4 Puisi Bulan Februari Karya Penyair Tanah Air
Konten dari Pengguna
26 Januari 2023 7:39
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak suka puisi ? Hampir setiap orang menyukai sastra puisi. Setidaknya saat sedang jatuh cinta. Maka sederetan puisi akan melayang-layang di dalam pikiran. Di artikel ini akan diulas kumpulan puisi bulan februari yang merupakan karya para penyair tanah air.
ADVERTISEMENT
Membuat puisi itu sebenarnya mudah. Pasalnya setiap hal bisa dijadikan tema puisi. Seperti tema puisi bulan februari, atau tema sekolah, dan lain-lain. Menulis puisi hampir sama seperti menulis cerita. Bedanya dalam puisi kata-katanya lebih indah.
Baca juga : 4 Puisi Manja untuk Kekasih yang Romantis
4 Puisi Bulan Februari
Kumpulan puisi bulan Februari karya para penyair Indonesia seperti di bawah ini merupakan karya sastra yang bagus. Intinya, puisi karya para sastrawan Indonesia tidak kalah jika dibandingkan karya sastrawan negara lain.
Agar tidak penasaran silakan simak, inilah kumpulan puisi bulan Februari, yang merupakan karya para penyair tanah air Indonesia :
1. Februari
Karya : Goenawan Mohamad
“Lewat, lewat,”
seseorang berkata sopan kepada Waktu. Tapi dingin menyetop nya, kota menutup pintu.
Gedung-gedung masih mencoba
menyebutkan nama mereka kepada gelap. Tapi sejak Jalan 108
tak ada lagi percakapan
Bulan sepucat margarin dan tak bersuara.
Langit tak meleleh.
Rambu dan lampu membentuk deret huruf Mesir,
dan pada kilometer ke-enam
ada sinar terakhir,
mungkin terlontar ke tengah selat:
cahaya yang sepelan penari menirukan angsa.
"Lewat, lewat," seseorang berkata lagi
kepada Waktu.
Tapi laut menyedotnya dan menit membiru.
Kekal pun singgah sebentar
dan kota mendengarkan Ajal,
dari jauh,
seperti terompet pemburu...
ADVERTISEMENT
2. Februari 1965
Karya : Rita Oetoro
Sepi rasanya sore ini
memandang lewat jendela
anak kita baru saja dikebumikan
kau tahu — anak kita lelaki
dan telah kutuliskan sebuah sajak
(terbagi bianglala di angkasa
raihlah anakku!
sebab kasih dan nestapa kami
terlalu sandu buat diratapi)
3. Februari yang Ungu
Karya : Joko Pinurbo
Februari yang ungu berderai pelan sepanjang malam,
menyirami daun-daun kalender yang mulai kering.
Aku melangkah ke dinding, membetulkan penanggalan
yang tampak miring. “Jangan gemetar. Aku baik-baik saja.
Tua cuma perasaan,” kata kalenderku yang pendiam.
Kuhitung berapa tanggal telah tanggal, berapa pula
tinggal tangkai. Sambil menggigil kalenderku berpesan,
“Jangan mau dipermainkan angka. Tua cuma pikiran.”
Kalenderku suka tertawa membaca catatan yang kutulis
dengan tinta merah jingga: Ah, bulan terlambat datang.
Ah, bulan datang terlambat. Oh, datang bulan terlambat.
Februari yang ungu kuncup mekar sepanjang malam
pada tangkai-tangkai kalender yang mulai gersang.
ADVERTISEMENT
Sumber :
Kekasihku: Kumpulan Puisi Joko Pinurbo, Joko Pinurbo, 2004
4. Dua Puluh Lima Februari
Karya : Alex R. Nainggolan
Yang teringat adalah debar kelahiranmu
tangisan menerjang
setiap sudut rumah sakit
engkau, lelaki kecil
memanggil di lengkung tubuhku
remang cuaca seperti pendingin ruangan
yang sekejap mati
seperti penanda dari hari lahirmu
kini aku berenang di cahaya kota
ingin selalu tergesa ke rumah
bercanda riang denganmu
dan menimanmu dengan lagu haru
sebagaimana ayah dahulu
engkau, lelaki kecil
merenggut segala lelah dan tamakku
ah, betapa aku tak selesai
sekadar menghitung waktu lalu
alpa tak mendengar segala kisah-kisahmu
Beberapa contoh puisi bulan Februari karya penyair Indonesia seperti di atas bisa dijadikan referensi untuk caption media sosial atau tugas sekolah. Puisi juga salah satu karya sastra yang harus dilestarikan.
ADVERTISEMENT