Konten dari Pengguna

Perubahan Psikologi pada Masa Pubertas yang Patut Diketahui Orang Tua

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
17 Januari 2024 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perubahan psikologi pada masa pubertas. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perubahan psikologi pada masa pubertas. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perubahan psikologi pada masa pubertas biasanya terjadi karena adanya perubahan fisik pada masa tersebut. Faktor fisik dipengaruhi oleh hormon, juga kemampuan, kemauan, kecepatan, dan waktu kematangan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai perubahan psikologi pada masa pubertas yang sering kali dilalui oleh para remaja.

Perubahan Psikologi pada Masa Pubertas

Ilustrasi perubahan psikologi pada masa pubertas. Foto: Pixabay
Sekelompok perubahan psikologi pasti menyertai perkembangan pubertas remaja. Hal semacam ini perlu disadari benar oleh para orang tua.
Harapannya adalah para orang tua bisa menempatkan diri untuk mencoba memahami remaja sehingga para remaja bisa melewati masa pubertas dengan baik dan tenang.
Dalam Buku Ajar Psikologi Perkembangan dalam Siklus Hidup Wanita karya Kurniasari dan Dinik, perubahan psikologi pada masa pubertas berhubungan dengan sikap dan perilaku, sedangkan akibatnya adalah:

1. Perasaan Ingin Menyendiri

Perasaan ingin menyendiri ini biasanya muncul setelah seorang remaja sering bertengkar dengan teman atau keluarga. Remaja menjadi lebih menarik diri dari kegiatan, melamun setelah mendapat perlakuan yang dianggap kurang baik, dan enggan berkomunikasi.
ADVERTISEMENT

2. Kebosanan

Perubahan fisik dan psikis menyebabkan seorang remaja mengalami kebosanan. Dampak kebosanan, antara lain enggan menyelesaikan tugas sekolah, malas mengikuti kegiatan, dan tidak tertarik lagi pada permainan yang sebelumnya digemari.

3. Inkoordinasi

Pertumbuhan yang pesat dan tidak seimbang bisa menyebabkan inkoordinasi pada gerakan dan aktivitas. Remaja biasanya akan merasa kikuk dan canggung saat melakukan suatu kegiatan.

4. Perubahan Emosi

Banyak contoh perubahan emosi pada remaja yang sedang mengalami pubertas, seperti ledakan kemarahan, menangis, merajuk, sedih, gelisah, cemas, juga murung. Terutama lebih intens pada remaja perempuan yang mulai mengalami menstruasi.

5. Antagonis Sosial

Merupakan tindakan menentang pihak lain sehingga mungkin menimbulkan persaingan. Contoh perilaku yang ditunjukkan adalah sering membantah atau menantang, tidak mau bekerja sama, banyak mengkritik, dan memberi komentar pedas.
ADVERTISEMENT

6. Hilangnya Kepercayaan Diri

Remaja yang pubertas bisa kehilangan percaya diri karena perubahan tubuh dan tampilan fisik, adanya kritikan dari orang tua, juga kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Demikian adalah enam perubahan psikologi pada masa pubertas yang patut diketahui oleh orang tua. (SP)