Masuknya Islam di Indonesia

Setiaji Zaeni Miftahulbowo
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
27 Januari 2022 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Setiaji Zaeni Miftahulbowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/silhouette-muslim-man-having-worship-praying-1703747581
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-photo/silhouette-muslim-man-having-worship-praying-1703747581
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam adalah agama yang dominan di Indonesia dan juga memiliki populasi muslim lebih besar daripada negara lain di dunia. Dengan sekitar 202,9 juta diidentifikasi sebagai muslim pada 2019.
ADVERTISEMENT
Mayoritas menganut tradisi Muslim Suni terutama mazhab Syafi'i, meskipun beberapa mengikuti cabang lain dari Islam non Suni, terutama Syiah. Jumlah Syiah sekitar 1 juta, sedangkan jumlah Ahmadiyah sekitar 0,5 juta.
Penyebaran Islam
Saat itu pedagang muslim Arab masuk ke Indonesia pada awal abad ke-8. Penduduk sejarah Indonesia adalah Animis, Hindu dan Buddha. Namun baru pada akhir abad ke-13 penyebaran Islam dimulai. Disana menyebar, meskipun pada awalnya dikenalkan melalui pedagang muslim Arab, lalu membanjiri masyarakat Indonesia disaat penguasa lokal dan bangsawan mulai mengangkat agama, kemudian rakyat mereka akan mencerminkan konversi mereka.
Penyebaran Islam berlanjut disaat pedagang muslim menikahi wanita lokal dengan beberapa pedagang kaya. Oleh karena itu, didorong oleh meningkatnya hubungan perdagangan di luar nusantara secara umum. Para pedagang dan bangsawan kerajaan besar adalah yang pertama mengambil agama baru. Kerajaan yang dominan termasuk Mataram di Jawa Tengah, kesultanan Ternate dan Kepulauan Tidore.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-13, Islam telah berdiri di Sumatera Utara oleh keempat belas di Timur Laut Malaya, Brunei, Barat Daya Filipina dan di antara beberapa pelayan dalem Jawa Timur. Dan kelima belas di Malaka dan daerah lain di Semenanjung melalui asimilasi abad ke-16. Saat ini, hanya Bali yang mempertahankan mayoritas Hindu dan pulau-pulau terluarnya, sebagian besarnya tetap menganut animisme, tetapi akan mengangkat Islam dan Kristen pada abad ke-17 dan ke-18.
Selama proses ini, pengaruh budaya dari era Hindu Buddha sebagian besar ditoleransi atau dimasukkan ke dalam ritual Islam. Meskipun merupakan salah satu perkembangan paling bermakna dalam sejarah Indonesia, bukti sejarahnya masih terkotak-kotak dan umumnya tidak informatif sehingga pemahaman tentang masuknya Islam ke Indonesia telah terbatas.
ADVERTISEMENT
Ada perdebatan yang cukup besar di antara para sarjana tentang kesimpulan apa yang dapat ditarik tentang konversi masyarakat Indonesia. Bukti utama, setidaknya dari tahap awal proses ialah batu nisan dan beberapa akun musafir, tetapi ini hanya dapat menunjukkan bahwa muslim asli berada di tempat tertentu pada waktu tertentu. Bukti ini tidak dapat menjelaskan hal-hal yang lebih rumit, seperti bagaimana gaya hidup dipengaruhi oleh agama baru atau seberapa dalam pengaruhnya terhadap masyarakat.