Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Self Categorization Theory, Teori Kategori untuk Diri Sendiri
5 Maret 2024 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam psikologi, terdapat teori identitas yang disebut sebagai self categorization.
ADVERTISEMENT
Self categorization adalah konsep untuk membantu individu dalam mengkategorikan diri mereka sendiri ke dalam suatu kelompok. Dengan begitu, setiap individu dapat memahami bagaimana cara membentuk identitas yang baik dalam kelompok sosial.
Untuk penjelasan lengkap mengenai self categorization dan manfaatnya, simak di bawah ini.
Self Categorization, Teori Kategori untuk Diri Sendiri Dalam Psikologi
Dalam masyarakat, ada beragam kelompok yang muncul sehingga membuat manusia bingung dalam memilihnya. Padahal, menemukan kelompok sosial yang cocok dapat membantu kita untuk meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri.
Namun, ternyata ada satu cara untuk membuat kita menemukan kelompok sosial, yakni dengan menggunakan self categorization theory, atau kategorisasi diri sendiri di suatu kelompok.
Dikutip dari situs Sage Knowledge, ketika teori ini diterapkan di diri sendiri, maka munculah identifikasi yang menghasilkan berbagai perilaku, yang terkait dengan kelompok, seperti streotype.
ADVERTISEMENT
Teori yang dikembangkan oleh John Turner dan rekan-rekannya di Universitas Bristol pada tahun 1987 ini bisa membantu individu untuk memahami dan mengidentidikasi diri mereka di suatu kelompok.
Dengan self categorization, perilaku dan persepsi individu terhadap dunia sekitarnya juga akan mudah terpengaruh oleh pandangan kelompoknya.
Tingkatan Self Categorization dan Formalisasi Teori
Ketika John Turner berada di IAS Princeton, ia membuat konsep lebih mendalam tentang proses kategorisasi pada identitas pribadi dan sosial. Perbedaan ini dirumuskan sebagai tingkat, di mana orang dapat menentukan diri mereka pada tingkat yang berbeda.
Misalnya, di tingkat interpersonal, individu didefinisikan sebagai orang yang unik dibandingkan yang lain. Sementara di tingkat antarkelompok, individu didefinisikan sebagai anggota kelompok yang berbeda dengan outgroup.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada tingkat superordinat, individu dikategorikan sebagai manusia yang memiliki jalan hidup berbeda dari yang lain. Dalam tingkatan inilah, individu bisa lebih mudah dalam mengkategorikan diri sendiri dalam kelompok sosial.
Itulah penjelasan mengenai self categorization theory yang terdapat dalam kehidupan sosial. (RN)