Puisi tentang Warna Biru dan Jingga yang Penuh Makna

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
Konten dari Pengguna
29 Mei 2023 14:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puisi tentang Warna Biru    Sumber www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puisi tentang Warna Biru Sumber www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warna dapat dijadikan inspirasi bagi seorang seniman. Banyak karya seni yang menjadikan warna sebagai temanya, contohnya puisi tentang warna biru.
ADVERTISEMENT
Warna alam seperti biru, hijau, dan jingga banyak dipilih sebagai latar belakang suatu karya. Tidak heran karena alam merupakan hal yang dekat di kehidupan manusia.

Puisi tentang Warna Biru dan Jingga

Ilustrasi Puisi tentang Warna Biru Sumber www.unsplash.com
Warna biru dan jingga adalah simbol ketenangan dan kedamaian. Berdasarkan buku Antologi Puisi Percik Api di Sore Hari yang disusun oleh Sri Purwanti (2020:11), berikut ini adalah puisi tentang warna biru dan jingga yang romantis dan penuh makna untuk bahan inspirasi.
Tulusnya Langit Biru
Warna jingga yang pernah terukir berganti kuning. Warna kuning yang telah terpahat berganti orange. Warna krem yang telah terpatri berubah kelabu.
Dulu, pernah kau beri warna biru. Tulus dari kalbu. Kau tahu? Warna biru itu sesuatu. Warna biru itu tak pernah menipu. Warna biru itu tak pernah berlalu.
ADVERTISEMENT
Karena..... Warna biru itu tak pernah berubah. Dulu, sekarang, atau esok lusa. Seperti laut tak pernah lepas dari genggaman warna. Yang tak mau pergi walau menit datang dan pergi.
Dalam Pelukan Biru
Karya: Novi Indrastuti
Biru air bersimpuh, di kaki gunung hijau. Membasuh dahaga pertemuan dan memerdekakan jiwa, dari selisat kembang rindu.
Biru memeluk gunung, meneduhkan renjana. Bergelora meredam bara, nyala emosi yang menggersangkan jiwa.
Biru merengkuh gunung, menyimakjan getir tersembunyi. Menuntun gemulai liuk, mata pena membatik untaian aksara jiwa, menjelmakan syair yang mengalir.
Warna Kita
Tuhan... Kau beri warna jingga pada rembulan. Kau beri terang pada matahari. Kau beri cemerlang pada bintang
Tuhan.... Jingga itu telah hilang. Terang itu gelap dalam sekejap. Cemerlang itu mendadak kelabu.
ADVERTISEMENT
Kini tak tahu lagi jingga itu seperti apa? Sangsi dalam dada. Tak mengerti terang itu masihkah ada? Ragu di dada.
Apakah cemerlang masih di sana? Entah pergi ke mana. Jika jingga masih tetap di sana. Terang pasti akan sama. Jika cemerlang masih bercahaya. Pasti kelabu akan sirna.
Demikian puisi tentang warna biru dan jingga yang syahdu dan menghanyutkan. Puisi-puisi ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penulisan karya sastra dengan tema warna.(DIK)