Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Contoh Rundown Acara Qurban sebagai Referensi
3 Juni 2024 22:28 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Raya Iduladha, adalah salah satu momen penting dalam kalender Islam. Pada hari ini, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah qurban sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah Swt. Dalam artikel ini akan membahas salah satu contoh rundown acara qurban .
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ejournal.upi.edu, dalam ajaran Islam , qurban disebut juga dengan Al-Udhhiyah dan Adh-Dhahiyyah, yang berarti binatang sembelihan seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing yang disembelih pada Hari Raya Iduladha.
Sejarah Hari Raya Qurban
Qabil dan Habil adalah dua anak dari Nabi Adam dan Hawa yang membuka sejarah qurban. Namun, poin penting dari pelaksanaan qurban baru dimulai pada masa Nabi Ibrahim.
Mengutip laman resmi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ibadah qurban diterapkan pada masa Nabi Ibrahim, ketika Allah Swt meminta Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim, untuk disembelih sebagai ganti dari kambing yang merupakan qurban.
Dalam kisah itu, diceritakan bahwa Nabi Ibrahim telah uzur usianya dan bersama istrinya belum memiliki seorang anak.
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim kemudian berdoa kepada Allah Swt untuk diberikan seorang putra laki-laki yang nantinya akan meneruskan perjuangannya menegakkan ajaran Allah Swt. Doa tersebut dikabulkan dan lahirlah Nabi Ismail.
Setelah Nabi Ibrahim melaksanakan sebuah tugas dari Allah Swt dan kembali ke Mekkah, ia mendapat perintah dalam mimpi untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim pun bersedia melaksanakan perintah ini sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah Swt, meskipun itu berarti mengorbankan anak yang sangat dicintainya.
Kisah tersebut menandai perjalanan qurban yang berlanjut dari satu masa ke masa lainnya hingga saat ini. Namun, selama perjalanan waktu yang panjang itu, ibadah qurban mengalami beberapa perubahan.
Perubahan ini disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad saw, yang menetapkan aturan dan tata cara qurban sebagaimana yang dikenal oleh umat Islam saat ini.
ADVERTISEMENT
Contoh Rundown Acara Qurban
Berikut ini merupakan salah satu contoh rundown acara qurban yang bisa menjadi referensi.
1. Pembukaan
07.00 - 07.10: Penerimaan Tamu dan Registrasi
Para tamu yang hadir disambut dengan hangat oleh panitia. Mereka melakukan registrasi untuk memastikan partisipasi yang tercatat dengan baik.
07.10 - 07.20: Pembukaan oleh MC
Acara dibuka secara resmi oleh pembawa acara yang menjelaskan tujuan dan susunan acara kepada para hadirin.
07.20 - 07.30: Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an dan Terjemahannya
Suasana diawali dengan kehadiran keharuman ayat-ayat suci Al-Qur'an yang memberikan ketenangan dan kekhidmatan bagi hadirin. Setelah itu, dilakukan juga terjemahan ayat-ayat tersebut agar maknanya bisa dipahami oleh semua pihak.
07.30 - 07.40: Sambutan Ketua Panitia
Ketua panitia memberikan sambutan, mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran semua tamu dan menyampaikan harapan akan berjalannya acara dengan lancar. Dia juga mengingatkan akan pentingnya semangat berbagi dan solidaritas sosial dalam pelaksanaan ibadah qurban.
ADVERTISEMENT
2. Ceramah atau Tausiyah
07.40 - 08.10: Ceramah oleh Ustadz (Tema: Makna dan Hikmah Qurban)
Sebuah ceramah disampaikan oleh seorang ustadz terkemuka, menyoroti makna dan hikmah di balik ibadah qurban. Para hadirin diajak untuk memahami bahwa qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga simbol dari kesediaan untuk berkorban demi kebaikan dan kesejahteraan bersama.
3. Prosesi Penyembelihan Hewan Qurban
08.10 - 08.20: Doa Sebelum Penyembelihan
Sebelum memulai proses penyembelihan, semua hadirin bersama-sama memanjatkan doa agar ibadah ini diterima oleh Allah Swt dan menjadi ladang amal yang berkah.
08.20 - 09.30: Penyembelihan Hewan Qurban oleh Petugas yang Ditunjuk
Proses penyembelihan dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh petugas yang telah ditunjuk. Hewan-hewan qurban yang telah disiapkan disembelih sesuai dengan syariat Islam, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan dan kebersihan lingkungan.
ADVERTISEMENT
4. Pengolahan dan Distribusi Daging Qurban
09.30 - 10.30: Pengolahan Daging (Pemotongan dan Penimbangan)
Setelah penyembelihan selesai, daging hewan qurban dipotong dan ditimbang dengan teliti oleh tim pengolahan yang terlatih. Langkah ini bertujuan untuk memastikan setiap bagian daging tersedia dalam proporsi yang tepat.
10.30 - 11.30: Pengemasan dan Persiapan Distribusi
Daging qurban kemudian dikemas dengan rapi dan siap untuk didistribusikan kepada penerima yang berhak. Para relawan bekerja sama dalam mengatur dan mempersiapkan paket-paket daging untuk pendistribusian.
11.30 - 12.30: Distribusi Daging Qurban kepada yang Berhak
Daging qurban dibagikan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Proses distribusi dilakukan dengan tertib dan adil, memastikan bahwa setiap keluarga mendapatkan bagian yang cukup dan berkualitas.
5. Penutup
12.30 - 12.45: Penutupan Acara dan Doa Bersama
ADVERTISEMENT
Acara ditutup dengan doa bersama, mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan dan memohon agar ibadah qurban kita diterima-Nya.
