Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Lamaran Adat Jawa yang Sederhana tapi Bermakna
29 Mei 2023 21:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak jenis adat dalam lamaran, salah satunya yaitu lamaran menggunakan adat Jawa. Tentunya ada tata cara lamaran adat Jawa yang harus diterapkan dengan baik dan runtut.
ADVERTISEMENT
Lamaran sendiri merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan sebagai bentuk keseriusan pasangan terdapat hubungannya. Dalam adat Jawa, ada beberapa tahapan lamaran yang perlu diperhatikan.
Apalagi lamaran ini sudah menjadi salah satu budaya yang harus diterapkan sebelum pernikahan untuk mendapatkan kesepakatan atas pernikahan tersebut. Jika ingin menggunakan adat Jawa, terapkan beberapa tata cara berikut ini.
Tata Cara Lamaran Adat Jawa
Dikutip dari buku Dalam Sujud Terakhirku karya lis Maryana, berikut beberapa tata cara lamaran adat Jawa yang benar dan runtut.
1. Congkog
Pertama ada proses congkog, proses dimana keluarga mempelai pria mengutus perwakilan dari keluarganya untuk bertanya. Proses ini bertujuan untuk mencari informasi lebih dalam terkait calon mempelai wanita.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang perlu dicari tahu oleh utusan dari keluarga cowok. Informasi tersebut antara lain seperti kesiapan, status pernikahan dan lain sebagainya.
Perlu juga menanyakan apakah calon mempelai wanita sudah sesuai dengan kriteria calon suaminya atau belum.
2. Salar
Selanjutnya ada proses salar, dimana perwakilan keluarga mempelai pria masih belum juga mendapatkan jawaban. Pada dasarnya, salar merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan kepastian.
Apakah kedua mempelai pria dan wanita bisa disatukan dalam ikatan suci pernikahan. Orang yang diutus ini merupakan orang yang sama pada tahap sebelumnya, yaitu tahap congkog.
Jika tidak, pihak keluarga calon mempelai pria juga bisa mengutus perwakilan lain.
3. Nontoni
Apabila pihak keluarga calon mempelai wanita sudah setuju, maka selanjutnya adalah proses nontoni atau pertemuan calon pengantin. Proses ini memiliki tujuan untuk mempertemukan kedua calon mempelai baik pria maupun wanita.
ADVERTISEMENT
Selain itu, proses nontoni juga bertujuan untuk memperkenalkan calon mempelai ke keluarga masing-masing. Hal ini tentu saja agar kedua keluarga bisa saling mengenal dan lebih dekat satu sama lain.
4. Ngelamar
Proses yang terakhir adalah proses ngelamar atau dilaksanakannya acara lamaran. Nantinya, orang tua calon mempelai pria akan mengutus seseorang yang berpengaruh untuk melamar calon mempelai wanita.
Pada proses lamaran inilah terjadinya diskusi untuk mencari waktu yang tepat menggelar pesta pernikahan.
Sebagai orang Jawa , tata cara lamaran tersebut sudah mulai terlupakan. Padahal, itu merupakan proses sakral yang harus dilestarikan oleh generasi bangsa. (DSI)