Rela Kehilangan Usaha Soto, Dedy Lebih Memilih Temani Sang Ibu Berobat

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
Konten dari Pengguna
9 Januari 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rela Kehilangan Usaha Soto, Dedy Lebih Memilih Temani Sang Ibu Berobat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semarang – Sendu terasa ketika Katmilah (51 th) bercerita tentang pengorbanan anaknya, Dedy (31 th) saat ditemui petugas Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Jateng sore hari kemarin dikamarnya pada Selasa, (2/01/2024)
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan paruh baya yang didiagnosa mengidap kanker serviks ini menceritakan bagaimana pengorbanan Dedy, putra sulungnya yang baru saja merintis usaha kuliner soto namun harus pulang kampung karena mengetahui kondisi ibunya tidak sedang baik-baik saja.
Awal pertama gejala sakit kanker serviks yang Katmilah rasakan ialah perdarahan yang tak kunjung henti dan juga terasa nyeri dibagian tubuh tertentu. Dia kemudian memeriksakan ke RSUD setempat di Kota Tegal yang singkat cerita Katmilah didiagnosa menderita kanker serviks. Pada saat itu , posisi Dedy putra Katmilah sedang merantau ke Jakarta bekerja menjadi pelayan disuatu warung soto Lamongan. Katmilah yang tidak ingin menggangu pekerjaan anaknya memilih untuk diam dan tidak menceritakan tentang kondisi penyakitnya. Katmilah lebih memilih menjalani pengobatan alternatif kala itu.
ADVERTISEMENT
Berselang dua bulan sejak didiagnosa penyakit tersebut, tanpa disangka penyakit Katmilah bukannya membaik justru perdarahannya semakin hebat. Tidak hanya itu, nyeri perutnya juga sering sekali menyerang hingga dirinya hanya bisa berbaring saja ditempat tidur. Terpaksa Katmilah mengabari Dedy untuk segera pulang karena dirinya akan dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang.
Tampak mata berkaca-kaca Katmilah mengatakan,“Saya mengabari si Dedy untuk pulang, padahal itu hari pertama ia membuka warung soto Lamongan nya mbak. Sudah siap segala macamnya, tapi Allah berkehendak lain. Dedy langsung memutuskan pulang untuk saya,” Kenang Katmilah
Usaha Soto yang dirintis putranya ini memang baru awal. Namun Dedy sudah memiliki keahlian dibidang kuliner tersebut karena dirinya pernah ikut berjualan soto bersama orang lain. Bahkan Dedy menjadi orang kepercayaan bosnya kala itu karena kemampuan Dedy dalam meracik dan berjualan soto dianggap bagus.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini Katmilah selalu merasa bersalah dan meminta maaf pada putranya. Ia juga berusaha meyakinkan dirinya bahwa Dedy ikhlas menemani ibunya berobat. “Saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan putra putri saya mbak, khususnya Dedy. Semoga masa depannya kelak jadi pengusaha sukses sesuai yang diharapkan, juga diberikan kebaikan dunia dan akhiratnya,” Ujar Katmilah diakhir obrolan bersama petugas.