Cekcok Dengan Istri, Suami Gantung Diri

Konten Media Partner
18 Januari 2020 23:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi rumah korban dipasang garis polisi. (Foto: Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi rumah korban dipasang garis polisi. (Foto: Ist)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Seorang pria MH (24) ditemukan tak bernyawa tergantung dengan kain seprei di kediamannya di Jalan A. Yani KM 8, RT.32, BTN Vallo BloK C 11, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu (18/1).
ADVERTISEMENT
Kapolres Kobar AKBP E. Dharma B. Ginting menuturkan, peristiwa naas tersebut pertama kali diketahui oleh keluarga korban berinisial D yang berencana meminjam microfon di rumah korban. Saat saksi menuju rumah korban, posisi pintu rumah dalam keadaan tertutup, namun tidak terkunci.
"Saksi mendapati korban sudah dalam keadaan gantung diri, melihat kejadian itu, saksi berteriak dan meminta tolong kepada tetangga korban," ujar Ginting, Sabtu (18/1).
Berdasarkan keterangan istri korban SB (27), lanjut Ginting, sehari sebelum kejadian pada hari Jumat (17/1) sekitar pukul 19.00 WIB, SB terlibat cekcok dengan korban yang tidak suka dengan masakan yang dibuat SB. Sekitar 30 menit kemudian SB membawa pakaiannya lalu pergi ke rumah orangtuanya.
"Sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (18/1) SB mendapat telpon dari tetangga depan rumahnya bahwa korban telah gantung diri, kemudian SB begegas menuju TKP," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ginting, berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, korban dan istrinya sering terjadi cekcok adu mulut, selain itu korban diperkirakan mengalami depresi karena ayahnya baru meninggal. "Hasil visum dokter RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun diperoleh keterangan bahwa korban murni meninggal dunia dikarenakan gantung diri dan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan," pungkasnya.
---
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT