Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
3 Puisi Senja Sedih yang Menggugah Hati
15 April 2022 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puisi senja sedih kerap mewakili perasaan pembaca yang sedang dilanda kesedihan yang mendalam. Pesan tersirat dari puisi tersebut bisa memberikan essensi tersendiri dari luka yang tengah dialami.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Strategi Ampuh Memahami Makna Puisi oleh Kodrat Eko Putro Setiawan, M.Pd dan Prof. Dr. Andayani, M. Pd, melalui puisi, seseorang dapat menciptakan suatu dunia tersendiri, yang berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.
Tak heran, hanya dengan membaca atau mendengarkan puisi, kita bisa terbawa dan ikut hanyut dalam ungkapan rasa yang disampaikan.
Puisi bertajuk senja sedih merupakan salah satu jenis puisi sedih. Puisi ini biasanya mewakili hal-hal berbau luka, kecewa, kesedihan mendalam, yang dibalut dengan waktu senja sebagai latarnya.
Puisi Senja Sedih
Berikut ini beberapa contoh puisi senja sedih yang menggugah hati:
Puisi 1
Dikutip dari buku berjudul Kumpulan Puisi: Goresan Tinta di Ujung Senja yang ditulis oleh Marhamah.
ADVERTISEMENT
Menanti Bersama Senja
Senja kembali menyapa
Aku masih duduk di tempat yang sama
Bersama angin yang tak pernah bosan menerpa
Menanti sesosok raga yang sekarang entah di mana
Tak ada penantian yang menyenangkan
Sesuatu yang membosankan tanpa adanya kepastian
Namun, diriku masih saja menjadi penikmat rindu
Pada penantian kelabu yang hanya berujung semu
Bukan aku tak mampu mencari yang baru sebagai penggantimu
Hanya saja hati ini masih terisi namamu
Sulit bagiku untuk menghapusnya
Karena aku terlalu pandai menyimpan rasa
Tertahan pada satu nama dan berharap semua masih sama
Walau terkadang menyesakkan dada dan tak lupa menyisakan luka
Aku masih berharap penantianku berbalas temu
Hingga dua hati kembali bersatu dan tak ada lagi kata sembilu
ADVERTISEMENT
Puisi 2
Karya Cindy Adinda dikutip dari buku Antologi Puisi berjudul Langit Senja Bertajuk Rindu
Garis Senja
Pada cahaya
Pada seratan purnama atau pada renjana sekalipun
Kita akan tetap hilang
Meremang pada riak-riak petang
Menjelma jadi rasa yang kian gamang
Pada takdir semesta, seringkali aku mengeluh
Tentang kita yang tak pernah utuh
Tentang segala yang pernah kita upayakan
Yang pada akhirnya menjadi kisah-kisah kusam
Bayangmu masih berpenjar bagai bianglala
Memekakkan segala ingatan di kepala
Lalu kamu terhadir
Dalam bentuk paling dingin
Serupa angin
Membuat aksara rindu yang kukumpulkan
Menjadi berantakan
Mengapa hilang?
Mengapa tak bertahan?
Bahkan masa lalumu masih menjadi tanya
Yang tak pernah ingin
Ku ketahui jawabannya
Diammu seolah jadi pengingat
ADVERTISEMENT
Bahwa kita tak lagi hangat
Garis senjamu berubah jadi dingin
Sedingin malam bulan Desember
Puisi 3
Karya Ilona Damayanti dikutip dari buku Antologi Puisi berjudul Langit Senja Bertajuk Rindu.
Kenangan Senja
Layung senja telah mencuatkan keindahan
Langit berubah berwarna jingga
Aku tak bisa lama memandang
Senja tenggelam dalam kenangan
Aku berjalan pelan
Mecoba menyusuri jalanan
Melewati setiap jejak langkah yang telah terhapus masa
Kenangan yang usang
Telah menjadi saksi
Bahwa semuanya sudah melangkah pergi
Senyumnya tak luntur
Wajahnya masih terbayang
Rangkulan tangan seolah belum terlepaskan
Mataku masih tak mampu membayangkan
Duniaku masih tak bisa meyakinkan
Bahwa semuanya telah hilang
Dirimu dimana, kataku
Rindu ini menjadi jeda
Saat kita tak saling berjumpa
Kepada angin rindu ini kutitipkan
ADVERTISEMENT
Melalui serangkai doa
Mampukah ia mendengarnya?
Menggugah hati sekali bukan puisi bertajuk senja nan sedih di atas? Barisan kata yang indah dengan suratan makna kesedihan yang mendalam. Semoga bermanfaat!(You)