Konten dari Pengguna

Guilt Complex: Rasa Bersalah yang Muncul tanpa Henti dan Gejalanya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
3 Januari 2024 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guilt complex, rasa bersalah yang muncul. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guilt complex, rasa bersalah yang muncul. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Guilt complex adalah rasa bersalah terhadap sesuatu namun timbul secara berlebihan atau terus-menerus, hingga sulit untuk merasakan ketenangan. Tak jarang, hal ini menimbulkan kecemasan dan depresi.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari hal ini terjadi pada diri sendiri, individu perlu mengetahui beberapa gejala munculnya guilt complex. Dengan ini, pencegahan pun bisa dilakukan. Simak lengkapnya di bawah ini.

Guilt Complex, Rasa Bersalah yang Terus Muncul

Ilustrasi guilt complex. Sumber foto: Unsplash
Saat melakukan kesalahan, wajar jika individu merasa bersalah dan takut. Namun, hal ini jelas berbeda dengan orang yang memiliki guilt complex, yakni kondisi di mana seseorang merasa bersalah secara terus-menerus dan berlebihan, hingga mengganggu aktivitasnya.
Umumnya, mereka yang mengalami guilt complex akan selalu merasa ada yang salah pada sesuatu yang belum ia kerjakan. Akibatnya, ia sering ketakutan, malu, dan ragu tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, individu yang mengalami guilt complex juga selalu meminta maaf hingga berulang kali, karena menganggap tindakan mereka salah. Padahal, kesalahan itu belum tentu benar adanya.
ADVERTISEMENT
Kendra Cherry dalam situs VeryWell Mind menjelaskan, gejala yang timbul saat individu mengalami guilt complex adalah mudah menangis, cemas, tegang, menyesal, hingga khawatir.
Sebenarnya, apa penyebab seseorang mengalami guilt complex? Berikut penjelasannya.

1. Pengalaman Masa Kecil

Salah satu penyebab seseorang mengalami guilt complex adalah pengalaman masa kecil, di mana anak sering dihukum ketika melakukan kesalahan. Akibatnya, hal ini berdampak pada kesehatan mental mereka.

2. Tekanan Sosial

Selain itu, tekanan sosial juga dapat menyebabkan individu mengalami guilt complex. Misalnya, orang lain akan menilai dan menghakimi kita ketika melakukan kesalahan. Akhirnya, timbul ketakutan mendalam terhadap kritikan.

3. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan juga dapat membuat seseorang mengalami guilt complex, di mana kecemasan ini menimbulkan pikiran negatif yang berujung pada perasaan bersalah terus-menerus.
Demikian penjelasan mengenai guilt complex beserta ciri dan gejalanya. Sebenarnya, rasa bersalah adalah hal yang wajar, karena dapat menjadi motivasi untuk memperbaiki diri.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika perasaan ini terus-menerus muncul, maka aktivitas individu yang mengalami guilt complex juga akan terganggu. (RN)