Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
15 Pidato Maulid Nabi untuk Anak SMP, Singkat dan Menyentuh
14 September 2024 0:18 WIB
·
waktu baca 16 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pidato Maulid Nabi untuk anak SMP menjadi salah satu kegitan positif yang diadakan pada momen peringatan kelahiran nabi ini. Selain untuk meramaikan, pidato juga digunakan sebagai wujud penyebaran nilaikehidupan yang diajarkan Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pidato merupakan penyampaian fikiran, gagasan, informasi, serta tujuan pembicara secara lisan kepada audiens (repository.stimaimmi.ac.id). Dalam hal ini, gagasan yang diangkat adalah segala yang berhubungan dengan Nabi Muhammad saw.
Mulai dari cerita kelahiran, sejarah kenabian, hingga keteladan-keteladanan nabi dapat menjadi tema pembahasan pada pidato Maulid Nabi. Karena peristiwa-peristiwa tersebut begitu berharga, maka, pidatonya pun harus dibuat sedemikian rupa.
Pidato Maulid Nabi untuk Anak SMP
Maulid Nabi diperingati pada setiap bulan Rabiul Awal pada kalender Hijriah, terutama di tanggal kelahiran beliau saw., 12 Rabiul Awal. Menjelang momen penting tersebut, simaklah deretan contoh pidato Maulid Nabi untuk anak SMP, berikut:
1. Bukti Cinta pada Rasulullah saw.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad. Hadirin yang berabahagia, di bulan mulia Rabiul Awal, bulan kelahiran nabi, marilah kita panjatkan puji dan syukur atas nikmat sehat walafiat di momen Maulid Nabi ini.
ADVERTISEMENT
Hadirin warga SMP 1 Sanjung, Nabi Muhammad saw. adalah sebaik-baik pecinta. Beliau telah berjuang untuk kenyamanan umatnya di muka bumi, beliau menjadi sosok yang merindukan kita sebelum temu, dan mendoakan surga bagi kita dengan tangisnya.
Maka sudah sepantasnya kita selaku umat untuk turut membuktikan cinta. Meneladani amal baiknya, mengikuti ajarannya, hingga sesederhana bersalawat padanya, dapat menjadi bukti cinta umat akhir zaman yang tak berjumpa raga dengannya ini.
Sekian pidato singkat dari saya tentang berbagai jalan yang menjadi bukti cinta kita pada Rasulullah saw. Sekali lagi, مَنْ أَحَبَّ شَيْءٍ أَكْثَرَ ذَكَرَهُ, yaitu “Barangsiapa yang mencintai sesuatu pastilah ia banyak menyebutnya.”
Maka, saya akan mengajak hadirin untuk mengakhiri pidato ini dengan bacaan hamdallah bersama-sama, serta salawat kepada Nabiullah Muhammad saw. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad.
ADVERTISEMENT
Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq. Wassalamualaikum wr. wb.
2. Bersungguh-sungguh menjadi umat Nabi yang Utuh
Assalamu’alaikum wr. wb.
Kepala SMP 5 Bogor yang terhormat, jajaran guru dan pegawai yang saya hormati, juga teman-teman dan hadirin sekalian, izinkan saya membuka pidato Maulid Nabi ini dengan mengucap Alhamdulillahi-rabbil ‘alamin, Allahumma shalli ‘alaa Muhammad.
Hadirin, tak terasa hari ini kita sampai pada tanggal 12 Rabiul Awal 1446 H, tanggal yang sama dengan momen kelahiran nabi kita, Nabi Muhammad saw., nabi mulia yang tak lekang dari sifat sungguh-sungguh dalam beribadah dan memperjuangkan ilmu.
Segala keteladanannya membimbing kita untuk menjadi umat yang utuh, yakni umat yang juga bersungguh-sungguh memperjuangkan ilmu serta istikamah beribadah. Dalam hal ini, marilah kita bersungguh-sungguh belajar untuk menggapai cita mulia.
ADVERTISEMENT
Pepatah Arab mengatakan, مَنْ جَدَّ وَجَدَ yaitu “barangsiapa yang bersungguh-sungguh, pasti dapat.” Pepatah itu sekaligus mengakhiri pidato singkat saya pada kesempatan kali ini. Menutup gagasan betapa Nabi telah membuktikan kesuksesan kata ‘sungguh.’
