Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
20 Contoh Penutup Pidato Islami yang Singkat dan Berkesan
19 Maret 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pidato merupakan upaya penyampaian gagasan dan pikiran kepada khalayak (Fitriana dalam Meliyawati et.al., Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: 59). Sedangkan Islami adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran Islam.
Penutup Pidato Islami
Simak cara membuat kalimat penutup pidato Islami beserta deretan contoh kalimatnya yang singkat dan berkesan.
1. Cara Membuat Kalimat Penutup Pidato
Berikut merupakan cara membuat penutup pidato berdasarkan Mina Syanti Lubis (Struktur Penulisan Teks Pidato Mahasiswa Semester III Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institut Pendidikan Tapanuli Selatan : Kajian Retorika, hal. 68-69):
ADVERTISEMENT
Dari beberapa poin di atas, dapat diketahui bahwa kalimat penutup pidato Islami disusun sebagaimana penutup pidato pada umumnya, yaitu bisa berupa simpulan, harapan, doa, kutipan sajak yang menarik, salam penutup atau susunan lainnya.
2. Contoh-Contoh Kalimat Penutup Pidato
Simak contoh-contoh kalimat berikut, yang disusun berdasarkan pada tema-tema tertentu, agar memudahkan pengaplikasian keterkaitan kesan dan pesan. Dengan tambahan kata mutiara bahasa Arab dari Misbahuddin Nur (Kata-Kata Mutiara: 5 – 40):
Penutup 1: Bersungguh-Sungguh
Pepatah Arab mengatakan, مَنْ جَدَّ وَجَدَ yaitu “barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti dapat.” Pepatah itu sekaligus mengakhiri pidato saya pada kesempatan kali ini. Hadirin, sesungguhnya segala kelebihan hanya milik Allah Swt.
Saya selaku manusia biasa, memohon maaf atas kekurangan pada penyampaian, juga berterima kasih atas antusiasme hadirin selaku umat yang Insya Allah diakui Nabi Muhammad saw. pada acara kali ini. Akhirul kalam
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 2: Istikamah
Hadirin, sampailah kita pada bagian penutup. Atas segala khilaf selama berpidato, saya memohon ampunan Allah Swt. dan atas segala limpahan rahmat-Nya, marilah kita mengucap hamdallah, Alhamdulillahirabbil’alamin.
Mari sama-sama berusaha istikamah mengikuti jejak Rasulullah saw. untuk mencapai surga-Nya, karena مَنْ سَارَ عَلَى الدَّرْبِ وَصَلَ, “barang siapa yang berjalan pada jalannya pasti akan sampai.” Syukron.
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 3: Sabar
Mengakhiri pidato kali ini, besar harapan saya untuk kita dapat saling mengingatkan perihal pentingnya sabar dalam hidup kita. Saya selaku pembicara memohon maaf apabila ada salah kata dan perbuatan, juga berterima kasih atas perhatian audiens semua.
Pepatah arab mengatakan, مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ, “barang siapa yang bersabar pasti beruntung.” Dengan segala jaminan Allah Swt. dan tuntunan Rasul–Nya, semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang yang beruntung. Wa billahi taufik wal hidayah
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 4: Pentingnya Kejujuran
Kita telah mengetahui arti penting kejujuran dalam lingkup agama maupun sosial, tentang balasan Allah serta penerimaan sosial terhadap orang-orang yang jujur dan sebaliknya. Kerugian akan senantiasa membayangi pribadi yang tidak jujur.
Sebagaimana petuah Arab yang berbunyi, مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيقُه, yaitu “barang siapa yang sedikit kejujurannya, sedikit pula temannya.” Sekian, afwan wa jazakumullahu khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 5: Persiapan Menuju Hari Akhir
Mempersiapkan kematian jauh lebih baik dibandingkan mati tanpa persiapan. Maka, ayo sama-sama berbenah diri dan memperbaiki amal ibadah kita di hadapan Allah Swt., agar kita senantiasa terjauh dari segala siksa azab-Nya.
Ribuan maaf dan terima kasih saya ucapkan pada hadirin yang telah mengikuti pidato saya sampai akhir. Ingatlah, bahwa perjalanan kita masih panjang dan مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اسْتَعَدَّ, “barang siapa mengetahui jauhnya perjalanan, ia akan bersiap.”
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr.wb.
Penutup 6: Bukti Cinta pada Rasulullah saw.
Sekian pidato singkat dari saya tentang berbagai jalan yang menjadi bukti cinta kita pada Rasulullah saw. Sekali lagi, مَنْ أَحَبَّ شَيْءٍ أَكْثَرَ ذَكَرَهُ, yaitu “barang siapa yang mencintai sesuatu pastilah ia banyak menyebutnya.”
Maka, saya akan mengajak hadirin untuk mengakhiri pidato ini dengan bacaan hamdallah bersama-sama, serta salawat kepada Nabiullah Muhammad saw. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad
Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 7: Ladang Kebaikan
Dari panjangnya isi pidato saya tadi, kita mengetahui bahwa segala kebaikan tidak diganjar dengan apa pun, selain dengan kebaikan lagi. Pepatah Arab mengatakan, “barang siapa yang banyak kebaikannya, banyak pula saudaranya.”
ADVERTISEMENT
Hadirin. Setiap tutur kata yang keluar dari insan biasa, sejatinya tak luput dari kesalahan. Maka dari itu, untuk menutup pidato kali ini, saya memohon ampun pada Allah Swt., karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik-Nya.
Terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 8: Kebiasaan
Dengan disampaikannya pidato tadi, saya berharap kita semua dapat membiasakan diri menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Sehingga, hal tersebut akan terbawa hingga kita tua nanti. Hal tersebut sesuai dengan pepatah Arab.
Bunyinya, مَنْ شَبَّ عَلَى شَيْءٍ شَابَ عَلَيْهِ, “barang siapa yang membiasakan sesuatu sejak dini, maka sampai tua dia pun akan demikian.” Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafurur-Rahim. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 9: Sahabat
ADVERTISEMENT
Di akhir sesi pidato kali ini, saya ingin menyampaikan pepatah Arab tentang sahabat. Dikatakan bahwa, خَيْرُ الْأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الْخَيْرِ, artinya “sebaik-baik sahabat, adalah yang menunjukkanmu kepada kebaikan.”
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Kurangnya dari diri saya pribadi dan lebihnya adalah milik Allah Swt. Maka dari itu, saya memohon maaf atas segala salah dan berterima kasih atas atensinya.
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 10: Mengamalkan Ilmu
Dari isi pidato yang saya sampaikan, bisa ditarik kesimpulan bahwa segala ilmu yang tidak diamalkan akan berujung pada kesia-siaan. Utamanya dalam hal ilmu agama, jenis ilmu ini harus senantiasa dipelajari dengan tujuan pengamalan.
Mari kita sama-sama mengamalkan apa yang telah kita pelajari, sekecil apapun itu agar bernilai di hadapan Allah Swt. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلا ثَمَرٍ, “ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tanpa buah.“
ADVERTISEMENT
Akhirul kalam. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 11: Pentingnya Belajar Bahasa
Akhir kata, مَنْ عَرَفَ لُغَةُ قَوْمٍ آمَنَ مِنْ مَكْرِهِمْ, artinya, “barang siapa yang mengetahui bahasa suatu kaum, maka amanlah ia dari tipu daya mereka.” Mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas partisipasinya.
Unzur ma qola, wa la tanzur man qola. Wassalamualaiukm wr. wb.
Penutup 12: Belajar
Demikian pidato tentang belajar yang dapat saya utarakan. Terima kasih atas perhatian dan waktu dari para hadirin, serta mohon maaf atas segala kesalahan yang saya perbuat selama berpidato, karena sejatinya saya hanya insan biasa.
Akhir kata, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 13: Disiplin Waktu
Dari pepatah Arab tentang ‘waktu lebih berharga dari emas’ kita sepatutnya sadar akan arti penting disiplin dalam ajaran agama Islam . Allah Swt. menciptakan kita sebagai golongan terbaik di muka bumi untuk menjadi contoh bagi golongan yang lain.
ADVERTISEMENT
Demikian pidato dari saya. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 14: Penyesalan
Di setiap awal pasti akan ada akhir, namun jangan biarkan dari setiap tindakan bertemu dengan penyesalan di akhir. Semoga Allah Swt. melindungi kita semua selaku hamba-Nya, dari segala uji coba yang membuat kita terpuruk dalam penyesalan.
Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 15: Percaya diri
Di sesi akhir pidato saya kali ini, saya ingin mengajak para hadirin untuk senantiasa percaya diri, mencintai diri sendiri dan menghargai diri, karena sesungguhnya Allah Swt. tidak pernah menciptakan satu pun makhluk dengan kesia-siaan.
Syukron. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 16: Menjaga Ucapan
Sekian yang dapat saya ucapkan. Sejatinya, keselamatan manusia itu ada dalam menjaga lidah. Oleh karena itu saya memohon maaf dan berterima kasih pada hadirin. Jika ada kebaikan, maka itu datangnya dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 17: Muslim yang Bijak
Hadirin, terakhir saya ingatkan bahwa muslim yang bijak tidak akan bersikap lemah sehingga ia akan diperas, serta muslim yang bijak tidak akan bersikap keras sehingga mudah dipatahkan. Jadilah sebaik-baik umat sebagaimana contoh Rasulullah saw.
Afwan wa jazakumullahu khairan. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 18: Hindari Sifat Malas
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan diketahuinya segala dampak buruk akibat kemalasan, kita dapat mengambil hikmah atas pelajaran yang Allah berikan. Akhir kata, semoga Allah melindungi kita semua dari sifat malas.
Aamiin ya Robbal ‘alamin. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 19: Katakanlah Kebenaran
Itulah sekiranya pidato singkat yang dapat sampaikan. Ingatlah untuk selalu mengatakan kebenaran meskipun itu pahit, karena sejatinya Allah Swt. tidak menyukai kebohongan dan Rasulullah saw. tak pernah mengajarkannya pada umat Islam.
ADVERTISEMENT
Syukron. Wassalamualaikum wr. wb.
Penutup 20: Kebohongan
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah Swt., akhirnya kita sampai juga pada bagian penutupan pidato ini. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita menghindari berbuat dosa dan awal segala dosa adalah kebohongan. Demikian, mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Itulah deretan contoh kalimat penutup pidato Islami yang singkat dan berkesan sebagai referensi bagi para pembaca. Sejatinya, nilai dari sebuah pidato adalah pesan kebaikan yang ada di dalamnya, serta rasa percaya diri pembicara saat berpidato.
Live Update