Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
5 Pepatah Minang Penuh Makna yang Bisa Jadi Motivasi Hidup
2 Juni 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pepatah Minang terkenal memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk kehidupan. Pepatah ini masih dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau yang terus menjaga adat dan kebudayaannya.
ADVERTISEMENT
Terlebih pepatah tersebut juga bisa mengingatkan banyak orang untuk selalu berperilaku baik, khususnya saat hidup bermasyarakat. Karena itu, kata-kata yang ada di dalam pepatah dari Minangkabau bisa dipelajari oleh siapa saja.
Kumpulan Pepatah Minang Motivasional dan Penuh Makna
Kumpulan pepatah Minang di bawah ini penuh dengan makna kehidupan dan bisa menjadi motivasi hidup atau inspisari.
1. Adaik Sabuik tarapuang, adaik batu tabanam.
Artinya: berlian walau terkubur di dalam lumpur, tetap akan bercahaya jika suatu saat tersingkap.
Maksudnya, seseorang tidak perlu berlebihan dalam segala hal agar menjadi pusat perhatian dan terlihat menonjol. Sebab bagaimanapun keadaannya, seseorang yang sudah menarik tetap akan terlihat menarik di mata orang lain.
2. Kato malereng, bisonyo tajam.
Artinya: Kato malereng, bisa (racun)-nya sangat tajam.
Menurut buku Perempuan Volume 2 oleh Putri Wahyuni dkk (2021), kato malereng adalah perkataan yang sering diucapkan oleh ipar atau kerabat karena ada saudaranya yang saling menikahi. Sering kali, keduanya berbeda paham akibat lawan bicara tidak menangkap maksud kiasan yang diucapkan.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, seseorang harus selalu memikirkan setiap kata yang diucapkan agar mudah dipahami oleh orang lain. Dengan begitu, niat baik yang ada di balik setiap perkataan bisa tersampaikan.
3. Baumpaino tak bamiyang, bak bungo tak baduri.
Artinya: seseorang yang tidak memiliki sifat malu dalam hidupnya, baik perempuan atau laki-laki.
Maksudnya, seseorang harus memahami budaya masyarakat di tempat tinggalnya agar bisa menjaga ketertiban, kesejahteraan, dan juga kebahagiaan hidup hingga anak cucu, Untuk itu, seseorang harus memelihara akhlak dan budi dengan sifat malu.
4. Anak dipangku, kemenakan dibimbiang.
Artinya, Seorang laki-laki harus peduli dan bertanggung jawab pada anak sendiri dan juga kemenakannya (anak dari saudara perempuan).
Maksudnya, laki-laki harus membantu anak dan kemenankannya sampai mereka mampu berdiri sendiri. Bahkan jika sudah waktunya menikah namun masih belum kuat berdiri sendiri, harus dibantu.
ADVERTISEMENT
5. Samuik tapijak indak mati; alu tataruang patah tigo.
Artinya: Perempuan minang berjalan dengan penuh wibawa dan keanggunan di setiap langkahnya.
Maksudnya, seorang perempuan harus memperhatikan penampilan dan juga adabnya. Misalnya menggunakan pakaian yang baik agar bisa menjaga kehormatan diri sendiri. Sebab pakaian dapat menunjukkan kedalaman adab dan perilaku pemakainya. (Gil)