NFL: San Francisco 49ers Dikritik Akibat Unggahan Blackout Tuesday Mereka

Konten dari Pengguna
3 Juni 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Colin Kaepernick, eks pemain San Francisco 49ers. (Foto:twitter.com/Kaepernick7)
zoom-in-whitePerbesar
Colin Kaepernick, eks pemain San Francisco 49ers. (Foto:twitter.com/Kaepernick7)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu kata untuk menggambarkan tim San Francisco 49ers: Munafik. Ya, mereka dianggap munafik atas unggahan mereka di media sosial.
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh tim olahraga dari berbagai bidang di seluruh dunia mengikuti Blackout Tuesday dengan mengunggah postingan bernuansa hitam di media sosial mereka. Unggahan ini ditujukan untuk mendukung Black Lives Matter setelah kematian George Floyd menyebabkan kerusuhan di seluruh Amerika Serikat.
San Francisco 49ers jadi salah satu tim NFL yang mendukung gerakan tersebut, di mana mereka juga mengunggah gerakan yang sama. Meski begitu, unggahan mereka tak didukung semua orang.
Pasalnya, tim ini dikenal pernah melepas salah satu atletnya karena memprotes kekerasan terhadap orang Afro-Amerika. Pada musim 2016, quarterback mereka Colin Kaepernick memprotes tindakan kekerasan polisi terhadap orang Afro-Amerika dengan berlutut ketika lagu kebangsaan dinyanyikan.
Hasilnya? Ia dilepas di akhir musim. Meskipun secara teknis pada akhir musim 2016 Kaepernick tidak memperpanjang kontraknya, ia diberi tahu oleh 49ers bahwa ia akan dilepas begitu musim berakhir.
ADVERTISEMENT
Sejak 9 Maret 2017 hingga saat ini, Kaepernick sama sekali belum kembali ke lapangan gridiron. Ia malah lebih terkenal sebagai aktivis sosial gerakan masyarakat Afro-Amerika.
Karena tindakan dari tim 49ers itulah maka banyak pemain NFL yang menyayangkan tindakan dari tim berseragam merah-emas tersebut.
Seperti contohnya, Eric Reid. Pemain yang pernah berseragam 49ers selama empat musim ini mengomentari tindakan dari mantan timnya yang terkesan munafik. Tentu Reid punya alasan, mengingat ia adalah salah satu rekan dari Kaepernick ketika ia dilepas.
Komentar tak kalah pedas datang dari Master Tesfatsion. Pundit asal media olahraga terkemuka Bleacher Report ini mengatakan bahwa franchise tersebut terkesan masih tak mau bertanggung jawab atas perlakuan mereka terhadap Kaepernick.
ADVERTISEMENT
Penulis olahraga senior David Dennis Jr. juga ikut buka suara mengenai tindakan dari tim ini. Menurutnya, tindakan tersebut tak sepatutnya dilakukan mengingat kasus mereka bersama Kaepernick.
Tentu tim ini juga dikritik habis-habisan di Instagram resmi mereka. Bahkan, salah satu pemain terbaik mereka saat ini, Nick Bosa, juga jadi salah satu target hujatan para warganet.
Bosa, yang merupakan pendukung dari Donald Trump, sempat mengejek Kaepernick sebagai badut di Twitter miliknya. Ia juga sempat mengunggah tulisan bernada homofobik, xenofobik, dan rasialis baik di Twitter ataupun Instagram miliknya sebelum NFL Draft 2019.
Tidak main-main, banyak yang mengejek adik dari defensive end milik Los Angeles Chargers, Joey Bosa, ini. Ejekan yang digunakan warganet datang dari berbagai media, baik dari yang menggunakan tangisannya ketika dikalahkan Kansas City Chiefs di Super Bowl 54, atau meme dari tokoh kartun anak-anak Arthur.
ADVERTISEMENT
Seperti yang digunakan oleh warganet dengen username @HumpWrld di bawah ini.
Atau, yang digunakan oleh warganet dengan username @GetBreadCed di bawah ini.
Hingga saat ini, belum diketahui bagaimanakah jawaban dari tim 49ers terkait unggahan mereka di media sosial. Alasannya, masalah yang menimpa tim 49ers terkait unggahan mereka dikabarkan juga menimpa tim Washington Redskins.
Menurut The Washington Post, Alexandra Ocasio-Cortez, senator asal New York mengatakan bahwa tim asal ibu kota negara Amerika Serikat tersebut tak menghargai kaum Native American karena asal-usul nama Redskins sendiri menjurus pada kaum tersebut.