Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Fatherless Menurut Psikologi dan Dampaknya Bagi Anak
18 Desember 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam mendidik anak, mengetahui fenomena fatherless sangatlah penting. Itu dapat membantu memahami dampak yang ditimbulkan terhadap anak dan keluarga. Fatherless menurut Psikologi itu apa?
ADVERTISEMENT
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, sosok ayah dan ibu sangat penting. Keduanya akan saling melengkapi dalam hal memberikan kasih sayang dan pengalaman anak.
Pengertian Fatherless Menurut Psikologi
Fatherless merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris, artinya tanpa ayah. Istilah tersebut mengacu pada kondisi anak yang tidak merasakan kehadiran ayah secara fisik maupun psikologis.
Dikutip dalam buku Keistimewaan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak, Indra Mulyana (2022:155), pengertian fatherless menurut Psikologi merupakan istilah yang menjelaskan ketiadaan peran dan figur ayah dalam kehidupan anak.
Hal ini terjadi pada anak-anak yatim atau anak-anak yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya. Sehingga menghasilkan generasi tapa ayah atau bisa disebut juga dengan fatherless generation.
ADVERTISEMENT
Kehilangan kasih seorang ayah walaupun kelihatannya tidak ada masalah, tetapi itu merupakan masalah yang amat besar. Hal ini karena kasih sayang seorang ayah merupakan sumber rasa aman bagi seorang anak dalam menghadapi perjuangan hidup yang harus dijalaninya kelak.
Dampak Fatherless bagi Anak
Fenomena fatherless bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kematian, perceraian, ketidakhadiran fisik, atau ketidaklibatan emosional ayah dalam kehidupan anak. Tentunya ini memberikan pengaruh besar bagi mental anak . Berikut dampak dari fatherless.
1. Gangguan Kesehatan Mental
Peran ayah yang hilang, membuat anak cenderung mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan kesulitan dalam mengontrol emosi. Ini karena adanya perasaan kehilangan, kesepian, dan ketidakamanan yang anak rasakan.
2. Perilaku yang Buruk
Fatherless membuat anak cenderung memiliki perilaku yang buruk, seperti sulit diatur, tidak taat aturan, atau bahkan bisa terlibat dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Ini disebabkan karena kurangnya figur ayah yang memberikan pendidikan dan aturan, anak merasa bebas dan tidak terarah, bahkan anak bergabung dengan teman sebaya yang menyimpang, dan lainnya.
3. Rendahnya Kepercayaan Diri
Anak yang kurang kasih sayang dari ayah cenderung memiliki kepercayaan diri rendah. Hal ini dikarenakan tidak adanya dukungan dan pengakuan yang cukup dari orang lain.
Ketidakhadiran ayah dapat menyebabkan anak merasa tidak cukup baik atau kurang berharga, yang dapat memengaruhi cara anak melihat diri sendiri.
4. Penurunan Performa Akademis
Fatherless membuat anak cenderung mengalami penurunan performa akademis karena kurangnya semangat belajar, kurang kepercayaan diri, kurang dukungan sosial dan finansial, dan lainnya.
5. Kurangnya Model Peran Maskulin
Bagi anak perempuan, fatherless menyebabkan kurangnya model peran maskulin (kejantanan atau kedewasaan seorang pria). Itu karena tidak ada sosok otoritatif yang bisa menjadi teladan.
ADVERTISEMENT
Dari pengertian fatherless menurut Psikologi dan dampaknya bagi anak di atas, bisa diketahui bahwa selain ibu peran ayah dalam kehidupan anak sejak kecil hingga besar sangatlah penting. (MRZ)