Saya selaku manusia biasa, memohon maaf atas kekurangan pada penyampaian, juga berterima kasih atas antusiasme hadirin selaku umat yang Insya Allah diakui Nabi Muhammad saw. pada acara kali ini. Akhirul kalam.
Wassalamualaikum wr. wb.
3. Istikamah Mengikuti Jejak Rasulullah saw.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya Nisa, mengucap hormat atas kehadiran Kepala SMPN 7 Bulalang dan seluruh jajaran guru dan staf, serta mengajak hadirin sekalian untuk mengucap syukur atas nikmat Allah pada hari ini, dan ucap salawat atas cahaya yang diwariskan Rasulullah saw.
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘ala aali Muhammad. Dengan bersalawat padanya di bulan kelahirannya ini, mari kita panjatkan doa atas keistikamahan, yakni istikamah beribadah, istikamah beramal baik, dan istikamah mengikuti jejak beliau.
ADVERTISEMENT
Jejak nabiullah yang lahir pada bulan Rabiul Awal ini adalah jejak penghuni surga tingkat tertinggi. Maka hadirin, berbanggalah kita yang mampu memahami bahasa jejaknya, bahasa hadis, bahasa Al-Quran, dan bahasa sejarah untuk kita teladani.
Hadirin, sampailah kita pada bagian penutup pidato teramat singkat ini. Atas segala khilaf selama berpidato, saya memohon ampunan Allah Swt. dan atas segala limpahan rahmat-Nya, marilah kita mengucap hamdallah, Alhamdulillahirabbil’alamin.
Mari sama-sama berusaha istiqomah mengikuti jejak Rasulullah saw. untuk mencapai surga-Nya, karena مَنْ سَارَ عَلَى الدَّرْبِ وَصَلَ, “barangsiapa yang berjalan pada jalannya pasti akan sampai.” Sekian, syukron jazilan wa jazakumullah khair.
Wassalamualaikum wr. wb.
4. Terdidik layaknya Sosok Sang Sidik
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Allahumma shalli ‘ala Muhammad. Robbi yassir wa laa tu’assir, Rabbi tammim bil khair. Tanpa melupakan rasa hormat saya pada Kepala Sekolah, guru, dan hadirin sekalian, saya berdiri untuk menyampaikan pidato Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Hadirin rahimakumullah, baginda Rasul Muhammad saw. lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, membawa sifat mulia, yakni sidik, amanah, tabligh, dan fathanah. Keempat sifat yang dicintai Allah serta makhluknya, sehingga namanya begitu mulia.
Di antara keempatnya, sidik atau jujur merupakan sifat pamungkas nabi, sifat yang bahkan membuat nabi dipercaya oleh golongan para musuhnya, sekaligus sifat yang dijadikan dasar pendidikan dalam hidup kita, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
Karena sidik, nabi kita memiliki banyak sahabat setia dan umat yang tak terkira. Maka, karena mengaku terdidik, sepatutnya kita mengikuti keteladanan sang sidik. Terdidik jujur dalam berteman hingga terdidik jujur dalam mengerjakan tugas.
Hadirin, mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Ingatlah pepatah Arab yang berbunyi, مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيقُه, yaitu “barangsiapa yang sedikit kejujurannya, sedikit pula temannya.” Afwan wa Jazakumullahu khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza.
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr. wb.
5. Membiasakan Akhlak sebagaimana Nabi Mulia
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Tak lupa, salawat serta salam kita curahkan pada junjungan alam, Nabiullah Muhammad saw., karena berkat Allah dan Rasulnya, kita bisa sampai pada hari peringatan Maulid Nabi 1446 H ini.
Hadirin, saya Abdul Kafi, berdiri di sini untuk menyampaikan pidato “Membiasakan akhlak sebagaimana Nabi Mulia.” Menggarisbawahi bahwa kebiasaan adalah hal penting dalam membentuk akhlak, sebagaimana pula yang para guru kita ajarkan.
Hadirin, Nabi Muhammad adalah sosok mulia dengan akhlak yang tak sedikit pun memiliki cela. Sejak kecil, dirinya telah menjauhi hal-hal yang dilarang Allah, bertumbuh menjadi manusia pekerja keras, dan berakhir dengan wafat khusnul khatimah.