12.45 - 13.00: Ucapan Terima Kasih dari Ketua Panitia dan Pembagian Sertifikat atau Tanda Terima Kasih
Ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara qurban. Donatur dan petugas menerima apresiasi berupa sertifikat atau tanda terima kasih atas kontribusi mereka.
Catatan:
Waktu pada rundown ini bisa disesuaikan dengan kondisi dan jumlah hewan qurban yang akan disembelih. Pastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku jika acara dilakukan dalam situasi pandemi.
Tips Pelaksanaan:
Pastikan semua persiapan sudah dilakukan sehari sebelum acara, termasuk peralatan dan tempat penyembelihan. Koordinasi yang baik antara panitia sangat penting untuk kelancaran acara.
ADVERTISEMENT
Libatkan komunitas sekitar untuk membantu proses distribusi agar lebih efisien. Selalu menjaga kebersihan dan keselamatan selama proses penyembelihan dan pengolahan daging.
Makna Kisah Kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Kisah Nabi Ibrahim a.s. dan putranya, Nabi Ismail a.s., adalah salah satu narasi yang paling berkesan dalam tradisi Islam.
Mengandung makna yang mendalam, kisah ini mengajarkan banyak hal tentang pengorbanan, ketaatan, dan ketakwaan. Melansir laman resmi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), berikut adalah beberapa makna penting yang bisa diambil dari peristiwa tersebut:
1. Pembelajaran Sosial Antarumat Manusia
Dari kisah kurban, umat Muslim diajarkan untuk memperkuat solidaritas sosial. Islam selalu mendorong umatnya untuk mengutamakan rasa kebersamaan dan saling membantu antar sesama manusia.
Kurban menjadi momen untuk berbagi, khususnya dengan mereka yang kurang mampu, sehingga tercipta keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
2. Peningkatan Kualitas Diri
Ibadah kurban tidak hanya berfungsi sebagai ritual tahunan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri.
Dengan berkurban, seorang Muslim dapat menumbuhkan rasa empati terhadap orang lain, mengendalikan ego dan nafsu, serta meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya berbagi.
Kurban mengajarkan umat Muslim untuk berbuat baik dan memperhatikan kebutuhan orang lain, yang pada akhirnya memperbaiki karakter dan moral individu.
3. Jalan Menuju Ketakwaan
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah teladan ketaatan yang luar biasa kepada Allah Swt. Ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih putranya, Ismail, beliau menunjukkan kepatuhan total kepada Sang Pencipta.
Meskipun perintah tersebut sangat berat, Nabi Ibrahim bersedia melaksanakannya sebagai bukti ketaatan dan keimanannya. Dari kisah ini, umat Muslim diajarkan untuk selalu patuh dan taat kepada Allah, meskipun menghadapi ujian yang berat.
ADVERTISEMENT
Ketaatan dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah cerminan ketakwaan yang sejati.
Kisah ini tidak hanya menjadi sejarah yang diceritakan ulang setiap tahun, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Melalui kurban, setiap Muslim diingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Syarat dan Tata Cara Penyembelihan Kurban
Hari Raya Iduladha menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah kurban.
Untuk memastikan ibadah kurban dilakukan sesuai dengan syariat Islam, perlu memahami syarat dan tata cara penyembelihan hewan kurban. Berikut adalah panduan lengkapnya:
Syarat Penyembelihan Kurban
1. Waktu Penyembelihan
Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada Hari Raya Iduladha dan hari-hari tasyrik setelahnya. Ibadah ini dimulai dari pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari tanggal 13 Zulhijah.
ADVERTISEMENT
2. Penyembelih
Penyembelih harus beragama Islam, baligh, dan memiliki kemampuan untuk menyembelih. Ia harus membaca Bismillah dan berniat atas nama orang yang berkurban.
3. Alat Penyembelihan
Alat yang digunakan harus tajam dan bisa berbahan besi, bambu, kaca, atau material tajam lainnya. Tidak diperkenankan menggunakan alat dari tulang, kuku, atau gigi.
4. Tujuan Penyembelihan
Penyembelihan dilakukan dengan tujuan yang diridai Allah Swt, bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat syirik seperti tumbal atau sajian untuk berhala.
Tata Cara Penyembelihan Kurban
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyembelih hewan kurban:
1. Membaringkan Hewan
Baringkan hewan kurban dengan posisi lambung kirinya di tanah dan wajahnya menghadap kiblat.
2. Mengikat Kaki Hewan
Ikat semua kaki hewan kecuali kaki kanan bagian belakang. Hal ini untuk meminimalkan gerakan hewan dan memudahkan proses penyembelihan.
ADVERTISEMENT
3. Mengendalikan Hewan
Letakkan kaki penyembelih di atas leher atau wajah hewan untuk mencegah hewan menggerakkan kepalanya.
4. Membaca Doa dan Niat
Sebelum menyembelih, bacalah bismillah, salawat, dan takbir. Jika orang lain yang menyembelihkan, sebutkan nama-nama orang yang berkurban.
5. Mengasah Pisau
Pastikan pisau yang digunakan tajam untuk mempercepat dan memperlancar proses penyembelihan serta mengurangi rasa sakit pada hewan.
6. Proses Penyembelihan
Mulai menyembelih hewan dengan memotong tiga saluran utama di leher: saluran napas (trakea), saluran makanan (esofagus), dan pembuluh darah utama (arteri karotis dan vena jugularis).
Proses ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar hewan tidak mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
Contoh rundown acara kurban ini tidak hanya menjadi sarana untuk menjalankan ibadah dengan benar, tetapi juga mempererat solidaritas di antara umat Muslim.
ADVERTISEMENT