Konten dari Pengguna

Self-Care Agency Perempuan

Ira Purnamasari
Dosen D3 Keperawatan FIK UMSurabaya Magister Keperawatan UNAIR
1 September 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ira Purnamasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumentasi pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
dokumentasi pexels.com
ADVERTISEMENT
Pada bulan kemerdekaan ini, apakah perempuan sudah merdeka dari segala macam penyakit yang menghantuinya. Perempuan dengan keunikannya sebagai manusia yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Membahas tentang perempuan dan kesehatannya, sangat erat kaitannya dengan fungsi biologis. Perempuan sebagai makhluk yang istimewa karena melahirkan generasi penerus bangsa dari rahimnya. Memiliki organ-organ tubuh istimewa yang tidak dimiliki oleh laki-laki, turut menjadikan perempuan berisiko dengan penyakit-penyakit yang menghantuinya.
ADVERTISEMENT
Teori keperawatan perawatan mandiri (self-care) yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem tahun 1971. Menyebutkan bahwa “Self-care is the production of actions directed to self or to the environment in order to regulate one’s functioning in the interest of one’s life, integrated functioning and well-being” dari pernyataan di atas, self-care diartikan sebagai wujud perilaku seseorang dalam menjaga kehidupan, kesehatan, perkembangan, dan kehidupan di sekitarnya (Baker & Denyes, 2008). Self-care merupakan perilaku yang dipelajari dan merupakan suatu tindakan sebagai respons atas suatu kebutuhan (DeLaune & Ladner, 2002). Pada konsep self-care, menitikberatkan bahwa seseorang harus dapat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan self-care untuk dirinya sendiri dan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk kesehatannya, kebutuhan seseorang untuk terlibat dalam perawatan diri dan mendapatkan perawatan, berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan individu, bergantung pada kebiasaan seseorang, kepercayaan yang dimiliki dan budaya, termasuk biopsikososial-spiritual.
ADVERTISEMENT
Perempuan dengan penyakit kronis seperti kanker serviks atau leher rahim memiliki masalah yang cukup kompleks. Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks juga mengancam jiwa. Biasanya perempuan baru merasakan adanya kanker di tubuhnya setelah muncul tanda dan gejala yang cukup parah. Karena pada umumnya, perempuan yang memiliki lesi pra-kanker atau kanker serviks stadium awal tak merasakan keluhan apa pun. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada bagian serviks atau leher rahim perempuan. Kanker ini tumbuh berkembang dan menunjukkan tanda gejala ketika sudah masuk stadium lanjut.
Kanker serviks atau kanker leher rahim disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Setiap perempuan berisiko untuk terkena kanker serviks. Namun ada yang lebih berisiko untuk terkena kanker serviks ini yaitu perempuan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sering bergonta-ganti pasangan seksual, dan mengkonsumsi pil KB dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius, karena keluhan munculnya tanda gejala biasanya timbul ketika kanker sudah mulai menyerang jaringan maupun organ tubuh di sekitarnya. Adapun ciri-ciri dari kanker serviks adalah pendarahan vagina yang tidak normal, keputihan yang tidak biasa, frekuensi buang air kecil meningkat atau muncul bercak darah di urine (hematuria), dan nyeri saat berhubungan intim.
ADVERTISEMENT
Self-care dalam konteks pasien dengan penyakit kronis seperti kanker serviks merupakan kemampuan yang bersifat menyeluruh dan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan manajemen perawatan penyakit serta kontrol dari penyakit kronis tersebut. Self-care dapat digunakan sebagai suatu teknik atau cara pemecahan masalah yang berkaitan dengan kemampuan koping individu dan kondisi tertekan akibat penyakit kanker. Self-care membutuhkan pengetahuan, motivasi, pembelajaran, dan keterampilan atau skill. Perawat harus mampu mengidentifikasi self-care deficit setiap pasien penderita kanker serviks, bagaimana penilaian mereka terhadap penyakit yang diderita.
Self-care agency mengacu pada kemampuan kompleks dalam melaksanakan self-care, antara lain pengetahuan tentang perawatan diri, jenis makanan yang boleh dimakan atau tidak, kemampuan mencari informasi tentang penyakit, kemampuan mengambil keputusan untuk bertindak, menaati terapi medis, gaya hidup yang direkomendasikan, melaksanakan aktivitas sehari-hari yang disarankan, menjalankan kegiatan ibadah yang meningkatkan spiritualitas, serta melakukan kegiatan yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Self-care agency pada perempuan dapat dilakukan dengan deteksi dini kanker serviks. Deteksi dini bisa membuat penderitanya berpotensi mendapatkan keberhasilan terapi dan tingkat kesembuhan lebih tinggi serta memiliki usia lebih panjang. Oleh sebab itu, setiap perempuan disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks (pap smear) secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah, dan melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi HPV. Selain itu, perempuan dianjurkan untuk tidak merokok, karena perempuan yang merokok dilaporkan dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan yang tidak, menghindari hubungan seks yang tidak aman, serta menjaga kebersihan vagina sangat penting sebagai bagian dari cara mencegah terjadinya kanker serviks, langkah ini penting dilakukan terutama saat sedang menstruasi dan keputihan.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa self-care meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dengan menurunkan stres, kecemasan, nyeri, dan keletihan. Sehingga diharapkan perempuan-perempuan penderita kanker serviks dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan kemampuan dalam merawat dirinya sendiri yang disebut self-care agency.
Baker. L. K., & Denyes, M. J. (2008). Predictors of Self-Care in Adolescents with Cystic Fibrosis: A Test of Orem’s Theories of Self-Care and Sel-Care Deficit. Journal of Pediatric Nursing, 23(1), 37-48.
DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2002). Fundamentals of Nursing: Standards and Practice. 2nd Ed. New York: Thomson Delmar Learning.