Kita dapat berkata bahwa Nabi adalah manusia yang disucikan, tapi mulianya tak luput dari kebiasaan. Pepatah Arab berbunyi, مَنْ شَبَّ عَلَى شَيْءٍ شَابَ عَلَيْهِ, “Barangsiapa yang membiasakan sesuatu sejak dini, maka sampai tua dia pun akan demikian.”
ADVERTISEMENT
Maka, sepatutnya kita, sebagai umat yang berharap tempat akhir bersama kekasih Allah yang mulia, membangun kebiasaan yang pasti bermuara pada kemuliaan pula. Membiasakan diri bersikap jujur, amanah, peduli pada sesama, dan sikap baik lainnya.
Sekian pidato singkat dari saya, syukron wa jazakumullahu khairan katsir untuk para hadirin yang telah sama-sama merenungkan momentum berharga ini. Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafurur-Rahim.
Wassalamualaikum wr. wb.
6. Bagaimana Nabi memilih Sahabat
Assalamu’alaikum wr. wb.
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad, Ya Rabbi shalli ‘alaihi wa salim.
Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Senang rasanya, saya bisa berdiri di sini mewakili teman-teman setingkat SMP saya sekalian, memberi hormat pada Kepala Sekolah dan guru, untuk membawakan pidato Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1446 H ini.
ADVERTISEMENT
Hadirin, berbicara tentang Rasulullah Muhammad saw., artinya kita juga berbicara tentang sahabat-sahabat beliau. Sosok-sosok yang menemani perjuangan dakwah Islamnya, sosok yang tak pernah goyah meski ancaman kematian ada di depan mata.
Meski memang sejatinya Rasulullah adalah manusia “loveable” dengan segala sifat baiknya, namun, tak semua manusia memiliki hati tulus sehingga pantas dijuluki sahabat. Sifat tulus sebagaimana sahabat pertama Rasul, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Sosok sahabat yang memilih dan dipilih Rasul berkat kesetiaannya, berkat rasa percaya yang selalu ada meski segala penjuru saat itu menentang Rasul. Rasulullah memilih sahabat, karena mereka adalah manusia-manusia berhati juang untuk dakwah Islam.
Maka, hadirin, pun hari ini, sudah sepatutnya kita memilih sahabat sebagaimana cara Rasulullah, di mana sederhananya adalah خَيْرُ الْأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الْخَيْرِ, “sebaik-baik sahabat, adalah yang menunjukkanmu kepada kebaikan.”
ADVERTISEMENT
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Kurangnya dari diri saya pribadi dan lebihnya adalah milik Allah Swt. Maka dari itu, saya memohon maaf atas segala salah dan berterima kasih atas segalanya.
Wassalamualaikum wr. wb.
7. Menjadi Umat Rasulullah saw. yang Cerdas
Assalamu’alaikum wr. wb.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi 2024, Alhamdulillah kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal-afiat. Di momen ini, izinkan saya, selaku murid SMPN 3 Purworejo, menyampaikan pidato “Menjadi Umat Rasulullah yang Cerdas.”
Hadirin, mewakili murid sekolah, saya mengajak semuanya untuk menjadi umat yang cerdas, sebagaimana cerdasnya Rasulullah saw. Karena berkat kecerdasannya, beliau dapat merubah kegelapan zaman pada cerahnya peradaban yang terang benderang.
Maka sepatutnya, kita yang difasilitasi ini bisa berusaha menjadi secerdas mungkin. Utamanya di zaman global ini, di mana seluruh lapisan negeri dibenturkan dengan kerja sama yang dibatasi dengan bahasa yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sebagai manusia berpendidikan, marilah kita mempelajari bahasa, bukan untuk mencintai budaya mereka, tapi untuk menjadi umat sekaligus anak bangsa yang cerdas, yang bisa belajar dan menjadi bijak demi nama baik agama dan bangsa tercinta.
Akhir kata, مَنْ عَرَفَ لُغَةُ قَوْمٍ آمَنَ مِنْ مَكْرِهِمْ, artinya, “barangsiapa yang mengetahui bahasa suatu kaum, maka amanlah ia dari tipu daya mereka.” Mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas kebersamaan kita di momen Maulid Nabi ini.
Unzur ma qola, wa la tanzur man qola. Wassalamualaikum wr. wb.
