Mengenal Jenis-Jenis Perundungan beserta Dampaknya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
28 April 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ilustrasi: Jenis-Jenis Perundungan, sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi: Jenis-Jenis Perundungan, sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Perundungan atau bullying dapat terjadi di mana saja seperti sekolah, kantor, tempat bermain, dan bahkan dunia maya. Jenis-jenis perundungan yang terjadi di masyarakat pun ada banyak. Semuanya memiliki dampak buruk bagi korban perundungan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perundungan berasal dari kata rundung yang artinya mengganggu atau mengusik terus-menerus.
Dikutip dari buku Suara Psikologi, perilaku perundungan merupakan suatu tindakan negatif yang dilakukan berulang kali oleh seseorang atau sekelompok orang yang muncul karena adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat di dalamnya.

Jenis-Jenis Perundungan

Foto ilustrasi: Jenis-Jenis Perundungan, sumber: Pexels
Perundungan terbagi menjadi 4 jenis yakni fisik, verbal, relasional, dan elektronik. Umumnya, anak laki-laki lebih suka melakukan perundungan fisik, sementara anak perempuan cenderung melakukan perundungan relasional.
Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Perundungan Fisik

Perundungan jenis ini paling mudah untuk diidentifikasi karena dampaknya bisa langsung terlihat pada tubuh korban. Perundungan fisik dilakukan dengan memakai cara kekerasan seperti memukul, menendang, mencakar, dan hal lain yang bisa menyakiti tubuh korban.
ADVERTISEMENT

2. Perundungan Verbal

Perundungan ini memakai lisan untuk menyakiti korbannya seperti memberi julukan, menghina, memfitnah, meneror dengan kata-kata, atau melontarkan pernyataan yang membuat korban ketakutan.

3. Perundungan Relasional

Perundungan ini lebih mengarah pada sisi emosional korban dan paling sulit untuk dideteksi dari luar. Pelaku perundungan biasanya suka mengucilkan korban agar tidak memiliki teman. Perilaku lain yang kerap dilalukan pelaku adalah tatapan mata yang agresif dan tajam, menertawakan sambil melihat korban, dan bahasa tubuh yang sifatnya ejekan.

4. Perundungan Elektronik

Di zaman teknologi yang makin canggih seperti saat ini, perundungan elektronik atau cyber bullying marak terjadi. Biasanya pelaku merundung dengan menulis komentar-komentar pedas pada akun media sosial korban.

Dampak Perundungan

Perundungan merupakan tindakan yang bisa menghancurkan korban baik secara fisik maupun mental. Dampak dari perundungan ternyata tak hanya terjadi saat itu saja, melainkan bisa menetap dalam jangka panjang di jiwa korban.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, 57 persen orang yang mengalami perundungan di masa kanak-kanak akan mengalami depresi, merasa rendah diri dan bermasalah dalam menjalin hubungan interpersonal saat dewasa.
Ada juga korban yang melakukan pembalasan dengan merundung orang lain atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Mengingat dampaknya yang berbahaya, tindakan perundungan harus ditangani secara serius oleh semua pihak yang berwenang. Sebisa mungkin, anak dibekali pendidikan agama dan nilai-nilai sosial agar lebih menghargai setiap manusia dengan segala perbedaannya. (Tia)