Konten dari Pengguna

Di Mana Suara UKM Lingkungan Kampus Dalam Krisis Pemanasan Global?

Intan Komariah
Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
24 Juni 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Komariah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ini merupakan hasil karya penulis lewat aplikasi canva
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini merupakan hasil karya penulis lewat aplikasi canva
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tulisan ini akan memuat ungkapan tentang mengapa UKM Lingkungan di kampus tidak lantang, kurang semangat dan tidak berani melawan pemanasan global? Pemanasan global sudah menjadi permasalahan yang serius dihadapi oleh bumi, diakibatkan oleh aktivitas manusia yang semakin tidak terkendali dan mengancam kelangsungan hidup manusia. Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
ADVERTISEMENT
UKM Lingkungan adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Organisasi mahasiswa yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan penanggulangan isu-isu lingkungan. UKM Lingkungan kampus masih belum menunjukkan aksi nyata dalam menyuarakan kepedulian nya terhadap pemanasan global yang semakin krisis. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa UKM Lingkungan di kampus terkesan diam dan tidak aktif dalam menanggapi krisis pemanasan global ini?
Secara umum, UKM lingkungan kampus memiliki kontribusi dan pontensi besar untuk menjadi agen yang memberikan perubahan dalam mengatasi krisis pemanasan global. Mereka dapat melakukan kegiatan positif mulai dari kegiatan seminar, edukasi, advokasi dan aksi nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.
Namun, hal ini tidak mudah untuk dilakukan dalam praktiknya, suara UKM Lingkungan kampus belum cukup terdengar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
ADVERTISEMENT
1. Kurang dukungan dari pihak universitas:
Masih banyak universitas yang tidak memberikan kesempatan mahasiswanya untuk bersuara serta kurangnya dukungan yang menjadi penghambat mulai dari dukungan dana, fasilitas maupun akses informasi.
2. Kurangnya sumber daya manusia:
Banyak UKM lingkungan kampus yang kekurangan anggota aktif yang siap meneruskan perjuangan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya minat mahasiswa terhadap isu lingkungan, kesibukan akademis, dan kurangnya informasi tentang kegiatan UKM lingkungan kampus.
3. Kurangnya koordinasi dan kolaborasi:
UKM lingkungan kampus di berbagai universitas bekerja secara sendiri-sendiri tanpa adanya koordinasi dan kolaborasi yang efektif. Hal ini membuat mereka menjadi kurang kuat dan berpengaruh dalam memperjuangkan isu lingkungan.
Meskipun banyaknya faktor yang menjadi penghambat tetapi, masih banyak UKM Lingkungan yang aktif dan berdedikasi dalam menjalankan program-program mereka. Dibawah ini adalah beberapa contoh UKM Lingkungan kampus yang aktif di indonesia:
ADVERTISEMENT
1. Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (LHG UGM)
2. Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) Universitas Indonesia
3. Forum Mahasiswa Pecinta Alam (Fompa) Universitas Brawijaya