8. Meneladani Kedisiplinan Rasulullah saw.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillah bi ni’matilah, Allahumma shalli Muhammad wa ‘ala aali Muhammad. Bapak dan ibu guru yang terhormat, beserta para pelajar yang saya cintai, marilah kita membuka pidato singkat ini dengan panjatan syukur atas momentum Hari Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Hadirin yang terhormat, tak henti-hentinya momen Maulid Nabi ini mengingatkan kita pada hari kelahiran nabi yang mulia, pun pada berbagai keteladanannya. Saking banyaknya keteladanan beliau, bisakah para hadirin menyebutkannya satu per satu?
Sulit, sulit jika harus mencakup semuanya. Maka dari itu, mari kita ulas salah satu teladan beliau, yakni disiplin. Disiplin merupakan kata yang tak asing di telinga para pelajar, tapi tak ayal kita pun masih sulit untuk menerapkannya.
Hadirin, kita semua tahu, bahwa Rasulullah adalah sosok yang tak pernah mencicipi istilah ‘telat’ dalam beribadah dan dakwah. Sifat ini sepatutnya diterapkan pada diri kita, menghargai waktu, baik disiplin sekolah, ibadah, maupun hal lainnya.
Hadirin, meski tak banyak yang dapat saya sampaikan, dari keteladanan Rasul dan pepatah Arab tentang ‘waktu lebih berharga dari emas,’ mari menjadi sadar akan arti penting disiplin dalam ajaran agama Islam.
ADVERTISEMENT
Allah Swt. menciptakan kita sebagai golongan terbaik di muka bumi untuk menjadi contoh bagi golongan yang lain. Syukron wa jazakumullah khair.
Wassalamualaikum wr. wb.
9. Berakhir bersama Nabi, bukan Penyesalan
Assalamu’alaikum wr. wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyecap momen mulia ini. Di Hari Maulid Nabi 2024, semoga kita, warga SMP 8 Tanakan, “Berakhir bersama Nabi, bukan Penyelasan.”
Hadirin yang saya hormati, entah sudah tahun ke berapa kita dipukul sendu merindu pada sosok junjungan alam, Nabiullah Muhammad saw. Rindu yang kita semua harap berakhir pada temu, bahkan harap banyak ingin dibersamakan di tempat terbaik-Nya.
Maka, hadirin, sebagai pengharap, sudah selayaknya apa yang kita jalani sesuai track dari ending yang kita harapkan. Mendapat sapaan dari nabi yang mulia, artinya kita harus melalui perjalanan dengan amal yang mulia pula.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai, semoga tak pernah sampai, kita semua pada penyesalan akibat leha-leha dan maksiat yang kita biasakan. Untuk itu, di momen peringatan kelahiran kekasih Allah ini, marilah kita sama-sama memperbaiki sikap dan tujuan kita sebagai umat Islam.
Hadirin, di setiap awal pasti akan ada akhir, namun jangan biarkan dari setiap tindakan bertemu dengan penyesalan di akhir. Semoga Allah Swt. melindungi kita semua selaku hamba-Nya, dari segala uji coba yang membuat kita terpuruk dalam penyesalan.
Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr. wb.
10. Nabi dan Ucapannya
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji dan syukur kita panjatkan pada Allah Yang Maha Kuasa. Tak lupa, salawat dan salam kita curahkan pada baginda Nabi Muhammad saw. Karena berkat rahmat Allah dan teladan Rasul, kita semua dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.
ADVERTISEMENT
Hadirin, Rasulullah, sosok yang pada 12 Rabiul Awal 1446 ini sedang kita peringati kelahirannya, pernah berkata, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Tentu saja, beliau bukanlah sosok yang hanya indah di mulut, karena sejatinya, beliau melakukan hal yang sama sebelum perkataan itu eksis. Jangankan berbohong, berkata hal-hal yang tidak berguna dan tidak memiliki manfaat pun tidak.
Karena beliau tau, bahwa lidah adalah kunci keselamatan di dunia maupun di akhirat. Untuk itu, hadirin, di momen peringatan Maulid Nabi ini, mari kita kembali mengintrospeksi diri, tentang apa-apa yang harus dan tidak harus kita ucapkan.
Akhir kata, saya mengingatkan diri beserta hadirin sekalian, bahwa keselamatan manusia itu ada dalam menjaga lidah. Oleh karena itu, saya memohon maaf dan berterima kasih pada hadirin. Jika ada kebaikan, maka itu datangnya dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr. wb.
