Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Kultum tentang Bulan Dzulhijjah yang Singkat dan Penuh Makna
8 Juni 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia bagi umat Islam. Kultum tentang bulan Dzulhijjah merupakan salah satu cara untuk memberikan pengetahuan kepada muslim akan keutamaan dan keistimewaan bulan ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku 52 Kultum Favorit untuk Muslimah, Zakiah Nur Jannah & Noor Hafid (2023:1), kultum merupakan kepanjangan dari “kuliah tujuh menit”. Kultum ini dinilai sebagai seni untuk menyampaikan pesan kepada orang banyak dengan durasi yang singkat.
Daftar Kultum tentang Bulan Dzulhijjah
Kultum adalah menyampaikan ceramah atau nasihat yang baik secara singkat namun mengandung makna. Berikut adalah contoh kultum tentang bulan Dzulhijjah mengutip dari islam.nu.or.id:
1. Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ala rosulillah Sayyidina Muhammad Ibni Abdillah wa ala alihiwa ashabihi wa man tabi'ahum ila yaumil qiyamah, amma ba'd.
Hadirin yang berbahagia,
Saat ini, kita berada pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, hari-hari yang dicintai dan dimuliakan oleh Allah Swt. Pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kita sangat dianjurkan untuk melakukan dan memperbanyak amal-amal kebaikan.
ADVERTISEMENT
Amal-amal kebaikan yang dilakukan di dalamnya, dilipatgandakan pahalanya oleh Allah ta’ala.
Marilah kita isi hari-hari yang mulia ini dengan berbagai kebaikan dan ketaatan kepada Allah ta’ala. Di antaranya, puasa mulai hari pertama sampai hari kesembilan, terutama puasa pada hari kesembilan yang disebut dengan puasa Arafah, berbakti kepada kedua orang tua.
Selain itu, kita bisa memperbanyak silaturrahim kepada sanak saudara, ziarah kubur, bertobat dari semua dosa, lebih giat lagi menghadiri majelis-majelis ilmu, memperbanyak membaca Alqur’an, zikir dan tahlil, memperbanyak doa dan salat sunah, serta memperbanyak sedekah.
Hadirin rahimakumullah,
Begitu mulianya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sampai-sampai Allah Swt bersumpah dalam Alqur’an dengan hari-hari itu dalam firman-Nya:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3)
ADVERTISEMENT
Artinya: “Demi waktu fajar. Demi sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Demi hari arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dan demi hari raya qurban” (Q.S. Al-Fajr:1-3).
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt.
Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terdapat hari yang paling utama sepanjang tahun, yaitu hari Arafah atau hari kesembilan Dzulhijjah. Pada hari arafah, kita lebih ditekankan lagi untuk melakukan berbagai kebaikan serta berpuasa dan memperbanyak doa pada hari itu.
Ada begitu banyak rahmat Allah yang turun pada hari arafah dan begitu banyak pengampunan dosa yang Allah anugerahkan kepada para hamba-Nya pada hari itu.
Maka dari itu, muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Dzulhijjah terutama di 10 hari pertama. Umat Islam juga jangan sampai menyia-nyiakan bulan penuh berkah ini.
ADVERTISEMENT
Hadirin yang berbahagia,
Demikian ceramah singkat ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Akhirul kalam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Dua Ibadah Istimewa di Bulan Dzulhijjah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, dalam kesempatan yang berbahagia ini kita dapat berkumpul dalam majelis yang penuh rahmat dan berkah ini.
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt., serta melafalkan selawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Dalam kesempatan ini kami mengingkat kepada seluruh hadirin dan khusus kepada diri kami sendiri untuk selalu bertakwa kepada Allah Swt. Karena dengan bertakwa kepada Allah Swt., maka jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat akan kita peroleh.
Pada hari dan bulan ini umat Islam dari seluruh penjuru dunia disyariatkan menjalankan 2 ibadah disamping ibadah yang rutin dilaksanakan setiap hari. Pertama ibadah haji, kedua ibadah kurban.
