Konten Media Partner

5 Cara Menghadapi Body Shaming di Media Sosial

1 Oktober 2021 19:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi oleh Pinterest.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oleh Pinterest.
ADVERTISEMENT
Mengalami body shaming atau diejek karena penampilan fisik memang tidak mengenakkan dan dapat membuat orang yang diejek merasa tidak percaya diri. Atau kamu sendiri mengalami hal ini?
ADVERTISEMENT
Di media sosial sendiri seperti artis atau publik figure sering mengalami body shaming dari netizen. Body shaming sendiri dapat terjadi secara langsung ketika berinteraksi secara fisik dengan orang lain, maupun di dunia maya seperti di media sosial. Di Indonesia sendiri 90% perempuan lebih banyak mengalami body shaming.
Tidak bisa dipungkiri, bagi sebagian orang, body shaming ternyata dapat menimbulkan tekanan psikologis, risiko gangguan makan dan mental. Kamu harus punya cara dalam menghadapi body shaming terlebih di media sosial. Berikut 5 cara agar kamu kuat menghadapi body shaming di media sosial:
Jika ada orang-orang yang tidak kamu kenal berkomentar yang tidak menyenangkan dan mengarah ke body shaming, kamu berhak untuk memblokirnya, hal ini demi kebaikan mental dan kesehatanmu bukan?
ADVERTISEMENT
Lakukan hal yang membuat kamu senang, agar imun tetap bagus, kamu bisa berolahraga, menulis di media sosial juga bisa kamu lakukan, banyak hal yang produktif yang bisa kamu kerjakan.
Ketika kamu mendapatkan komentar tidak menyenangkan di media sosial, jangan buru-buru bersedih atau kamu ambil hati, cobalah bercermin lalu tersenyum dan bersyukur atas kekurangan dan kelebihan diri kamu, kamu berhak bahagia kok.
Jika kamu merasa komentar di media sosial kamu sudah keterlaluan, selain memblokir kamu lebih baik puasa dari media sosial, tidak bermain media sosial dulu sampai keadaan kamu membaik.
Zaman sekarang ini media sosial seolah menjadi hakim atas kehidupan setiap orang. Banyak orang berlomba memantaskan diri dan melakukan hal-hal baik hanya untuk dipandang layak oleh orang lain. Padahal, itu bukanlah tolak ukur yang baik. Maraknya kasus body shaming saat ini tidak terlepas dari peran media sosial. Di sana, orang bebas berkomentar apa saja yang ia mau, tanpa peduli perasaan orang lain.
ADVERTISEMENT