Contoh Puisi Wiji Thukul yang Wajib Dibaca Generasi Milenial

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi Wiji Thukul, sumber foto: Sumit Mathur/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi Wiji Thukul, sumber foto: Sumit Mathur/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wiji Thukul adalah salah satu tokoh penyair sekaligus aktivis yang lantang menyuarakan suara rakyat pada saat orde baru. Selain vokal pada pemerintah syair-syair puisinya juga penuh makna. Ada banyak puisi Wiji Thukul yang wajib dibaca oleh generasi millenial.
ADVERTISEMENT
Puisi-puisi tersebut berisi pesan untuk terus bersemangat menyuarakan kepentingan rakyat dan menjadi pemuda yang berguna bagi bangsa dan negara. Tentunya setiap puisi tersebut memiliki makna yang begitu mendalam.

Sekilas Tentang Puisi dan Contoh Puisi Wiji Thukul

Ilustrasi puisi Wiji Thukul, sumber foto: photoGraph/Pexels.com
Sebelum membahas mengenai contoh puisi, mari melihat lebih dulu sebenarnya apa yang dimaksud dengan puisi.
Dikutip dari buku Sukses Menulis Puisi karya Silfy Zahratun Nisa dkk., (Guepedia), puisi adalah sebuah karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung pikiran dan sebuah tanggapan.
Sementara itu dalam KBBI Online, dijelaskan bahwa puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Berdasarkan pengertian tersebut puisi memang sebuah karya sastra yang cocok untuk mengungkapkan perasaan atau membakar semangat. Berikut adalah contoh puisi Wiji Thukul dikutip dari buku Aku Ingin Menjadi Peluru karya Wiji Thukul, (2000).
ADVERTISEMENT

Peringatan

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat sembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat tidak berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!

Tentang Sebuah Gerakan

Tadinya aku pengin bilang
Aku butuh rumah
Tapi lantas kuganti
Dengan kalimat:
Setiap orang butuh tanah
Ingat: setiap orang!
Aku berpikir tentang
Sebuah gerakan
Tapi mana mungkin
Aku nuntut sendirian?
Aku bukan orang suci
Yang bisa hidup dari sekepal nasi
Dan air sekendi
ADVERTISEMENT
Aku butuh celana dan baju
Untuk menutup kemaluanku
Aku berpikir tentang gerakan
Tapi mana mungkin
Kalau diam?
Jadi, itu adalah dua contoh puisi Wiji Thukul yang wajib dibaca dan dipahami oleh generasi millenial. (WWN)