ADVERTISEMENT
Yang pertama, ibadah haji. Pada pagi ini umat Islam yang mampu, sedang berduyun-duyun dari Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumrah aqobah dan tahallul awal, setelah mulai kemarin siang tanggal 9 Dzulhijjah melaksanakan ibadah wukuf di Arafah.
Kalimat talbiyah, labbaika allahumma labbaik, akan berkumandang hampir di seluruh kawasan masy'aril haram. Kawasan yang membentang dari Arafah sampai Masjidil Haram.
Ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu sesuai dengan perintah Allah Swt. sebagaimana yang disebut dalam Alqur’an surat Ali-Imran:96 berikut ini:
وَلِلّٰـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللّٰـهَ غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ
Hadirin yang berbahagia,
ADVERTISEMENT
Ibadah yang kedua adalah ibadah kurban. Ibadah ini berhukum sunnah ‘ain bagi individu dan sunnah kifayah bagi anggota keluarga. Ibadah ini memiliki kaitan dengan ibadah haji, sebagaimana bersumber dari ajaran Nabi Ibrahim a.s.
Pada hari ini, lebih 3000 tahun yang lalu, Nabi Ibrahim menjalankan praktek keagamaan yang penuh dengan nilai-nilai ke-ilahi-an, ketauhidan, kesabaran dan pengorbanan manusia kepada Tuhannya.
Pada saat itu Nabi Ibrahim a.s. diuji oleh Allah Swt. dengan ujian yang sangat luar biasa. Nabi Ibrahim a.s melalui mimpinya diperintah Allah Swt. untuk menyembelih putra tercintanya Ismail a.s.
Selain itu, yang lebih penting adalah bagaimana memetik pelajaran dari perintah Allah tersebut dalam kehidupan saat ini. Ibadah Haji merupakan ibadah mahdlah dan bersifat fisik.
ADVERTISEMENT
Pelajaran yang bisa diambil dari ibadah ini adalah bahwa saat kita berkumpul dengan jutaan orang di tanah yang luas, kita merasa kecil, kita tidak pantas bagi untuk sombong.
Sejatinya, kita membutuhkan orang lain untuk saling membantu, dan agar orang lain tidak menyakiti kita. Tolong menolong dan saling pengertian dibutuhkan dalam upaya kita beribadah kepada Allah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt.,
Adapun pelajaran yang bisa kita ambil dari ibadah kurban adalah: dalam kehidupan ini tidak semata-mata materi, tetapi ada yang lebih dari itu, yaitu spiritual.
Dalam kitab-kitab Fiqih disebutkan bahwa daging hewan kurban harus disedekahkan dan tidak boleh dijual belikan. Karena itu, dalam berkorban kita diajari bahwa, dalam hidup ini semuanya tidak bisa sekedar materi, tidak sekedar dihitung dengan uang.
ADVERTISEMENT
Semuanya selalu diperhitungkan dengan uang. Kalau tidak punya uang tidak punya kehormatan sehingga diremehkan.
Padahal uang bukanlah segala-galanya. Karena ada yang lebih dari itu, yaitu spiritualitas yang berarti semangat. Semangat untuk berkurban, berjuang, melakukan sesuatu pekerjaan tidak sekedar mencari harta benda.
Jemaah yang berbahagia,
Demikian ceramah singkat yang dapat kami sampaikan, semoga ibadah yang sedang dilaksanakan para jemaah haji di tanah suci bisa menjadikannya haji yang mabrur.
Adapun ibadah kurban yang kita lakukan semoga dapat membawa kita menjadi manusia yang tidak hanya sekedar matrealistis, namun juga memiliki jiwa spiritualitas yang tinggi.
Akhir kata, billahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Pesan Kemanusiaan Rasulullah di Bulan Dzulhijjah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Innal hamda lillah, wash-shalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiyai wal mursalin, sayyidina wa mawlana muhammadin, ama ba’d.
