news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Kasus Dalam 3 Bulan, Dompu NTB Darurat Bunuh Diri Remaja

Konten Media Partner
21 Maret 2019 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  remaja depresi. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi remaja depresi. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - "Ana di hanta laina di hinti, ana di danda lain di randa, ana di kade'e lain di kadahu." Anak adalah manusia yang harus diangkat bukan untuk ditarik-tarik, anak untuk dituntun bukan dipaksa-paksa, anak untuk didengar bukan untuk ditakut-takuti.
ADVERTISEMENT
2019 merangkak tapi angka bunuh diri remaja sudah membengkak. Tercatatat 7 kasus bunuh diri di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam waktu kurang dari 3 bulan. Dua orang berhasil diselamatkan sedangkan lima orang lainnya meninggal dunia (Data Puskesmas Rasabou, Kecamatan Hu'u).
Yang paling memprihatinkan justru lebih banyak korban masih berusia remaja atau anak-anak. Seorang wali kelas, di salah satu sekolah menengah atas yang tidak ingin disebut identitasnya mengaku telah kehilangan dua orang muridnya sejak awal tahun ini.
Kasus terbaru adalah seorang muridnya bernama Siska (17) telah meregang nyawa karena meminum insektisida, racun pembasmi hama DuPont Lannate, pada Minggu naas, 17 Maret 2019.
Ilustrasi Remaja Bunuh Diri. Foto: Info Dompu
Kematian Siska sontak membuat warganet kembali ramai di media sosial Facebook. Pasalnya Siska juga memiliki akun Facebook, terlebih dahulu menuliskan pesan permintaan maaf untuk orang-orang terdekatnya, terutama teman-teman sekolah sebelum mengakhiri hidupnya.
ADVERTISEMENT
Beragam reaksi netizen menanggapi pesan Siska, bahkan banyak yang menertawakan aksi tersebut. Warganet beramai-ramai mengomentari hal tersebut melalui akun masing-masing karena peristiwa serupa sudah membuat mereka 'bosan'. Bahkan Koordinator Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Rasabou, Rini (42) yang selama ini selalu menerima korban bunuh diri mengaku kewalahan.
“Hu’u sekarang KLB (Kejadian Luar Biasa, red) bunuh diri. Kami menerima pasien bukan lagi dalam hitungan hari tetapi hitungan jam,” ujar Rini heran saat ditemui di kantornya Selasa (19/3).
Selain Siska, ada banyak korban lainnya yang telah lebih dulu meregang nyawa dengan aksi yang sama, yaitu minum 'racun' seperti obat nyamuk dan insektisida. Bahkan wali kelas tersebut menyatakan hampir seluruh SMP dan SMA di Hu'u memiliki siswa yang pernah bunuh diri. Seolah-olah bunuh diri adalah trend bagi siswa di Kecamatan Hu'u.
ADVERTISEMENT
"Padahal jika kita berpikir rasional, masalah yang dihadapi sebenarnya tidak terlalu berat. Saya curiganya anak-anak ini hanya coba-coba dan ikut-ikutan dengan kasus yang lalu-lalu," ungkap Psikolog Annisa Ridha (27) pada Info Dompu (18/3).
“Justru kasus bunuh diri selama ini banyak dilakukan oleh orang-orang dewasa. Karena mereka memiliki masalah yang sangat berat daripada anak-anak kecil atau remaja. Orang-orang dewasa yang melakukan bunuh diri juga biasanya keluarganya tidak utuh atau orang tuanya sudah meninggal, otomatis support keluarganya tidak ada," tambah Annisa.
Annisa mengaku cukup kaget dengan anak-anak usia sekolah yang nekat melakukan aksi bunuh diri di Kecamatan Hu'u. Ia bahkan penasaran seberapa besar permasalahan yang dialami oleh anak-anak ini, hingga mempertaruhkan nyawa.
