Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Krachap, Operasi Bibir Mirip Tanduk Kerbau yang Populer di Thailand
1 Mei 2017 16:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Selain Korea Selatan, Thailand juga terkenal dengan dunia operasi plastiknya. Belum lama ini, muncul tren operasi plastik untuk membuat bagian bibir atas agar berbentuk seperti tanduk kerbau. Prosedur kecantikan ini cukup populer di kalangan wanita Thailand.
ADVERTISEMENT
Dikenal dengan prosedur 'buffalo nut' atau "krachap lips", operasi plastik ini sejatinya telah banyak dilakukan oleh para wanita Thailand sekitar empat atau lima tahun lalu. Tidak jelas sejak kapan tren tersebut pertama kali muncul, namun pada sebuah forum operasi plastik di internet, prosedur krachap lips ini mulai mencuat pada 2009.
Kala itu, banyak wanita Thailand yang ingin memiliki wajah mirip seperti aktris terkenal Patcharapa “Aum” Chaichua. Namun karena hasilnya semakin kurang memuaskan, para dokter bedah berharap prosedur tersebut tidak diminta lagi oleh banyak orang.
"Ini adalah masalah berskala nasional. Aku menyalahkan internet untuk hal ini. Terkadang aku membutuhkan waktu 30 menit untuk membujuk pasien agar tidak melakukannya, tapi mereka akhirnya melakukan operasi tersebut di tempat lain. Lip reduction tidak bagus untuk semua orang," tutur dokter bedah plastik Chamnong Chirawichada kepada Bangkok Post .
ADVERTISEMENT
Wanita yang melakukan operasi krachap lips sangat mudah ditandai. Bagian tengah di bibir atasnya terlihat lebih maju dan lancip karena pengurangan jaringan di bagian kiri dan kanan sehingga membuat bibir terlihat lebih tipis.
Permasalahan yang muncul bukanlah dari bentuknya, melainkan komplikasi yang bisa terjadi ketika para wanita tersebut membuat bibir mereka terlalu tipis. Tak dapat dipungkiri, bibir tipis sangat populer di Negeri Gajah Putih itu sehingga ketika pengurangan jaringan bibir terlalu ekstrem, kedua bibir tidak mengatup atau menutup secara sempurna atau bibir seolah 'menghilang' saat tersenyum.
Dokter Chamnong mengklaim bahwa ia telah menolak ratusan permintaan operasi krachap selama lima tahun terakhir, bahkan harga operasi tersebut dibuat menjadi dua kali lipat agar wanita tidak melakukannya. Namun permintaan itu sangat banyak, hingga akhirnya orang-orang melakukannya di dokter lain.
ADVERTISEMENT
"Ketika saya menghadiri konferensi, tidak ada satupun yang menyebutkan lip contouring atau krachap lips, itu hanya populer di Thailand," lanjut Dokter Chamnong lagi.
Dokter bedah plastik asal Thailand lainnya, Pusit Jittilaongwong, mengakui bahwa operasi bibir atas itu menjadi 90 persen dari penghasilannya. Meski biaya yang dipatok sangat mahal, yakni 30 ribu baht (Rp 11,5 jutaan) per bagian bibir atau 55 ribu baht (Rp 21,2 jutaan) untuk kedua bibir, namun prosedur ini masih banyak diminati oleh kliennya yang 70 persen wanita.
"Faktanya, orang-orang Thailand sangat mudah terpengaruh tren dan kepercayaan tertentu, sedangkan klinik kecantikan bertambah kaya dengan prosedur tersebut. Ditambah lagi pengaruh dari internet tentang krachap lips yang seperti hipnotis kepada diri sendiri, mereka percaya bentuk bibir seperti itu terbilang cantik, sedangkan bentuk bibir lainnya kurang menarik," terang dokter bedah plastik lainnya, Adunchai Thammasangsert.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mengaku sudah terkena efek buruk dari krachap lips ini. Senyum yang tidak simetris, timbul keloid, muncul jaringan baru yang menyakitkan hingga tidak bisa menutup bibir mereka dengan benar.
Kebanyakan dari mereka akhirnya terpaksa operasi plastik lagi untuk membetulkan bentuk bibir. Namun para dokter bedah plastik mengatakan bahwa bibir yang sudah ditipiskan terlalu tipis tidak bisa kembali lagi ke bentuk aslinya.
Bagaimana pendapatmu mengenai fenomena ini?