Mengenal Peribahasa Makan Hati dan Contohnya

Ilustrasi Makan Hati. Sumber: Unsplash

Makan hati artinya penderitaan seseorang akibat sikap orang lain.

Dikutip dari buku Cara Mudah UAS SD 2007, makan hati merupakan salah satu bentuk kalimat dengan makna konotasi. Adapun makna konotasi yaitu makna kata yang sudah mengalami perubahan dari makna asalnya.

Lantas, apa sebenarnya makna dari peribahasa makan hati itu sendiri?

Mengenal Peribahasa Makan Hati

Ilustrasi Makan Hati. Sumber: Unsplash

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makan hati mempunyai dua makna. Pertama, menderita sedih akibat perbuatan orang lain. Kedua, menyebabkan susah hati atau mendongkol, serta sebagainya.

Makan hati merupakan peribahasa yang menggambarkan mengenai adanya penderitaan yang dialami seseorang karena menghadapi sikap maupun perbuatan orang lain. Penderitaan tersebut bisa berasal dari teman, keluarga, maupun kekasih.

Makan hati juga menggambarkan tentang rasa sakit akibat perbuatan orang lain, tetapi ia tidak bisa membalas rasa sakit hati tersebut.

Biasanya, istilah makan hati diungkapkan seseorang ketika ia merasa sangat sakit hati karena perkataan maupun perbuatan orang lain yang menyinggung perasaannya. Namun ada beberapa orang yang terlalu sering makan hati.

Pasalnya, orang yang sering makan hati bisa diakibatkan sifatnya yang ingin selalu menyenangkan orang lain. Sebenarnya, menyenangkan orang lain merupakan perbuatan yang baik. Namun jika ingin selalu melakukannya, tentunya hal ini tidak baik untuk diri sendiri.

Maka dari itu sebaiknya memilah apa saja yang sesuai dilakukan untuk orang lain. Jangan sampai berusaha menyenangkan setiap orang hanya karena tidak enak, karena justru menyebabkan makan hati.

Contoh Makan Hati

Salah satu contoh makan hati adalah ketika seseorang hanya bisa diam saat mendengar orang lain yang memfitnahnya. Tentunya ia sangat sakit hati mendengar ucapan tersebut, namun ia hanya bisa diam dan pasrah.

Selain itu, makan hati juga terlihat ketika seorang karyawan yang selalu mendapat perkataan negatif dari bosnya. Sebagai karyawan, ia hanya bisa diam dan menahan rasa kecewa supaya tetap bisa bekerja.

Itulah sekilas pembahasan mengenai peribahasa makan hati dan contohnya.(LAU)