Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Keluarga Toxic dan Dampaknya pada Anak

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
3 Januari 2025 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri ciri keluarga toxic. Sumber: pexels.com/RDNE Stock Project
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri ciri keluarga toxic. Sumber: pexels.com/RDNE Stock Project
ADVERTISEMENT
Tidak semua anak lahir di keluarga cemara yang memiliki orang tua penuh kasih sayang karena sebagian orang tumbuh di keluarga toksik. Ciri-ciri keluarga toxic salah satunya adalah kurangnya empati terhadap masalah yang diceritakan anak.
ADVERTISEMENT
Padahal keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk tumbuh dan belajar banyak hal. Lantas, bagaimana nasib anak yang hidup di keluarga toksik? Anak tersebut tidak akan mendapatkan kebahagian yang dibutuhkan.

Ciri-Ciri Keluarga Toxic yang Membahayakan Anak

Ilustrasi ciri ciri keluarga toxic. Sumber: pexels.com/A-darmel
Mengutip dari buku Tanda Toxic Parent yang Kerap Tak Disadari dan Akibat Buruknya pada Anak, JJ. Fidela Asa, (2023:5), orang tua atau keluarga yang toksik bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental anak.
Tumbuh kembang anak akan terganggu dan bisa terbawa sampai dewasa. Anak akan mengalami masalah mental seperti kecemasan dan depresi karena tidak kuat menahan kondisi rumah yang tidak ramah.
Hidup di lingkungan toksik akan membuat anak kesulitan membangun hubungan interpersonal yang baik. Keluarga toksik adalah istilah untuk menggambarkan kondisi tertentu pada kelompok yang bisa merugikan anak.
ADVERTISEMENT
Di bawah ini ada ciri-ciri keluarga toxic yang penting diketahui agar bisa membangun keluarga harmonis.

1. Kurangnya Empati Terhadap Masalah Orang Lain

Ciri-ciri pertama adalah saat anak bercerita tentang masalahnya, keluarga tidak bisa berempati dengan masalah anak. Keluarga menganggap bahwa masalah anak adalah hal biasa bahkan memberi komentar pedas.
Tentu saja komentar tersebut bisa melukai hati anak, walaupun hanya berniat menggoda tetapi bisa menghancurkan hati.

2. Suka Mencari Masalah dengan Keluarga Lain

Selain itu, orang tersebut suka mencari masalah dengan keluarga seperti tidak suka memuji kesuksesan anak, tetapi sering membicarakan kekurangannya. Keluarga toksik juga tidak segan-segan mengadu domba satu anggota keluarga dengan lainnya.

3. Bertindak Kasar, Mengancam, dan Sering Memakai Kekerasan

Tanda keluarga toksik yang sangat jelas adalah sering berbicara kasar, mengancam, bahkan tidak segan menggunakan kekerasan. Intimidasi fisik seperti ini tentu membuat mental anak hancur dan trauma hingga dewasa.
ADVERTISEMENT

4. Tidak Menghargai Batasan

Ciri-ciri terakhir keluarga toksik adalah tidak menghargai adanya batasan yang sudah ditetapkan. Misalnya, anak tidak menyukai makanan pedas, tetapi batasan tersebut tidak dihargai.

Dampak Keluarga Toxic

Ilustrasi ciri ciri keluarga toxic. Sumber: pexels.com/Gustavo Fring
Dampak toxic family adalah mengganggu kestabilan emosi seseorang baik jangka pendek maupun panjang. Hidup di keluarga toksik bisa menyebabkan gangguan mental, seperti depresi, takut bertemu orang lain, dan muncul perasaan tidak aman.
Perlakuan buruk keluarga akan anak ingat terus sampai dewasa dan dampaknya bisa bertahan seumur hidup.
Ciri-ciri keluarga toxic di atas adalah hal yang tidak boleh dilakukan keluarga karena bisa membahayakan mental anak. (GTA)