Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Induk Organisasi Tenis Meja di Dunia dan Indonesia
27 Agustus 2021 20:33 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 15 Februari 2023 18:35 WIB
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Tenis Meja (Sumber: Pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1630050586/docqvodlrznh800glecu.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, tenis meja lebih dikenal dengan nama whiff whaff. Olahraga ini menyebar bermula ketika tentara Inggris yang saat itu berada di India juga sering memainkan olahraga tenis meja ini.
Sekitar 1901, konsep dari permainan tenis meja mulai mengalami perubahan. Pada awalnya, untuk bermain tenis meja mereka menggunakan tumpukan buku untuk net. Lalu, buku lainnya untuk pemukul bola tenis meja.
Namun, E.C Goode mulai membuat permainan ini menjadi lebih modern dan menarik, kemudian menambahkan selembar karet yang berbintik-bintik pada kayu yang telah diasah.
Induk Organisasi Tenis Meja Internasional
Induk organisasi tenis meja dunia bernama ITTF (International Table Tenis Federation). Awal berdirinya induk organisasi tenis meja dunia dimulai dari seseorang bernama Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman.
ADVERTISEMENT
Ia resmi mendirikan induk organisasi tenis meja atau International Table Tenis Federation (ITTF) pada 15 Januari 1926. Sedangkan untuk orang yang pertama kali menjabat sebagai presiden pertama ITTF adalah Hown Ivor Montagu yang berasal dari Inggris.
Lalu, pada saat itu juga ada delapan negara yang langsung mendaftarkan diri sebagai anggota dari ITTF. Tujuan utama pembuatan organisasi ini adalah untuk mengatur dan mengelola olahraga tenis meja di seluruh dunia.
Selama lebih dari 50 tahun, ITTF hanya bertanggung jawab untuk satu kompetisi, yaitu World Table Tennis Championships (WTTF) atau Kejuaraan Tenis Meja Dunia. Kejuaraan ini diselenggarakan setiap dua tahun dengan memperlombakan pertandingan tim dan individu.
Pada 1980, sebuah kompetisi baru untuk tunggal putra mulai diadakan oleh ITTF, yaitu ITTF Men’s World Cup yang mengikutsertakan 16 pemain terbaik dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pada 1996, kompetisi untuk tunggal putri yang disebut ITTF Women’s World Cup juga dimulai. Kemudian, pada 1990 ditambahkan acara beregu dua tahunan, namun tidak diselenggarakan antara 1996-2006.
Pada 1996, ITTF memperkenalkan turnamen tahunan yang disebut ITTF Pro Tour. Selanjutnya, pada 2011, turnamen ini berganti nama menjadi World Tour dan masih berlangsung hingga saat ini.
Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Menurut Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau PTMSI, tenis meja merupakan permainan yang sudah terkenal sejak 1930.
Para penjajah Belanda menjadikan permainan tersebut sebagai sebuah hiburan. Lalu, hanya beberapa orang Indonesia saja yang boleh memainkan ping pong ini.
Pada 1948, tenis meja kemudian menjadi salah satu cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional atau PON yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya skala dunia yang memiliki induk organisasi, namun Indonesia juga memperkenalkan asosiasi tenis meja Tanah Air.
Sebelum pelaksanaan PON di Solo, sudah terbentuk sebuah organisasi bagi para atlet dan pemain ping pong Indonesia.
Tepatnya pada 1939, pemain tenis meja sepakat untuk berkumpul dan membuat Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia atau PPPSI. Tujuan keberadaan organisasi ini tak lain adalah mewadahi pemain dan atlet tenis meja Indonesia.
Selang beberapa tahun kemudian, PPPSI berubah nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Perubahan ini merupakan hasil dari kongres yang berlangsung pada 1958 di Surakarta, Jawa Tengah.
Hingga saat ini, induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI. Untuk menunjukkan eksistensi organisasi di kancah benua Asia, PTMSI menjadi anggota federasi tingkat Asia. Federasi tersebut adalah Table Tennis Federation of Asia atau TTFA.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PTMSI juga sudah menjadi anggota resmi International Table Tennis Federational atau ITTF.
