia secara otomatis mencerminkan apa yang dirasakan orang lain.

Memahami Apakah Emosi Bisa Menular atau Tidak

Ilustrasi apakah emosi bisa menular - Sumber: pixabay.com
Apakah emosi bisa menular? Jawabannya adalah iya, emosi bisa menular, baik emosi negatif maupun positif. Fenomena ini sering disebut sebagai "emotional contagion" atau penularan emosi.
Berdasarkan buku Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, (2009), ini terjadi ketika seseorang menangkap atau mencerminkan emosi orang lain, baik secara sadar maupun tidak. Penularan emosi melibatkan aspek psikologis dan fisiologis, serta dipengaruhi oleh interaksi sosial yang dilakukan sehari-hari.
Emosi lebih mudah menular dalam kelompok atau komunitas yang saling terhubung secara emosional, seperti dalam hubungan keluarga, pertemanan dekat, atau kelompok kerja. Dalam interaksi ini, lingkungan sosial dan hubungan interpersonal berperan penting dalam menentukan penularan dan penerimaan emosi.
ADVERTISEMENT
Orang yang lebih empatik atau sensitif secara emosional cenderung lebih mudah menangkap emosi orang lain, baik itu positif maupun negatif.
Jika seseorang sering berada di dekat orang yang penuh energi positif, ia juga cenderung merasa lebih bahagia dan termotivasi. Sebaliknya, berada di lingkungan yang penuh stres atau ketegangan bisa membuatnya merasa lelah dan tertekan.
Penularan emosi yang berkelanjutan, terutama emosi negatif, bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang. Ketika seseorang sering terpapar oleh emosi negatif seperti kecemasan atau kemarahan dari orang lain, mereka bisa merasakan stres kronis atau bahkan mengalami burnout.
Sebaliknya, paparan emosi positif secara terus-menerus bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental, seperti meningkatkan mood, mengurangi stres, dan memperkuat hubungan sosial.
ADVERTISEMENT
Keismpulannya, apakah emosi bisa menular? Iya. Baik emosi negatif maupun positif bisa menular, tergantung pada interaksi sosial dan lingkungan. Hal yang terpenting adalah memiliki kontrol atas bagaimana cara merespons emosi orang lain dengan bijak. (DNR)