11. Rasulullah Cermin Muslim yang Bijak
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, asholatu wa salamu ‘alaa ashrafil mursalin, wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa salim, ammaa ba’du. Dengan mengucap syukur dan salawat, saya berdiri di sini membawa gagasan momen Maulid Nabi.
Hadirin yang saya hormati dan saya sayangi.
Di bulan Rabiul Awal 1446 ini, marilah kita mengingat betapa sempurnanya perangai Rasulullah Muhammad saw. Nabi yang lahir di Tahun Gajah ini diangkat menjadi Rasul, dengan amanah untuk menjadi sosok yang lemah lembut.
Meski begitu, ia pulalah yang menjadi sosok tegas di antara seluruh umat. Ia tak pernah menjadi lemah untuk menjadi benteng kokoh kaumnya, pun ia tak pernah menjadi keras sampai bisa dikatakan semena-mena.
Hadirin yang saya hormati dan saya sayangi.
ADVERTISEMENT
Rasulullah-lah cermin muslim yang bijak, yang mampu berdiri di setiap keadaan dengan pundak tegak, pun dengan senyum yang menghias, tak ayal ia menjadi tokoh mulia yang disegani hingga kini, baik oleh umatnya maupun mereka yang bukan.
Hadirin yang saya hormati dan saya sayangi.
Sebagai umat Rasulullah saw., momen ini mengingatkan kita untuk menjadi muslim yang bijak, yakni muslim yang tidak akan bersikap lemah sehingga ia akan diperas, serta muslim yang bijak tidak akan bersikap keras sehingga mudah dipatahkan.
Akhir kata, Jadilah sebaik-baik umat sebagaimana contoh Rasulullah saw.
Afwan wa jazakumullahu khairan. Wassalamualaikum wr. wb.
12. Rasul Tak Pernah Berbohong
Assalamu’alaikum wr. wb.
Segala puji bagi Tuhan semesta alam, karena dengan kasih-Nya, kita semua dapat meraya bersama atas peringatan Hari Maulid Nabi tahun 1446 H. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan alam, Nabiullah Muhammad saw.
ADVERTISEMENT
Hadirin, membuka pidato ini, izinkan saya bertanya, “pernahkah kalian mendengar cerita tentang pengalaman nabi yang menyelamatkan orang yang bersembunyi dari kejaran? Yang pada saat itu dirinya dihadapkan pada kemungkinan harus berbohong?”
Jika pernah, mari ucap masyaa Allah, dan jika belum, mari dengar sedikit kisahnya. Saat itu, nabi berdiri di suatu tempat yang dilewati sesosok orang yang menghindar dari kejaran. Karena membutuhkan keselamatan, akhirnya orang itu pun bersembunyi.
Tetapi, sebelum bersembunyi, ia berkata pada nabi untuk berbohong, dengan tidak memberi tahu orang yang mngejarnya, karena ia berkata itu berbahaya. Namun, Rasul tetaplah Rasul dengan sikap jujurnya, beberapa ulama berkata bahwa;
Untuk menghindari bohong dan menjalani amanah sekaligus, Nabi menggeser kakinya pada tempat lain. Jadi, ketika ada golongan yang bertanya “apakah kamu melihat ‘sosok itu’ di sini?” Nabi yang kemudian bergeser, berkata “tidak.”
ADVERTISEMENT
Hadirin, selaku awam mungkin kita sulit mencerna kisah turun temurun ini. Namun hadirin, intinya, cerita ini menegaskan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah membenarkan dan tidak pernah melakukan kebohongan, sekalipun ia dihadapkan pada situasi terdesak.
Akhir kata, sebagai seorang muslim yang mengaku meneladani Rasulullah, sudah sepatutnya kita menghindari aksi berbohong, karena sejatinya, bohong adalah akar dari segala dosa. Demikian, Wallahu a'lam bissawab.
Wassalamualaikum wr. wb.
13. Kelahiran Nabi Allah yang Terakhir
Assalamu’alaikum wr. wb.
Hadirin, warga SMPN 1 Gresik, yang berbahagia.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan anugerah terbesar bagi umat manusia, yaitu kelahiran Nabi Muhammad saw., sehingga pada kesempatan ini kita semua dapat memperingati teladan hidupnya.