Ilustrasi Harapan Anak. Foto: Info Dompu
Tak bisa dipungkiri, permasalah remaja kian hari kian menghawatirkan. Permasalah di masyarakat muncul tidak mengenal sekat usia. Seolah tidak ada lagi yang bisa secara gamblang mengelompokan mana permasalah orang dewasa, mana permasalahan remaja atau anak-anak saat ini. Pertumbuhan remaja dengan permasalahan yang begitu dinamis, tidak pernah bisa diprediksi kemunculannya. Belum lagi pengaruh gadget dan media sosial bagi anak-anak sulit dipantau oleh orang tua, ditambah dengan lingkungan keluarga yang tidak harmonis membuat anak-anak sulit dikontrol aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
“Sekitar 40 persen siswa kami yang bermasalah punya masalah di keluarganya. Misalnya orangtuanya sudah cerai atau ditinggal pergi mencari nafkah keluar daerah,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Hu’u, Al-Uswatun di kantornya pada Selasa (19/3).
Di Kecamatan Hu'u, pemberitaan media tidak pernah sepi dengan berbagai hal yang dilakukan oleh remaja. Bahkan ada siswa di sana yang pernah tawuran di lingkungan sekolah dengan membawa celurit dan parang. Hal ini tentu sangat menyulitkan pihak sekolah dan guru-guru.
Berbagai instansi pendidikan di Dompu terus memikirkan upaya terbaik bagi pendidikan anak-anak. Berbagai solusi terus dipikirkan terhadap permasalahan yang muncul di lingkungan sekolah. Pro Kontra pada saat pembuatan aturan pun tidak bisa dihindari. Disisi lain sebagian pihak ingin tegas dengan para siswa, namun pihak lainnya tidak ingin salah melangkah dalam menanggapi permasalahan anak dan remaja.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor UPT Dikmen dan PKPLK Kabupaten Dompu, Muhammad Gunawan, ingin mengeluarkan pakta integritas di setiap SMK di Kabupaten Dompu yaitu komitmen yang dibuat bersama untuk memberi sanksi kepada para siswa pelaku tindakan kriminal. Hal ini ingin dilakukan lantaran banyak siswa melakukan tindakan kriminal di lingkungan sekolah. Namun usulan tersebut masih ditentang oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, SMK, Abdulatif. Rencana tersebut dianggap tidak memberikan solusi terbaik bagi siswa, ungkapnya pada Info Dompu pada Rabu, 20 Maret 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Daryati Kustilawati juga terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi anak-anak. Melalui Info Dompu, wanita ini mengajak seluruh masyarakat untuk ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan remaja, terutama mengenai kasus bunuh diri yang sedang viral di masyarakat Dompu.
ADVERTISEMENT
“Kita harus sama-sama menyelesaikan kasus ini, agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Tentu saja kita tidak berdiam diri, semuanya harus turut andil. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, guru disekolah dan terutama keluarga,” (20/3).
Kecamatan Hu'u adalah daerah pariwisata
Pantai Lakey yang terletak di Kecamatan Hu'u. Foto: Info Dompu
Kecamatan Hu'u merupakan daerah kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah bagian selatan Dompu ini memiliki berbagai potensi wisata yang sangat terkenal. Pantai Lakey adalah yang paling populer, juga terdapat air terjun Kancira di Desa Daha, Situs Purba Nangasia, Gua Jepang, Pantai Air Panas, Tebing Sarang Walet, dan lainnya.
Sebagai daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan, artinya Kecamataan Hu'u masuk sebagai wilayah yang paling banyak menjadi perhatian. Berbagai permasalahan masyarakat yang muncul tentunya cepat menjadi konsumsi publik di era teknologi saat ini, salah satunya masalah pendidikan.
ADVERTISEMENT
Peliknya masalah pendidikan di daerah ini bahkan melambungkan nama seorang warga negara asing asal Spanyol hingga nasional, Carloz Ferrandiz yang prihatin dengan kondisi pendidikan dan kesehatan di Nangadoro Kecamatan Hu'u. Kecamatan ini juga menjadi daerah sasaran utama program Kelas Inspirasi (KI) Dompu pada tahun 2017 karena pendidikan bagi anak-anak di sana perlu diperhatikan.
Berbagai program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari dalam dan luar negeri juga tak pernah membuat nama Kecamatan Hu'u lepas di dalamnya. Namun tetap saja membuat daerah ini hadir dengan berbagai permasalah yang menyita perhatian publik. Kecamatan Hu'u seolah memiliki potensi wisata yang tidak diimbangi dengan peningkatan sumberdaya manusia yang berarti.
-
Info Dompu