Induk Organisasi Tenis Meja di Indonesia
Saat ini, PB PTMSI sebagai pengurus besar olahraga tenis meja di Indonesia mengemban tugas untuk melaksanakan sistem keolahragaan nasional. Visi dari PB PTMSI adalah menjadikan tenis meja Indonesia unggul dan terdepan di Asia.
Dalam rangka mencapai visi tersebut, PB PTMSI memiliki misi, yaitu membuat organisasi untuk tenis meja lebih rapi dan baik, lalu membuat tenis meja Indonesia berprestasi.
Susunan Personalia Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Masa Bakti 2018-2022 tercantum di dalam SK.105 Tahun 2019.
Peter Layardi Lay merupakan ketua umum PB PTMSI, sementara Viola Kurniawan menjabat sebagai ketua harian pada organisasi ini.
ADVERTISEMENT
Peraturan Tenis Meja
Sama seperti cabang olahraga lainnya, permainan tenis meja memiliki aturan tersendiri. Peraturan tenis meja menggunakan peraturan yang dikeluarkan oleh PTMSI berdasarkan peraturan ITTF yang terbaru.
Adapun peraturan dalam permainan tenis meja sesuai dengan PTMSI tersebut, yaitu:
1. Servis
Servis adalah teknik memukul bola (tenis meja) yang digunakan untuk mengawali permainan atau penyajian bola pertama. Teknik ini dilakukan dengan cara bola dipukul dan dipantulkan di meja pelaku servis hingga melewati bagian atas net dan bola jatuh di meja lawan.
Berikut ini peraturan dalam melakukan servis permainan tenis meja:
ADVERTISEMENT
2. Pengembalian Bola
Setelah pemain melakukan servis atau memukul bola servis, pemain lainnya harus memukul bola tersebut hingga melewati atas net kemudian menyentuh meja lawan dengan cara langsung ataupun menyentuh net.
3. Urutan Permainan
Pada permainan tunggal (single), pelaku servis (server) melakukan sebuah servis, kemudian penerima servis (receiver) harus mengembalikan bola. Selanjutnya server dan receiver bergantian melakukan pengembalian bola.
Sementara pada permainan ganda (double), server melakukan sebuah servis dengan cara menyilang yang dilakukan di sebelah kanan meja, bola tidak boleh melewati garis tengah meja yang membagi kiri dan kanan meja.
Setelah itu, receiver melakukan pengembalian bola ke arah yang bebas. Pasangan server juga harus melakukan pengembalian bola, begitu juga dengan pasangan pengembalian bola.
Selanjutnya dalam permainan, pemain bergantian melakukan pengembalian (return) bola dan servis sesuai dengan urutannya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pada permainan ganda bagi pemain difabel yang menggunakan kursi roda, server melakukan sebuah servis. Ini dilakukan dengan cara menyilang di sebelah kanan meja, bola tidak boleh melewati garis tengah meja yang membagi kiri dan kanan meja.
Receiver melakukan pengembalian bola ke arah yang bebas, lalu setiap pasangan pemain boleh melakukannya dengan syarat bagian kursi roda para pemain tidak boleh melewati garis tengah meja. Jika itu terjadi, wasit boleh memberikan poin ke pemain lawan.
4. Let
Let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dihitung atau menambah angka. Reli dinyatakan let jika:
ADVERTISEMENT
Adapun permainan tenis meja dapat dihentikan oleh wasit dan asisten wasit dengan beberapa alasan, yaitu:
5. Poin/Skor
Selain reli dinyatakan let oleh wasit, pemain mendapatkan poin atau skor jika:
ADVERTISEMENT
6. Game
Suatu game bisa dimenangkan oleh pemain atau pasangan pemain (untuk permainan ganda), jika pemain atau pasangan pemain pertama mendapatkan poin 11.
Sementara itu, apabila pemain atau pasangan pemain mendapatkan poin 10:10 atau disebut duece, permainan dilanjutkan dengan sistem percepatan waktu hingga pemain atau pasangan pemain mendapatkan kemenangan dengan selisih 2 poin.
7. Pertandingan
Suatu pertandingan terdiri dari game atau set ganjil (tiga, lima, tujuh atau sembilan game), tetapi yang sering digunakan adalah lima atau tujuh game per set.
(ANH & SFR)