3 Puisi tentang Ibu yang Menyentuh Hati sebagai Hadiah Ulang Tahun

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi puisi tentang ibu yang menyentuh hati. Sumber: unsplash.com/Xavier Mouton Photographie
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi puisi tentang ibu yang menyentuh hati. Sumber: unsplash.com/Xavier Mouton Photographie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kado ulang tahun bisa berupa puisi yang membuat terharu. Berikan puisi tentang ibu yang menyentuh hati sebagai hadiah ulang tahun alih-alih memberi benda yang sudah biasa.
ADVERTISEMENT
Kesan spesial dalam wujud puisi akan jauh lebih terasa mengharukan apalagi jika diiringi dengan musikalisasi menggunakan gitar akustik.

Puisi tentang Ibu yang Menyentuh Hati

ilustrasi puisi tentang ibu yang menyentuh hati. Sumber: unsplash.com/Omar Lopez
Dikutip dari buku Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa karya Dahlia Damayanti Sholikhah, dkk (2021: hal 2-3 & 20), tiga contoh puisi tentang ibu yang menyentuh hati antara lain:

1. Syair untuk Ibu oleh Amelia Zelianti

Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku Pengorbanan yang telah kau berikan untukku Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam Ku rebahkan kepalaku dipangkuanmu Aku merasakan hati yang penuh ketenangan Lewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu
Kau lah jantung dan hatiku Darahmu mengalir deras ditubuhku Semua tentang lukamu terikat dibatinku
Kutuliskan syair ini untukmu ibu Dengan bait yang langsung terhubung denganmu Dikiasi oleh goresan pena yang indah Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu
ADVERTISEMENT

2. Malaikat Tak Bersayap oleh Angelia Arum Arizana

Bidasan dirgantara menodong sebuah mata tua Menaruh aksentuasi pada wanita yang memarut muka Turut larat membeliak dedikasi kepada putra putrinya Memeras keringat dan senantiasa mengurut dada Sudah serasa bahara yang teramat biasa bagi dirinya
Durjana dunia telah menyulih resistansi raga
Menguruk cua menjadi kentara derana
yang menyatukan kalbu
Melegar profesi menyerak sang pembela barga
Tanpa basa basi mencerap sumbu mengggebu-gebu
Dia laksana pelita pada ketaksaan jiwa Senandungnya abadi merajai hati gembira Sosoknya mampu memberus sorotan seluruh pemirsa
Tertawan segala kiprah yang kejat berjibaku Malaikat tak bersayap, kupanggil ia dengan sebutan ibu

3. Ibu Matahariku oleh Eni Safitri

Katanya alarm terbaik adalah Ibu
Katanya berkeluh kesah ternyaman pada Ibu Katanya tak ada yang lebih dahsyat dari doa seorang Ibu Faktanya tidak ada yang tidak benar dari semua itu
ADVERTISEMENT
Ibu.....
Terimakasih karena yang sesungguhnya Tanpamu aku bukanlah apa-apa. Tanpamu hidupku tak akan bermakna Tanpamu duniaku tak ada artinya
Ibu....
Putri kecil mu yang dulu sangat manja Kini keadaan telah memaksanya untuk dewasa Belajar menjadi seperti Ibu Memberikan segala pengorbanan hanya untukku Ternyata aku belum mampu
Maafkanlah bu....
Terkadang hanya karena rutinitasku.
Aku tak sempat mengatakan rindu Ibu tetaplah menjadi matahariku Selalu berperan penting dalam hidupku. (IMA)