5 Pemeriksaan Kesehatan Pranikah yang Sebaiknya Dilakukan Calon Pengantin

Intan Fatimah Azzahra
Bidan - Health, Beauty, and Self Development Enthusiast
Konten dari Pengguna
24 Juli 2023 4:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Fatimah Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemeriksaan kesehatan sebelum mengajukan berkas ke KUA diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan kedua calon pengantin. Apakah salah satu atau kedua mempelai layak untuk melangsungkan perkawinan yang sehat atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan ini juga sebagai salah satu cara untuk mengetahui status kesehatan antar mempelai sehingga memungkinkan antar mempelai untuk meningkatkan kualitas kesehatannya. Maka dari itu, alangkah baiknya pemeriksaan ini dilakukan tiga sampai enam bulan sebelum tanggal pernikahan.
Tidak hanya wanita yang akan menjadi calon ibu, tes kesehatan sebelum menikah pada pria juga perlu dilakukan guna mengetahui risiko masalah kesehatan masing-masing individu.
Lantas, pemeriksaan apa saja yang akan dijalankan oleh pasangan calon pengantin? Berikut daftar tes kesehatan yang harus dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan dan sebagai syarat mengajukan pernikahan pada KUA.

1. Pemeriksaan Status Imunisasi TT

Ilustrasi imunisasi TT. Foto: pixabay.com
Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) diperuntukkan calon pengantin perempuan untuk menilai status TT yang pernah diberikan, biasanya anda akan di tanyakan oleh petugas kesehatan mengenai status TT anda, dan petugas kesehatan akan memfasilitasi untuk diberikan imunisasi jika status imunisasi TT anda belum sampai ke TT5.
ADVERTISEMENT

2. Pemeriksaan Darah

Ilustrasi pemeriksaan darah. Foto: pixabay.com
Serangkaian tes darah yang akan dilakukan pada kedua calon pengantin mencakup pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb), golongan darah dan rhesus untuk mengetahui risiko thalasemia, anemia, dan kecocokan rhesus yang akan berdampak pada ibu serta sang anak kelak. Selain itu dilakukan pengecekan kadar gula dalam darah untuk mengetahui risiko penyakit tidak menular.

3. Pemeriksaan Triple Eliminasi

Ilustrasi pemeriksaan IMS. Foto: pixabay.com
Pemeriksaan triple eliminasi meliputi pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Sifilis yang dilakukan pada calon pengantin pria dan wanita. Karena penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual yang memungkinkan bila salah satu pasangan terkena penyakit tersebut, pasangannya akan mengalami penyakit serupa.
Selain dari itu, jika salah satu pasangan menderita penyakit tersebut, sangat memungkinkan untuk dilakukan pengobatan dan perencanaan pernikahan yang sehat.
ADVERTISEMENT

4. Tes Urine

Ilustrasi pemeriksaan urin. Foto: pixabay.com
Tes urine atau pemeriksaan air seni dilakukan untuk pemeriksaan kadar hormon HCG untuk wanita dan memastikan bahwa wanita tersebut tidak sedang hamil, serta pemeriksaan penyakit sistematik atau metabolik yang dilakukan penilaian berdasarkan warna dan bau urine.

5. Psikologi

Ilustrasi konseling. Foto: pixabay.com
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium di atas, pemeriksaan psikologi juga penting untuk kesiapan mental menjelang pernikahan, persiapan mental menjadi seorang suami istri dan persiapan menjadi orang tua. Pemeriksaan psikologi dilakukan oleh psikolog yang akan membantu memfasilitasi perencanaan keluarga sehat.
Itulah lima tes kesehatan pranikah yang akan anda jalani bersama dengan pasangan sebagai syarat melangsungkan pernikahan dari KUA.
Tujuan dari pemeriksaan kesehatan pranikah ini adalah agar dapat melakukan pencegahan dan penanganan masalah kesehatan sedini mungkin agar rencana untuk membangun keluarga sehat dan bahagia akan terwujud dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah bersama pasangan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, ya!