Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Iya, Gue Gendut, tapi Apa Gue Harus Terus Dibully di Sosial Media?
12 Januari 2017 21:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari Intan Kemala Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

"Kak, aku punya badan gendut, aku sering banget di-bully sama temen dan keluargaku sendiri. Emang salah ya kak badanku gendut?"
ADVERTISEMENT
"Aku mau curhat kak aku sedih banget kenapa aku dibully gara-gara badanku gede. Aku minder gak punya temen gak ada yang mau ajak aku main"
"Kak, aku cerita sama kakak aja, badanku gede aku disuruh ngurusin bahkan orangtuaku bilang kalo aku nggak kurus gak boleh pulang ke rumah, aku gak tau lagi harus cerita ke siapa"
No, gue nggak ngarang kalimat-kalimat ini. Ini adalah beberapa curhatan yang gue terima melalui direct message Instagram gue hampir setiap hari.
Selain curhat, mereka juga mau minta tips gimana caranya biar tetap percaya diri alias PD untuk taking pictures seluruh badan tanpa harus minder dengan badannya sendiri--oke, ini gue akan bahas nanti ya.
ADVERTISEMENT
Back to topic, sering banget orang-orang bertubuh besar jadi bahan bercandaan. Ada juga yang jadi bahan olok-olokan untuk jualan produk pelangsing.
Seperti ini:

Ini gue ambil dari Facebook-nya mbak Ririe Bogar, ketua Xtra Large Indonesia. Tulisannya:
"Ada kebo lagi reuni sama temen-temennya. Ups, salah abis badannya obesitas semua. Ujung-ujungnya nawarin produk pelangsing."
Please deh, kalau mau jualan mbok ya cerdas dikit. Emang dengan bully orang gendut dijamin kamu akan dapet pelanggan banyak? Belom tentu, cuy!
Contoh lainnya, di akun sosial media gue sendiri, walaupun udah enggak terlalu sering, tapi masih ada aja beberapa kata-kata seperti:
"Gendut banget sih, kepedean"
"Sok cantik lo gendut"
"Duh semoga gue nggak kaya gini"
ADVERTISEMENT
"Yaelah daripada foto2 badan mending kurusin badan kali,"
Gini sih, gue sama sekali enggak masalah kalau memang ada yang menyinggung badan gue yang gendut. Karena gue sadar, gue memang gendut.
Tapi gue, atau siapapun lo yang juga merasa gendut pasti punya hati, dan ngerasa sakit hati kan kalau dikatain?
Gue ambil positifnya aja, mungkin mereka seperti itu ada alesannya.
Satu, emang cuma iseng dan nggak ada kerjaan. Dua, emang sentimen banget sama orang gendut. Tiga, emang bawaan dirinya nyinyir dan kerjaannya julitin orang mulu. What a life! :")
Tapi menurut gue caranya kurang tepat. Padahal kan bisa dibilangin baik-baik, bukan dengan nyinyir atau ngatain seperti itu.
Iya gue tahu banget gue gendut, gendut enggak sehat (siapa bilang? you did not know me baby, you did not know what I've been through and what was my story so please no judge), tapi apakah gue harus terus-terusan di-bully?
ADVERTISEMENT
Di sosial media pula.
Bukankah kita tidak pernah bertemu sebelumnya?
Why you're hating me because I am fat? Apa karena badan gue gendut dan itu adalah suatu hal yang mengganggu penglihatan lo? Can't answer this, you have the right answer. *benerin kudungan*

*muka nyureng ini buat selingan aja, enggak usah di-bully juga please, lol*
So, untuk lo yang ngerasa atau pernah di-bully di sosial media, karena gendut atau tidak, saran gue satu: diemin aja.
Enggak perlu lo buang-buang waktu untuk balesin komen yang ngebully lo, enggak perlu dimasukin ke hati karena lo pun enggak kenal siapa dia, enggak perlu dendam juga sama yang bully lo, karena bisa aja dia sirik sama lo.
ADVERTISEMENT
Mungkin saja dia ngebully sana-sini untuk menutupi kekurangan dirinya sendiri. Sedih. Orang seperti itu harusnya dikasihani.
Itu yang gue terapkan selama ini. Percaya atau enggak, it works. Gue jadi lebih bodo amat dan enggak ambil hati. Tapi itu jadi pecutan semangat untuk gue lebih percaya diri lagi dan lebih berprestasi lagi.
Gue punya kesempatan nunjukin kalau gue bisa melakukan sesuatu yang besar, meskipun gendut. I mean, please, fat it's just word. Like short, tall, thin, dark. Sama-sama sebuah kata.
Catet ya wahai wanita bertubuh gendut, badan kita memang besar, tapi hati kita harus lebih besar lagi menerima ucapan apapun yang ditujukan untuk kita! Pasti bisa kan?
xoxo,
kemalasari :)
ADVERTISEMENT