Konten dari Pengguna

Memilih Sekolah Untuk Anak

Ipan Setiawan
Pengajar mata pelajaran sosiologi SMAN 25 Garut
19 Januari 2025 10:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ipan Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi memilih sekolah, sumber:https://cdn.pixabay.com/photo/2023/08/31/15/37/ai-generated-8225400_960_720.png
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi memilih sekolah, sumber:https://cdn.pixabay.com/photo/2023/08/31/15/37/ai-generated-8225400_960_720.png
ADVERTISEMENT
Tidak lama lagi tahun ajaran baru akan segera tiba, para orang tua yang anaknya akan memasuki usia sekolah atau yang akan pindah ke jenjang baru yang lebih tinggi harus mulai putar otak untuk menentukan sekolah mana yang tepat. Memilih sekolah memang gampang-gampang susah, selain harus tepat dengan kondisi dan karakter anak, juga harus sesuai dengan kemampuan dan kondisi orang tua, terutama terkait kemampuan finansial dan jarak sekolah dari rumah.
ADVERTISEMENT
Untuk itu orang tua tidak ada salahnya melakukan observasi sekolah, untuk memastikan kondisi sekolah sesuai dengan kondisi ideal yang kita inginkan. Nah, apa saja yang perlu diobservasi?
Dikutip dari Aischa Revaldi dalam bukunya Memilih Sekolah untuk Anak berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi sekolah:
Lokasi Sekolah dan Lingkungan
Lokasi yang dimaksud adalah jarak sekolah dari rumah, ketersediaan sarana transportasi, dan lingkungan sekolah. Kalau sekolah terlalu jauh jaraknya dari rumah, tentu akan membutuhkan waktu tempuh yang lama, dan akan menguras energi anak Anda untuk pulang pergi sekolah-rumah setiap harinya. Selain itu lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan, apakah berada di lingkungan alam terbuka, padat penduduk, perkotaan atau pedesaan, pinggir jalan atau masuk ke dalam gang. Lingkungan sekolah perlu diperhatikan menyangkut suasana belajar dan keamanan sekolah.
ADVERTISEMENT
Sarana Fisik
Sarana fisik perlu untuk dicermati ketika kita memilih sekolah. Mulai dari bangunan, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium, kamar kecil, tempat ibadah, sarana olahraga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas sampai alat peraga edukasi. Namun, jangan lupa juga perhatikan bagaimana sekolah mengelola sarana tersebut seperti pemeliharaan, keamanan, kebersihan, kelayakan, serta kesesuaian dengan tingkat intelektualitas anak dan visi pendidikan yang ditawarkan.
Visi dan Misi Sekolah
Dari visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana tujuan dan profil keluaran yang diinginkan oleh sekolah. Kita bisa memotret visi dan misi ini dari sisi tujuan kita menyekolahkan anak, seperti aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian, dan kewirausahaan. Perlu jadi catatan untuk kita adalah bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang mengakomodir semua jenis kecerdasan atau semua jenis potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak.
ADVERTISEMENT
Porsi Pendidikan Agama
Pendidikan agama penting karena agama berkaitan dengan pendidikan moral yang berbasis pada keyakinan yang memberikan panduan spiritual ketika seseorang menghadapi tantangan zaman yang kadang kala sulit dijawab oleh rasionalitas. Ketika rasio manusia mentok dan tidak lagi bisa menjawab permasalahan maka disinilah agama sangat berperan dalam menyelamatkan hidup seseorang untuk tetap tenang dan menikmati hidupnya, sambil tetap bergerak menuntaskan masalah-masalah yang ada.
Profil Pendidik
Guru adalah ujung tombak dalam pengajaran di sekolah. Oleh karenanya kita sebagai orang tua patut mengetahui dari mana asal mereka dan seberapa besar cintanya terhadap pendidikan untuk mencetak generasi penerus yang didambakan. Kompetensi seorang guru paling tidak ada tiga yaitu kompetensi pedagogik/kemampuan mendidik, kompetensi profesional, kemampuan berkaitan dengan bidang pengajaran yang diampunya dan profesinya, dan kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi dengan siswa, rekan kerja dan atasan.
ADVERTISEMENT
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum bisa dikatakan sebagai jantungnya pendidikan karena di dalamnya berisi perencanaan pembelajaran yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan dan dialami peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan. Ada sekola yang menerapkan hanya satu kurikulum saja, biasanya kurikulum pemerintah, namun ada juga sekolah yang menerapkan dua bahkan tiga kurikulum dalam satu sekolah, seperti kurikulum yayasan dan yang lainnya.
Ketertiban dan Kebersihan Sekolah
Kondisi sekolah yang nyaman, teduh, tenang, tertib, dan lingkungan yang bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran. Berbeda dengan sekolah yang terkesan kumuh, gersang, gaduh, penempatan perabot sekolah yang semrawut, dan tidak ada kedisiplinan yang diterapkan.
ilustrasi ketertiban & kebersihan di sekolah, sumber:https://cdn.pixabay.com/photo/2024/03/27/15/19/ai-generated-8659303_1280.jpg
Prestasi dan Keberhasilan Alumninya
Misalkan ada dua sekolah: satu sekolah banyak meluluskan alumni-alumni yang berprestasi. Alumninya banyak diterima di perguruan tinggi negeri favorit, baik di dalam maupun luar negeri. Sedangkan sekolah yang satunya lagi alumninya biasa biasa saja, bahkan tidak ada yang mengukir prestasi apapun. Maka secara manusiawi kita tentu akan memilih sekolah yang sudah terbukti meluluskan siswa-siswa berprestasi, karena bukti nyata adalah bahasa terkuat yang mudah dipahami dari sekedar retorika iklan pendidikan apapun.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan observasi, Ayah dan Bunda berdiskusi bersama dengan melibatkan anak untuk menentukan sekolah yang tepat. Dengan dilakukannya observasi sekolah, kita tidak lagi menentukan tempat sekolah berdasarkan perkiraan tetapi berdasarkan data-data yang diperoleh sehingga akan lebih objektif dalam memutuskan pilihan sekolah.