Konten dari Pengguna

Perbedaan Mencintai dengan Hati dan Logika yang Sekilas Sama

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
30 Januari 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan mencintai dengan hati dan logika, sumber foto: cottonbro studio by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan mencintai dengan hati dan logika, sumber foto: cottonbro studio by pexels.com
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang sulit memastikan hati dan logika sejalan ketika sedang jatuh cinta, padahal ini kunci hubungan yang berkualitas. Bahkan masih banyak yang belum tahu perbedaan mencintai dengan hati dan logika.
ADVERTISEMENT
Ketika jatuh cinta dengan logika, pasti akan menciptakan hubungan yang langgeng dan saling membahagiakan. Sedangkan jatuh cinta dengan hati menciptakan rasa rindu dan ketinggian untuk selalu bertemu, sehingga hati dan logika harus sejalan.

Perbedaan Mencintai dengan Hati dan Logika

Ilustrasi perbedaan mencintai dengan hati dan logika, sumber foto: Tim Mossholder by pexels.com
Perbedaan mencintai dengan hati dan logika bisa dilihat dari terkendali atau tidaknya perasaan ketika sedang jatuh cinta. Mengingat masih banyak orang yang sulit membedakan hal ini.
Dikutip dari buku Kitab Cinta: Segala Hal Tentang Cinta karya Agung Satriawan, jatuh cinta dengan logika, semua hal bisa terkendali dengan akal. Berbeda jika pakai hati, semua perasaan tercurah, sehingga akan menimbulkan rasa yang menyakitkan.
Cinta memang bisa dirasakan dalam hati, namun ketika menjalin hubungan asmara perlu logika dan akal. Pada dasarnya, cinta yang hanya memakai hati dan rasa saja itu akan terasa sangat melelahkan.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang terjebak dalam hubungan toxic ketika jatuh cinta menggunakan hati dan rasa saja. Parahnya ada yang memutuskan untuk tetap bertahan pada orang yang sebenarnya tidak bisa menghargai suatu keputusan.
Oleh karena itu perlu belajar mencintai dengan logika dan akal, pelan-pelan saja jangan terburu-buru. Logika dan akal nantinya akan menuntun ke arah hubungan yang lebih sehat dan tidak terjebak cinta buta dengan dirinya.
Belajar jatuh cinta dengan logika memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sama seperti saat rasa itu tumbuh dalam hati. Meski sedang jatuh cinta dan bucin pada seseorang, tetap ingat untuk tetap berpikir dengan waras dalam mengambil setiap keputusan.
Jika mencintai seseorang dengan hati dan logika dapat berjalan seimbang, maka hubungan akan semakin sehat. Apalagi logika akan membantumu menunjukkan benar dan salah saat hati sedang dibutakan oleh cinta.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, perbedaan mencintai dengan hati dan logika bisa dilihat dari terkendali tidaknya perasaan saat sedang jatuh cinta. Namun hati dan logika tetap harus berjalan seimbang ketika sedang jatuh cinta agar bisa menemukan pasangan yang cocok. (DSI)