ADVERTISEMENT
Jemaah sekalin yang dirahmati Allah Swt.,
Kemuliaan bulan Dzulhijjah sebagaimana dijelaskan oleh Al ‘Allamah Syaikh Abdul Hamid dalam kitab Kanzun Najah was Surur. Dalam bulan Dzulhijjah, semua doa akan dikabulkan oleh Allah. Maka Allah mengabadikan kemulian sepuluh hari Dzulhijjah dalam Alqur’an:
وَالْفَجْرِ، وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Artinya: “Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.” (Q.S. Al-Fajr:1-2)
Pendapat mengenai sepuluh malam Dzulhijjah dalam Surat Al Fajr ditegaskan pula oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Ad-Dimasyqi Asy Syafi’i:
“Ayat walayalin ‘aysr menggunakan kalimat nakirah (umum) karena malam-malam itu adalah paling utamanya malam dalam setahun. Maka pendapat bahwa itu sepuluh malam Dzulhijjah sangat sohih dan masyhur. Para ulama menjelaskan bahwa fajar itu adalah fajar hari Arafah dan yang dimaksud malam sepuluh adalah sepuluh malam Dzulhijjah.”
ADVERTISEMENT
Kaum muslimin dan muslimat sekalian,
Terdapat tiga pesan kemanusiaan di bulan Dzulhijjah ini yang disampaikan oleh Rasulullah saw.
Pertama, seorang pemimpin umat Islam harus berkomunikasi dan selalu membimbing umatnya. Salah satu cara komunikasi itu yakni dengan mengingatkan betapa pentingnya hari dan bulan yang mulia dan diharamkan oleh Allah.
Memperingati hari dan bulan haram adalah dengan melaksanakan sunnah Rasulullah: berpuasa, ber-taqarrub dan beramal sosial secara istiqamah. Dan di bulan haram, tidak diperbolehkan perang (beradu fisik dan menebar fitnah).
Kedua, di dalam suatu kemulian ada tempat hidup yang selalu digunakan untuk beribadah, Nabi menyebutnya dengan kata balad. Kata balad dalam Kamus Al Munawwir karya KH Ahmad Warson Munawwir yang telah dikoreksi KH Ali Ma’shum dan KH Zainal Abidin Munawwir bermakna daerah, negeri, desa, kampung, tanah air.
ADVERTISEMENT
Adapun pesan ketiga adalah betapa pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang mendorong lahirnya perdamaian, bukan agama kekerasan penuh peperangan.
Sejarah perintah berkurban kepada Nabi Ibrahim yang diminta menyembelih putranya (Nabi Ismail) dan kemudian diganti domba adalah sebuah bukti bahwa Islam sangat melindungi hak asasi manusia dan cinta perdamaian.
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt.,
Rasa syukur Nabi Ibrahim atas tidak jadinya menyembelih putranya, diganti dengan menyembelih 1.000 kambing, 300 lembu dan 100 unta demi taat kepada Allah.
Jelas sekali bahwa kurban ini menjadi ibadah sosial yang sangat mengangkat derajat para peternak hewan dan menjadi bukti emansipasi kepada kaum dhuafa yang menerima manfaat pembagian daging kurban.
Di penghujung kultum ini perlu ditegaskan kembali pentingnya umat Islam memuliakan agama dengan cara mengikuti seluruh perintah Allah. Umat Islam yang sudah kaya harta, diwajibkan untuk haji ke baitullah. Termasuk disunahkan melaksakanakan kurban.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, cara Nabi mencintai Makkah dan Madinah, maka kita pun bangsa Indonesia juga sangat perlu mencintai negeri tanah air ini dengan menjadikan negeri yang damai, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Kaum muslimin sekalian,
Demikian ceramah singkat ini kami sampaikan. Dengan semangat Iduladha, mari kita tetap teguhkan bahwa agama Islam yang kita anut menjadi Islam rahmatan lil ‘alamin dan penuh kasih sayang.
Khudz maa shofaa wa da' maa kadar. Akhirul kalam, tsummas salaamu'alaikum warhmatullahi wabarokatuh.
Bulan dzulhijjah menjadi ladang umat Islam untuk berlomba-lomba memperoleh kebaikan dan amal saleh sebanyak-banyaknya.
Contoh kultum tentang bulan Dzulhijjah diatas bisa dijadikan materi ceramah di bulan yang mulia, bulan haji, dan bulan berkurban, yakni bulan Dzulhijjah. (fat)
ADVERTISEMENT
Baca juga: 50 Pantun Penutup Ceramah Lucu dan Menghibur