Hadirin, warga SMPN 1 Gresik, yang berbahagia.
ADVERTISEMENT
Rasulullah saw. dilahirkan di Mekah pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah atau Amul Fiil, bertepatan dengan tahun 570 M. Beliau adalah anugerah terindah dari Allah Swt. kepada umat manusia untuk membimbing kita menuju kehidupan yang benar.
Lahir dengan nama Muhammad, Rasulullah adalah manusia istimewa dan mulia dalam segala hal. Beliau ditugaskan oleh Allah untuk menyebarkan agama Islam, agama kasih sayang, agama perdamaian, dan agama kebenaran.
Beliau bukan hanya seorang rasul dan nabi, tetapi juga teladan sempurna bagi seluruh umat manusia. Bukan tanpa alasan bukan, beliau lahir dan tumbuh dengan tempaan masyarakat jahiliyah dan terpa ketidakadilan, namun tetap teguh dan berjaya.
Oleh karena itu, hadirin, kita sudah sepatutnya berbangga karena termasuk umat golongan kekasih Allah ini. Sosok yang memintakan ampunan serta surga pada Allah bagi umatnya. Sehingga tak pantas rasanya apabila kita lupa akan kebaikannya.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, sebaik-baik pengingat adalah meneladaninya, dan sesederhananya lantunan salawat akan membawa umat pada kebahagiaan dunia akhirat. Sekian, mohon maaf atas kata yang kurang berkenan, dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb
14. Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad saw.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, assholatu wassalamu 'ala ashrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuluh. Amma ba'du.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Berjumpa lagi kita pada bulan yang mulia, yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Rabiul Awal. Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato dengan tema memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad saw.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Peringatan Maulid Nabi bukanlah hal yang baru. Hal ini menyebar di berbagai belahan negara, setelah wafatnya Rasulullah saw., yang dengan ini diharapkan peringatannya bukan hanya kegiatan yang bersifat lahiriah saja, tetapi lebih dari itu.
ADVERTISEMENT
Dalam peringatan ini, hendaknya kita memahami secara mendalam dan meresapi arti dan makna lahirnya seorang Nabi yang membawa petunjuk dari Allah Yang Maha Agung. Menyudahi anggapan cukup dalam “mengingat tanpa meneladani.”
Memulai dengan benar persepsi “mengingat untuk menjadi seperti.” Maka dari itu, hadirin, di momen yang mulia ini, marilah kita mulai, marilah kita tingkatkan, apa-apa yang menjadi teladan Rasulullah saw., yakni menjadi umat yang berguna bagi bangsa dan agama.
Sekian pidato singkat dari saya. Afwan wa jazakumullahu khairan katsir.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
15. Mencontoh Akhlak Mulia Nabi terhadap Sesama
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat pagi bapak/ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman sekalian.
Hari ini kita semua berkumpul untuk merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., yaitu hari yang sangat istimewa bagi kita semua. Di hari di bulan Rabiul Awal ini, kita merayakan kelahiran sang nabi, manusia teladan yang patut kita contoh.
ADVERTISEMENT
Hadirin yang saya sayangi,
Nabi Muhammad saw. lahir pada 12 Rabiul Awal tahun 570 Masehi di kota Mekah. Beliau merupakan seseorang yang sangat baik, jujur, adil dan penuh kasih sayang.Dengan akhlak mulianya, beliau selalu mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kebaikan.
Salah satu ajaran beliau adalah pentingnya berbakti kepada orang tua dan mencintai sesama. Oleh karena itu, dalam memperingati Hari Maulid Nabi ini, kita bisa mencontoh akhlak mulia Nabi Muhammad saw. dengan cara:
Hadirin yang saya sayangi,
Mari kita berdoa agar bisa mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga kita menjadi anak-anak yang berbakti, penuh kasih sayang, dan selalu beramal saleh, sehingga kita diakui sebagai umatnya.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, Afwan wa jazakumullahu khairan katsir
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Baca juga: 11 Pembukaan Pidato Islami Arab dan Artinya
Itulah deretan pidato Maulid Nabi untuk anak SMP yang singkat dan menyentuh sebagai referensi. Para pembaca sekalian juga dapat memperluas maupun mengkolaborasikan contoh gagasan-gagasan tersebut, sesuai kreativitas masing-masing.