Konten dari Pengguna

Ketahui Ciri-Ciri Orang yang Perfeksionis

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
29 Oktober 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri-Ciri Orang yang Perfeksionis. Sumber: Unsplas/Brooke Cagle
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri-Ciri Orang yang Perfeksionis. Sumber: Unsplas/Brooke Cagle
ADVERTISEMENT
Perfeksionis adalah salah satu kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang memiliki sikap ini biasanya dapat diketahui dari beberapa ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri orang yang perfeksionis biasanya juga akan terlihat ketika bekerja sama atau berhubungan dengan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, sikap ini bisa menjadi motivasi untuk mencapai pencapaian yang baik. Namun jika berlebihan, dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan rasa tidak pernah puas pada diri sendiri.

Ciri-Ciri Orang yang Perfeksionis

Ilustrasi Ciri-Ciri Orang yang Perfeksionis. Sumber: Pexels/Victoria Heath
Mengutip situs Psychology Today (psychologytoday.com) perfeksionis adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan harapan dan standar yang tinggi. Beberapa ciri-ciri orang yang perfeksionis di antaranya adalah berusaha untuk sempurna dalam segala hal dan butuh pengakuan.
Biasanya, orang yang cenderung perfeksionis cenderung menetapkan standar tinggi, sangat detail-oriented, dan sensitif terhadap kesalahan kecil. Baginya, kesuksesan terletak pada hasil yang memenuhi ekspektasi tinggi. Berikut beberapa ciri lain dari orang yang memiliki sikap perfeksionis.

1. Standar Tinggi

Standar yang ditetapkan sangat tinggi dan sulit dicapai, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, dengan kecenderungan tidak puas pada hasil yang dianggap cukup baik. Setiap tugas harus mencapai hasil luar biasa, sehingga kesalahan kecil pun dirasa mengganggu.
ADVERTISEMENT

2. Sensitif pada Kesalahan Kecil

Rasa cemas atau stres sering muncul saat menemukan kesalahan kecil karena sangat detail-oriented dan sulit menerima ketidaksempurnaan. Hal ini terjadi di berbagai aspek, seperti pekerjaan dan hubungan pribadi, sehingga fokus pada hal-hal kecil terkadang menghambat produktivitas.

3. Takut Dikritik

Kritik dianggap sebagai tanda kegagalan atau ketidaksempurnaan, sehingga ada perasaan cemas atau malu saat menerima masukan. Kritik tidak dipandang sebagai saran konstruktif, melainkan sebagai bukti belum mencapai standar yang diinginkan.

4. Evaluasi Diri Berlebihan

Terus-menerus mengkritik diri dan merasa kurang puas dengan apa yang dicapai, sering mengarah pada ketidakpuasan atau rasa rendah diri. Cenderung berfokus pada kekurangan daripada pencapaian, sehingga sulit merasa puas meski sudah berusaha keras.

5. Fokus pada Hasil, Bukan Proses

Kegagalan dianggap terjadi jika hasil tidak sesuai ekspektasi, bahkan jika prosesnya sudah maksimal. Hal ini mengakibatkan kebahagiaan sering kali hanya bergantung pada pencapaian akhir, sehingga aspek perjalanan tidak dihargai.
ADVERTISEMENT

6. Rentan Stres dan Burnout

Tuntutan tinggi menyebabkan stres dan burnout karena energi mental dan fisik terkuras untuk mencapai kesempurnaan. Tekanan besar yang muncul dapat mengakibatkan rasa lelah secara fisik dan mental, terutama karena tuntutan dari diri sendiri yang terus meningkat.

7. Sulit Mendelegasikan

Merasa hanya diri sendiri yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, mengakibatkan kesulitan mempercayakan tugas kepada orang lain. Hal ini berpotensi menyebabkan beban berlebih karena tanggung jawab diambil alih sendiri tanpa bantuan.
Beberapa ciri-ciri orang perfeksionis ditandai dengan standar yang sangat tinggi, perhatian ekstrem pada detail, dan sensitivitas terhadap kesalahan atau ketidaksempurnaan. Perfeksionis sering mengukur kesuksesan berdasarkan hasil akhir yang ideal dan cenderung mengabaikan prosesnya. (BAI)