Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Toxic Femininity, Asumsi, dan Cara Menyikapinya
17 September 2023 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Toxic femininity artinya suatu tuntutan sosial yang ditujukan terhadap perempuan. Hal ini bisa membuat perempuan merasa tertekan karena dirinya dituntut untuk mampu melakukan sesuatu.
ADVERTISEMENT
Putri dan Sofia dalam Benarkah Feminitas Toksik Ada? Bagaimana Implikasinya terhadap Resiliensi Perempuan Korban Kekerasan? menjelaskan jika toxic femininity adalah suatu bentuk tuntutan yang membuat perempuan merasa tidak nyaman.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu toxic femininity, mari baca artikel berikut ini.
Apa Itu Toxic Femininity?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, toxic femininity artinya suatu bentuk tuntutan, standarisasi, atau diskriminasi masyarakat sosial yang ditujukan terhadap perempuan.
Bentuk toxic femininity sendiri bisa berupa kemampuan, sifat, perilaku, dan kemauan perempuan untuk menjadi serba bisa sehingga perempuan justru merasa tertekan.
Misalnya adalah stigma bahwa perempuan harus bisa memasak. Hal ini justru akan membuat tantangan dan tekanan sendiri. Pasalnya, tidak semua perempuan memiliki keahlian dalam memasak.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut masih banyak melekat di benak masyarakat Indonesia. Di sisi lain, gema kesetaraan gender pun masih terdengar sampai sekarang yang berusaha untuk menghilangkan setiap bentuk diskriminasi.
Asumsi Toxic Femininity
Ada banyak bentuk stereotip terhadap perempuan yang masih menempel di benak masyarakat sampai saat ini. Adapun beberapa bentuk asumsi atau stigma toxic femininity adalah.
Cara Menyikapi Toxic Femininity
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyikapi toxic femininity. Adapun beberapa cara menyikapi toxic femininity adalah.
1. Menjadi Diri Sendiri
Salah satu cara menyikapi toxic femininity adalah menjadi diri sendiri. Pasalnya, menuruti perkataan orang lain hanya membuat seseorang merasa tertekan.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi diri sendiri, seorang perempuan akan lebih percaya diri dan membuat dirinya merasa nyaman.
2. Tidak Memandang Orang Lain Berdasarkan Stereotip
Cara menyikapi toxic femininity lainnya adalah tidak memandang orang lain berdasarkan stereotip yang ada. Pasalnya, hal itu justru dapat merendahkan seorang perempuan.
Di sisi lain, hal itu juga bisa menyinggung perasaan perempuan. Maka dari itu, dibandingkan memandang seseorang berdasarkan stereotip, sebaiknya lihat seseorang secara apa adanya.
Demikian sederet informasi seputar apa itu toxic femininity, asumsi, dan cara menyikapinya. [ENF]