Konten dari Pengguna

Memahami 5 Stages of Grief, dari Penolakan Hingga Penerimaan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
5 Oktober 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 5 Stages of Grief Adalah. Sumber: Pexels/cottonbrostudio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 5 Stages of Grief Adalah. Sumber: Pexels/cottonbrostudio
ADVERTISEMENT
5 stages of grief adalah tahapan yang menggambarkan bagaimana seseorang beradaptasi dengan perasaan duka. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Elisabeth Kubler-Ross dalam buku On The Death and Dying pada tahun 1969.
ADVERTISEMENT
Setiap tahap berperan penting membantu seseorang memproses emosi ketika menghadapi kehilangan. Mulai dari penolakan hingga penerimaan, ini perlu dipahami agar bisa menyadari bahwa kesedihan merupakan hal yang wajar.

Mengenal Istilah 5 Stages of Grief

Ilustrasi 5 Stages of Grief Adalah. Sumber: Pexels/KseniaChernaya
Menurut buku On Grief and Grieving: Finding the Meaning of Grief Through the Five Stages of Loss, Elisabeth Kubler-Ross dan David Kessler (2014:7), 5 stages of grief adalah kerangka yang membentuk pembelajaran untuk hidup dengan kehilangan.
Lima tahap kesedihan membimbing seseorang mengidentifikasi perasaan yang muncul. Bukan berarti harus dilalui secara berurutan atau terikat waktu tertentu. Setiap orang mungkin mengalaminya berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai tahapannya.

1. Denial (Penolakan)

Reaksi pertama seseorang ketika menghadapi kenyataan pahit adalah penolakan, sebagai mekanisme pertahanan yang meyakinkan diri bahwa kehilangan tidak benar terjadi. Fase ini memberi ruang untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan dan memperlambat rasa sakit.
ADVERTISEMENT

2. Anger (Kemarahan)

Kemarahan akan muncul setelah penolakan mereda. Perasaan ini merupakan reaksi alami sebagai bentuk pelampiasan emosi atas kehilangan. Seseorang sering mencari objek untuk disalahkan dan dianggap bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

3. Bargaining (Tawar-menawar)

Tahap ini melibatkan upaya untuk mencari cara agar bisa mengubah situasi, meskipun tidak realistis. Ketika berduka, seseorang mungkin mulai membuat perjanjian dalam hati untuk mengembalikan yang hilang.

4. Depression (Depresi)

Muncul perasaan sedih yang mendalam ketika mulai menyadari kenyataan. Depresi merupakan perasaan hampa dan kehilangan luar biasa, sehingga kerap menyebabkan seseorang menarik diri dari kehidupan sosial dan kehilangan semangat hidup.

5. Acceptance (Penerimaan)

Pada akhirnya, seseorang akan mencapai penerimaan. Bukan berarti perasaan sedih hilang, tetapi mulai belajar untuk menerima kenyataan tanpa melawannya. Timbul pemahaman bahwa kehidupan harus terus berjalan meski kehilangan itu nyata.
ADVERTISEMENT
5 stages of grief adalah proses alami yang terjadi pada setiap orang ketika berduka. Namun, cara dan durasinya bervariasi tergantung masing-masing individu. Dengan memahami konsep ini, diharapkan bisa lebih baik dalam menghadapi kehidupan serta kehilangan. (ALF)