Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
25 Contoh Ucapan Selamat Menikah Bahasa Bali beserta Artinya
12 Agustus 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ada orang terdekat menikah , memberi ucapan selamat menjadi cara untuk turut serta berbahagia. Ada berbagai ucapan selamat menikah, seperti ucapan selamat menikah bahasa Bali yang bisa disampaikan jika memiliki teman atau kerabat dari Bali.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Indonesiaku Kaya Bahasa, Desi Saraswati (2008:43), bahasa Bali merupakan bahasa Austronesia dari anak cabang Bali-Sasak yang dituturkan di Pulau Bali, Pulau Lombok bagian barat, dan sedikit di ujung timur Pulau Jawa.
Selain itu, ada tiga tingkatan penggunaan bahasa di Bali, yaitu Bali Alus, Bali Madya, dan Bali Kasar.
Pernikahan di Bali
Pernikahan pada suatu daerah pastinya memiliki ciri khas dan adatnya masing-masing yang membedakannya dengan daerah lain, seperti halnya pernikahan di Bali.
Upacara pernikahan di Bali dilakukan dengan cara pengagungan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.
Mengutip dari buku Adat Istiadat Masyarakat Bali, Dewi Mashita (2017:22), semua adat istiadat pernikahan di Bali harus dilakukan ritual terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Hal ini diyakini oleh masyarakat Bali bahwa semua ritual yang dilakukan merupakan wujud izin kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah ritual selesai dilakukan, upacara adat pernikahan baru dilaksanakan. Selain itu, semua proses dalam upacara adat pernikahan dilakukan sepenuhnya berada di pihak laki-laki sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Pihak laki-laki untuk memenuhi semua kebutuhan selama kegiatan tersebut, namun upacara adat pernikahan dilakukan di rumah mempelai wanita. Berikut proses pernikahan adat bali sebagaimana mengutip dari student-activity.binus.ac.id:
1. Menentukan Hari
Dalam masyarakat Bali, sebelum hari pernikahan, kedua pasangan harus menentukan terlebih dahulu hari baik untuk menikah berdasarkan Kalender Hindu.
Menentukan hari dilakukan dengan pihak laki-laki datang kepada pihak perempuan untuk memberitahu hari pernikahan yang telah disetujui oleh kedua keluarga.
ADVERTISEMENT
2. Upacara Ngekeb
Upacara ini dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan diri si calon mempelai wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri atau ibu rumah tangga.
Upacara ini juga menjadi simbol memohon doa restu kepada Tuhan dengan harapan memperoleh kebahagiaan kepada calon pengantin agar diberikan keturunan yang baik.
Upacara ini biasanya dilakukan pada sore hari dan diawali dengan memberikan lulur ke seluruh tubuh calon mempelai wanita.
3. Menjemput Mempelai Wanita
Ketika pihak mempelai laki-laki menjemput mempelai perempuan, ia sudah dalam kondisi memakai pakaian adat Bali berupa kain kuning tipis dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Kain ini memiliki makna bahwa pihak perempuan sudah memutuskan untuk melepas masa sendirinya dan mengubur masa lalunya sebagai remaja, serta siap memulai kehidupan baru sebagai istri.
ADVERTISEMENT
4. Upacara Munggah Lawang
Upacara munggah lawang juga disebut dengan upacara membuka pintu. Seorang utusan munggah lawang bertugas mengetuk pintu kamar calon wanita sebanyak 3 kali dengan diiringi suara malat yang menyanyikan tembang Bali.
Tembang bali berisi pesan yang mengatakan jika calon pengantin pria sudah tiba menjemput calon pengantin dan memohon untuk segera dibukakan pintu.
5. Upacara Mesegehagung
Upacara berikutnya adalah mesegehagung, yaitu prosesi yang memiliki makna sebagai ungkapan selamat datang kepada calon pengantin perempuan. Kedua calon pengantin akan ditandu menuju kamar pengantin dan disusul ibu dari mempelai laki-laki.
Sang ibu mengatakan kepada mempelai wanita untuk membuka kain kuning yang dipakainya dan ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang dan biasanya berjumlah dua ratus kepeng.
ADVERTISEMENT
6. Upacara Madengen-dengen
Upacara ini disebut juga dengan mekala-kala yang bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan kedua mempelai agar keduanya dijauhkan dari hal-hal tidak baik dan negatif.
Upacara madengen-dengen biasanya dipimpin oleh pendeta atau pemangku adat (Balian). Ada berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk upacara ini diantaranya adalah sanggah surya, kelabang nareswari (kala badeg), tikeh dadakan (tikar kecil), keris.
Selain itu, ada juga benang putih, tegen-tegenan, suwun-suwunan (sarana jinjingan), dagang-dagangan, sapu lidi (3 lebih), sambuk kupakan (serabut kelapa), dan tetimpung.
7. Upacara Mewidhi Widhana
Salah satu proses pernikahan Bali yang sangat penting adalah upacara mewidhi widhana. Hal ini dikarenakan upacara menjadi proses penyempurnaan dari upacara penyucian yang sudah dilakukan.
Tujuan dari upacara ini adalah untuk meminta kepada Tuhan agar pernikahan keduanya menjadi rumah tangga yang diberkati dan direstui. Kedua mempelai menggunakan pakaian kebesarannya.
ADVERTISEMENT
8. Upacara Tipat Bantal
Terakhir, upacara tipat bantal juga disebut dengan mejauman ngabe yang menjadi prosesi terakhir. Pihak laki-laki akan mengantar mempelai perempuan kembali ke tempat keluarga.
Nantinya, pihak pengantin akan meminta restu kepada orang tua pihak perempuan untuk memulai kehidupan baru dalam berumah tangga.
Contoh Ucapan Selamat Menikah Bahasa Bali
Setelah mengetahui proses pernikahan Bali, berikut contoh ucapan selamat menikah bahasa Bali yang bisa diberikan kepada teman atau keluarga di Bali. Ucapan ini berisi doa untuk kedua pengantin, keluarga, hingga anak-anaknya kelak.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 60 Caption Pernikahan Instagram yang Romantis
Itulah contoh ucapan selamat menikah bahasa Bali beserta artinya sebagai referensi. Informasi terkait proses pernikahan Bali juga bisa menjadi tambahan wawasan untuk mengenal keberagaman adat dan budaya yang ada di Indonesia. (fat)