Mengenal ‘Nate’, Racun yang Digunakan Remaja Dompu untuk Bunuh Diri

Konten Media Partner
21 Maret 2019 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bunuh Diri Remaja di Dompu. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bunuh Diri Remaja di Dompu. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - DuPont Lannate adalah salah satu merek insektisida yang biasa digunakan oleh petani Dompu untuk mengusir hama pada tanaman jagung dan padi. Senyawa kimia yang lebih populer dengan sebutan Nate oleh warga Dompu ini dijual bebas pada setiap kios atau toko yang menjual alat pertanian dengan harga yang sangat murah.
ADVERTISEMENT
Kian naik daun, racun ini semakin dikenal karena disalahgunakan oleh kalangan remaja Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengakhiri hidupnya dalam dua tahun terakhir. Selain Nate obat nyamuk bakar merek Baygon juga umum digunakan untuk melakukan tindakan serupa.
Penggunaan insektisida Nate untuk bunuh diri baru-baru ini dilakukan oleh Wulan (15) dan Siska (17). Dua remaja yang bersekolah di SMK Negeri 1 Hu'u ini meninggal dalam waktu yang berdekatan karena meminum Nate.
Kemasan Nate. Foto: Info Dompu
Kasus lainnya adalah Novi (28), seorang ibu rumah tangga asal Desa Daha. Berbeda dengan nasib Wulan dan Siswa, aksi bunuh diri Novi justru gagal setelah ditolong oleh petugas kesehatan di Puskesmas Rasabou. Tindakan meminum Nate dilakukannya karena merasa kesal dengan Syahrul, suaminya yang tak mengajaknya bicara beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Koordinator Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Rawat Inap Puskesmas Rasabou, Rini (42), menyatakan Nate tergolong jenis racun berdosis tinggi. Racun bubuk ini biasa digunakan warga untuk membunuh hama babi yang memakan tanaman mereka. Caranya dengan mencampur obat-obatan ini dengan makanan tertentu. Reaksi obat ini sangat cepat. Hanya beberapa menit setelah dimakan maka babi atau binatang lain akan segera mati.
“Karena itu jika racun ini diminum manusia reaksinya juga cepat,” ujarnya saat ditemui di kantornya Selasa (19/3).
Nate termasuk racun paling mematikan karena biasa digunakan untuk membunuh babi atau anjing. Itulah sebabnya, kata dia, banyak korban bunuh diri yang meminum racun ini jarang terselamatkan.
Rini, Koordinator IGD Puskesmas Rasabou. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
Menurut catatan Puskesmas Rasabou dalam rentang Januari hingga pertengahan Maret 2019 terdapat 7 kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang ditangani, dua korban diantaranya berhasil diselamatkan sedangkan 5 lainnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Umumnya korban yang meninggal dunia itu rata-rata karena meminum racun jenis Nate,” kata Rini lagi.
Setelah meminum racun ini, katanya, korban akan mual-mual, muntah, mengeluarkan busa di mulutnya dan tak sadarkan diri. Jika pertolongan terlambat sedikit saja maka korban biasanya akan tewas. Selama ini, jika korban sudah sulit ditangani di Puskesmas dan tak sadarkan diri pihaknya segera merujuknya ke RSUD Dompu.
Menyusul kepopuleran Nate, obat nyamuk Baygon juga masuk dalam kategori yang sering digunakan oleh remaja Dompu dalam upaya mengakhiri hidup. Misalnya dilakukan Ratna (15) siswa kelas Sembilan MTs Bahrul Ulum Hu’u Senin lalu (18/3).
Remaja ini mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menumbuk obat nyamuk itu dan meminum cairannya setelah dicampur air. Ratna kecewa karena uang jajannya sedikit diberi orangtuanya. Beruntung Anak ini berhasil diselamatkan setelah mendapat penanganan medis di Puskesmas Rasabou.
Puskesmas Rasabou. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
Rini juga mengingatkan, Baygon yang tergolong rendah dosisnya, tetapi juga berisiko jika masuk ke tubuh dalam jumlah banyak, apalagi kalau terlambat mendapatkan pertolongan medis. Baik Nate maupun obat nyamuk, kedua jenis racun tersebut tetap berbahaya.
ADVERTISEMENT
“Racun yang masuk ke dalam tubuh dengan cara ditelan bisa mengakibatkan kerusakan lambung bahkan kematian,” tegasnya.
Hal yang memprihatinkan adalah korban bunuh diri rata-rata dilakukan perempuan khususnya siswa sekolah, sedangkan perempuan dewasa agak jarang.
Penanganan pada korban yang minum racun dilakukan dengan memberinya infus. Bila pasien dalam keadaan sadar, maka akan diberi susu atau minum air kelapa agar racunnya keluar dengan memuntahkan semua yang ditelan. Tapi jika tidak sadarkan diri maka pasien akan segera dirujuk ke RSUD Dompu.
-
Penulis: Ilyas Yasin