Konten dari Pengguna

Mengenal Toxic Hustle Culture beserta Dampak dan Tanda-tandanya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
17 Mei 2023 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Toxic Hustle Culture. Foto: dok. Garrhet Sampson (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Toxic Hustle Culture. Foto: dok. Garrhet Sampson (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Toxic hustle culture adalah konsep seseorang yang cenderung terus bekerja keras tanpa peduli rasa lelah dan mengabaikan waktu istirahat. Adanya toxic hustle culture ini tentunya tidak baik jika diterapkan terus menerus karena akan memberikan dampak negatif bagi orang yang melakukannya.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tentang toxic hustle culture dalam artikel ini dapat memudahkan untuk memahami bagaimana konsep kerja keras tanpa henti beserta tanda dan dampak negatif yang dapat dirasakan oleh orang yang bersangkutan.

Mengenal Toxic Hustle Culture beserta Dampaknya dalam Diri Seseorang

Ilustrasi Toxic Hustle Culture. Foto: dok. Arlington Research (Unsplash)
Tren hustle culture merupakan suatu konsep kerja keras yang dilakukan hingga melampaui kemampuan diri. Adanya hustle culture ini tak jarang membuat orang lebih mengabaikan rasa lelah yang dialaminya. Jika hustle culture terus diterapkan, maka budaya bekerja ini akan menjadi toxic dan tidak mendatangkan keuntungan, bahkan memberikan dampak negatif.
Pembahasan lengkap mengenai toxic hustle culture dijelaskan secara lengkap dalam buku berjudul The SAGE Encyclopedia of Filipina/x/o American Studies yang disusun oleh Kevin Leo Yabut Nadal, ‎Allyson Tintiangco-Cubales, ‎E.J.R. David (2022).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari dalam buku tersebut bahwa seiring dengan munculnya kapitalisme dalam kehidupan, konsep hustle culture mendorong kebanyakan orang khususnya karyawan untuk bekerja sebanyak mungkin untuk meningkatkan hasil pendapatan dan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Dalam toxic hustle culture, orang-orang memaksa dirinya untuk tetap bekerja meski di akhir pekan, tidak ada liburan, dan bahkan tetap bekerja sambil makan siang. Jumlah jam kerja orang yang mengikuti konsep toxic hustle culture ini sangat luar biasa. Mereka beranggapan semakin keras seseorang bekerja, makan semakin banyak pula kesuksesan yang dapat mereka raih.
Ada beberapa tanda yang dapat dijumpai pada seseorang yang menerapkan toxic hustle culture, antara lain:

Mengabaikan waktu istirahat

Ketika Anda mulai mengabaikan waktu istirahat baik itu istirahat makan siang atau bahkan tidur malam, maka itu tandanya Anda terjebak dalam toxic hustle culture.
ADVERTISEMENT

Bekerja dalam taraf yang berlebihan

Seseorang yang terjebak toxic hustle culture membuat seseorang terdorong untuk terus bekerja untuk mencapai tujuan karier yang diinginkannya. Hal ini membuat seseorang sering kali memasang standar yang terlalu tinggi bahkan tidak masuk akal.

Tidak memiliki melakukan aktivitas di luar pekerjaan

Toxic hustle culture membuat seseorang tertuntut untuk terus bekerja sepanjang waktu sehingga ia melupakan hal-hal lainnya seperti pergi berlibur atau bahkan melakukan hobi yang disenanginya. Jika hal ini terus terjadi, seseorang akan mengalami stres dan kelelahan mental yang berbahaya bagi kesehatannya.
Seseorang yang menerapkan konsep toxic hustle culture secara terus menerus dalam kehidupannya dapat memberikan dampak negatif bagi dirinya, yaitu produktivitas menurun, mudah lelah dan stres hingga memicu adanya penyakit dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai toxic hustle culture lengkap dengan dampak negatif dan tanda-tandanya. Hindari toxic hustle culture dan tetap sayangi diri sendiri dengan cara bekerja sesuai dengan kemampuan. (DAP)